Jalur Puncak Macet 15 Kilometer

Jum'at, 26 Desember 2014 - 13:25 WIB
Jalur Puncak Macet 15 Kilometer
Jalur Puncak Macet 15 Kilometer
A A A
BOGOR - Jalur Puncak, Bogor macet hingga 15 kilometer pada liburan Natal kemarin. Banyak warga Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) mengunjungi sejumlah objek wisata di kawasan Puncak.

Antrean kendaraan yang didominasi mobil pribadi ini terpantau mulai gerbang tol Ciawi sampai Gunung Mas, Cisarua, Kabupaten Bogor. Pengendara sepeda motor dari arah Tajur-Bogor semakin menambah kepadatan arus lalu lintas di kawasan Puncak. Akibatnya laju kecepatan kendaraan hanya sekitar 5 km/jam.

Beberapa warga banyak mengeluhkan sistem satu arah (one way) yang tidak terencana alias mendadak. “Karena bagaimanapun tidak semua pengendara yang hendak ke Puncak untuk berwisata. Banyak juga yang tujuannya berobat ke RSPG Cibeureum atau mengunjungi keluarganya,” ujar Andi Firmansyah, 32, warga Desa Tugu Utara, Cisarua, Kabupaten Bogor.

Sistem satu arah yang merupakan solusi jitu dari kepolisian setempat untuk mengatasi kemacetan di jalur Puncak ternyata tidak terlalu berpengaruh banyak. “Saya mau ke Taman Safari Indonesia (TSI) berangkat dari rumah pukul 08.00 WIB, pas nyampe Simpang Gadog terjebak kemacetan, padahal sudah diberlakukan one way,” kata Ridwan, 45, warga Depok, bersama keluarganya saat ditemui di Simpang Gadog.

Kasat Lantas Polres Bogor AKP Bramastyo Priaji mengatakan hingga pukul 17.00 WIB pihaknya masih memberlakukan sistem one way menuju Bogor atau Jakarta. “Hari ini (kemarin) sudah diberlakukan one way dua kali. Tadi pukul 10.00 WIB selama dua jam kita berlakukan ke arah atas (Jakarta-Puncak). Sekarang dari pukul 14.30 WIB sampai pukul 17.30 WIB diberlakukan one way ke bawah (Puncak-Jakarta),” ujarnya.

Menurut dia, penyebab kemacetan lebih disebabkan tidak seimbangnya volume kendaraan dibandingkan kapasitas jalan di kawasan Puncak. “Ditambah lagi banyak kendaraan yang keluar masuk ke tempat wisata dan penginapan,” ucapnya. Membeludaknya orang untuk berekreasi juga terpantau di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Timur. Sekitar 50.000 warga memanfaatkan liburan Natal.

“Wahana yang ramai dikunjungi yakni Snow Bay, Keong Mas, Dunia Air Tawar, Istana Anak-Anak, dan Skylift,” kata Kabag Humas TMII Jeremias Petelahama. Untuk karcis masuk mulai 21 Desember 2014 hingga 4 Januari 2015 dijual seharga Rp15.000 perorang. Sementarauntuklibur akhir tahun hingga Tahun Baru, harga tiket masuk kawasan TMII menjadi Rp25.000.

“Malam Tahun Baru nanti ada pesta rakyat hingga pagi, jadi harga tiket kami naikkan,” ujarnya. Di Pelabuhan Merak, Banten, lonjakan penumpang dan kepadatan kendaraan terus terjadi. Kemarin 27 kapal melakukan pencapaian sekitar 98 trip. Untuk jumlah penumpang 41.389 orang, dengan rincian 8.088 pejalan kaki dan 33.301 penumpang di atas kendaraan.

Untuk jumlah kendaraan 15.341 unit, perinciannya 1.849 roda dua, 3.962 roda 4 (kendaraan kecil), 328 bus, 2.456 truk, dan 6.746 roda 4 ukuran besar. Sebelumnya pada Rabu (24/ 12), 26 kapal roll on-roll off (roro) menempuh pencapaian 95 trip. Untuk jumlah penumpang yang melakukan penyeberangan sebanyak 30.317 orang dan jumlah kendaraan mencapai 11.934 unit.

Humas PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama Merak Mario Sardadi Oetomomengatakan, kendaraan yang melakukan penyeberangan sempat keluar pelabuhan, namunantreantidakberlarut- larut. “Kemarinpagi kendaraansempat antre hingga luar pelabuhan, tapi cepat teratasi,” ujarnya.

Kendaraan yang menyeberang di Pelabuhan Merak memiliki kebiasaan pada malam hari. Untuk menghindari penumpukan dan antrean panjang disarankan melakukan penyeberangan pada siang hari. Namun, Mardiana, 42, salah satu penumpang di Pelabuhan Merak memilih perjalanan malam agar sesampainya di Palembang pada siang hari. “Kalau dini hari berangkatnya, jadi perjalanan di Pulau Sumatera pada siang,” katanya.

Di lokasi lain, seluruh paket wisata termasuk penginapan di Pulau Pari, Tidung, Harapan, dan Pramuka yang berada di Kepulauan Seribu telah full booked oleh wisatawan sejak November lalu. Meski demikian, Ketua Asosiasi Jasa Wisata Kepulauan Seribu Micky Musleh mengatakan bahwa para pengunjung tidak perlu khawatir karena homestay milik warga bisa digunakan.

“Yang berbeda paling soal pendingin dan paket pemandangan bawah laut (snorkling) yang ditawarkan paket wisata,” ungkapnya. Ongkos paket wisata yang ditawarkan bervariasi mulai Rp350.000 hingga Rp900.000 untuk satu malam. Sebagian masyarakat memilih liburan Natal dan Tahun Baru di Kepulauan Seribu, selain kawasan Puncak dan Pantai Anyer Banten.

Data yang dihimpun Asosiasi Jasa Wisata Kepulauan Seribu menunjukkan, jumlah wisatawan yang berkunjung selama periode liburan Natal dan Tahun Baru 2014 mencapai 50.000 orang. Kendati pengunjung berjumlah 50.000 orang, ternyata angka tersebut menurun dibandingkan libur Natal dan Tahun Baru 2013 yang mencapai 70.000 orang. “Ini diduga kenaikan harga bahan bakar minyak dan cuaca buruk,” kata Zaini, 35, penggiat wisata Kepulauan Seribu.

Haryudi/Teguh mahardika/Yan yusuf/Sindonews
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7279 seconds (0.1#10.140)
pixels