Menyongsong 2015 Gemilang
A
A
A
Sebagai BUMN dengan lini bisnis di industri konstruksi, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), telah berpartisipasi dalam berbagai kegiatan konstruksi sejak 1960.
Sejak 2006, perseroan mengembangkan pasar segmen mencapai luar negeri dengan membuka kantor cabang di Dubai, Abu Dhabi dan Jeddah. Perseroan berhasil memperoleh dan melaksanakan beberapa proyek gedung bertingkat tinggi di sana. Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2014 yang dipublikasikan pada akhir Oktober lalu, laba bersih perseroan naik tipis sebesar 9,3%.
Dengan begitu, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk naik menjadi Rp129,15 miliar dari periode yang sama tahun lalu Rp118,16 miliar. Pendapatan usaha juga naik tipis menjadi Rp5,28 triliun dari sebelumnya Rp5,15 triliun. Sementara laba kotor naik menjadi Rp500,12 miliar dari sebelumnya Rp426,52 miliar. Perseroan menargetkan kenaikan 10% perolehan laba bersih hingga akhir tahun ini menjadi Rp404,76 miliar berbanding tahun lalu Rp367,97 miliar.
Perseroan juga menargetkan mendapatkan kontrak baru senilai Rp18,7 triliun hingga akhir tahun ini. Per akhir September 2014, Perseroan membukukan kontrak baru sebesar Rp13,048 triliun atau 69,7% dari total target sepanjang tahun ini. Di awal Desember ini, Perseroan mendapatkan kontrak pembangunan proyek Daerah Irigasi (DI) Batang Sinamar yang bernilai Rp270 miliar. Di tahun depan, perseroan menargetkan bisa menggarap 200 proyek senilai Rp20 triliun.
Artinya, rata-rata per proyek senilai Rp100 miliar. Tahun depan, perseroan direncanakan akan menggarap empat proyek pembangunan bendungan. Untuk itu, perseroan mengalokasikan dana belanja modal sebesar Rp1,8-2 triliun pada 2015. Keempat bendungan tersebut adalah bendungan Raknamo di Kupang (Nusa Tenggara Timur), bendungan Sinarmar di Padang (Sumatera Barat), bendungan Gondang di Jawa Tengah, dan bendungan Tritip di Kalimantan Timur.
Selain itu, perseroan juga akan melanjutkan pengerjaan proyek jalan tol Bekasi- Cawang-Kampung Melayu (Becakayu). Hunian vertikal masih berdaya pikat tinggi bagi Perseroan. Oleh karenanya, pengerjaan proyek apartemen akan ditingkatkan di tahun depan. Selain itu, Perseroan juga mengincar proyek pembangunan jalan tol di wilayah Kalimantan senilai Rp5,6 triliun.
Perseroan menyadari kelangsungan usaha tidak terlepas dari peran masyarakat di sekitar wilayah kerja yang dikelola Perseroan. Oleh karenanya, Perseroan berupaya membina dan membangun hubungan baik dengan masyarakat dan lingkungan sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) baik aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial Dalam aspek ekonomi, melalui program pinjaman dana kemitraan diharapkan mitra binaan bisa meningkatkan usahanya.
Pada 2013, dana program kemitraan yang disalurkan kepada 58 mitra binaan sejumlah Rp2,48 miliar. Ada juga pembinaan/pelatihaan mitra binaan yang dilakukan dalam bentuk hibah pendampingan. Untuk aspek sosial dan lingkungan, Perseroan telah menyalurkan dana sebesar Rp1,47 miliar dengan perincian dana sosial kemasyarakatan sebesar Rp1, 32 miliar dan bina lingkungan sebesar Rp157,5 juta.
Ema Malini
Sejak 2006, perseroan mengembangkan pasar segmen mencapai luar negeri dengan membuka kantor cabang di Dubai, Abu Dhabi dan Jeddah. Perseroan berhasil memperoleh dan melaksanakan beberapa proyek gedung bertingkat tinggi di sana. Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2014 yang dipublikasikan pada akhir Oktober lalu, laba bersih perseroan naik tipis sebesar 9,3%.
Dengan begitu, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk naik menjadi Rp129,15 miliar dari periode yang sama tahun lalu Rp118,16 miliar. Pendapatan usaha juga naik tipis menjadi Rp5,28 triliun dari sebelumnya Rp5,15 triliun. Sementara laba kotor naik menjadi Rp500,12 miliar dari sebelumnya Rp426,52 miliar. Perseroan menargetkan kenaikan 10% perolehan laba bersih hingga akhir tahun ini menjadi Rp404,76 miliar berbanding tahun lalu Rp367,97 miliar.
Perseroan juga menargetkan mendapatkan kontrak baru senilai Rp18,7 triliun hingga akhir tahun ini. Per akhir September 2014, Perseroan membukukan kontrak baru sebesar Rp13,048 triliun atau 69,7% dari total target sepanjang tahun ini. Di awal Desember ini, Perseroan mendapatkan kontrak pembangunan proyek Daerah Irigasi (DI) Batang Sinamar yang bernilai Rp270 miliar. Di tahun depan, perseroan menargetkan bisa menggarap 200 proyek senilai Rp20 triliun.
Artinya, rata-rata per proyek senilai Rp100 miliar. Tahun depan, perseroan direncanakan akan menggarap empat proyek pembangunan bendungan. Untuk itu, perseroan mengalokasikan dana belanja modal sebesar Rp1,8-2 triliun pada 2015. Keempat bendungan tersebut adalah bendungan Raknamo di Kupang (Nusa Tenggara Timur), bendungan Sinarmar di Padang (Sumatera Barat), bendungan Gondang di Jawa Tengah, dan bendungan Tritip di Kalimantan Timur.
Selain itu, perseroan juga akan melanjutkan pengerjaan proyek jalan tol Bekasi- Cawang-Kampung Melayu (Becakayu). Hunian vertikal masih berdaya pikat tinggi bagi Perseroan. Oleh karenanya, pengerjaan proyek apartemen akan ditingkatkan di tahun depan. Selain itu, Perseroan juga mengincar proyek pembangunan jalan tol di wilayah Kalimantan senilai Rp5,6 triliun.
Perseroan menyadari kelangsungan usaha tidak terlepas dari peran masyarakat di sekitar wilayah kerja yang dikelola Perseroan. Oleh karenanya, Perseroan berupaya membina dan membangun hubungan baik dengan masyarakat dan lingkungan sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) baik aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial Dalam aspek ekonomi, melalui program pinjaman dana kemitraan diharapkan mitra binaan bisa meningkatkan usahanya.
Pada 2013, dana program kemitraan yang disalurkan kepada 58 mitra binaan sejumlah Rp2,48 miliar. Ada juga pembinaan/pelatihaan mitra binaan yang dilakukan dalam bentuk hibah pendampingan. Untuk aspek sosial dan lingkungan, Perseroan telah menyalurkan dana sebesar Rp1,47 miliar dengan perincian dana sosial kemasyarakatan sebesar Rp1, 32 miliar dan bina lingkungan sebesar Rp157,5 juta.
Ema Malini
(ftr)