ISIS Ancaman Serius Keamanan Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Ancaman Islamic State of Iraq and Syiriah (ISIS) adalah sinyal serius untuk kemananan tanah air Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Komisi VIII DPR RI Saleh Partaonan Daulay. Pasalnya selain melakukan operasi dengan kekerasan dan peralatan tempur, ISIS didukung dana yang kuat.
"Konon kabarnya, mereka telah menguasai sumur-sumur minyak di Irak. Dengan itu, mereka bisa mendapatkan uang untuk membiayai setiap operasi mereka," ujar Saleh kepada Sindonews, Minggu (28/12/2014).
Dia memperkirakan, pengikut ISIS cepat bertambah lantaran banyak anak muda yang kesulitan secara finansial.
"Anak-anak muda bisa direkrut dengan mudah, karena dalam gerakan seperti ini, faktor finansial dinilai menjadi sangat penting," ungkap Saleh.
Dengan begitu, pemerintah harus secara serius dalam menangani ancaman ISIS.
"Pemerintah tidak boleh menganggap remeh terhadap ancaman tersebut," tandas Saleh.
Sebelumnya beredar video berisi ancaman terhadap TNI, Polri, Densus 88, dan Banser NU oleh sosok yang mengaku anggota ISIS. Video berdurasi empat menit itu disebarluaskan melalui situs Youtube.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Komisi VIII DPR RI Saleh Partaonan Daulay. Pasalnya selain melakukan operasi dengan kekerasan dan peralatan tempur, ISIS didukung dana yang kuat.
"Konon kabarnya, mereka telah menguasai sumur-sumur minyak di Irak. Dengan itu, mereka bisa mendapatkan uang untuk membiayai setiap operasi mereka," ujar Saleh kepada Sindonews, Minggu (28/12/2014).
Dia memperkirakan, pengikut ISIS cepat bertambah lantaran banyak anak muda yang kesulitan secara finansial.
"Anak-anak muda bisa direkrut dengan mudah, karena dalam gerakan seperti ini, faktor finansial dinilai menjadi sangat penting," ungkap Saleh.
Dengan begitu, pemerintah harus secara serius dalam menangani ancaman ISIS.
"Pemerintah tidak boleh menganggap remeh terhadap ancaman tersebut," tandas Saleh.
Sebelumnya beredar video berisi ancaman terhadap TNI, Polri, Densus 88, dan Banser NU oleh sosok yang mengaku anggota ISIS. Video berdurasi empat menit itu disebarluaskan melalui situs Youtube.
(maf)