Paus Serukan Katolik-Islam di Timteng Bekerja Sama

Kamis, 25 Desember 2014 - 12:06 WIB
Paus Serukan Katolik-Islam di Timteng Bekerja Sama
Paus Serukan Katolik-Islam di Timteng Bekerja Sama
A A A
VATIKAN - Pemimpin umat Katolik Paus Franciskus meminta pemimpin Katolik untuk bekerja sama dengan pemimpin Islam di Timur Tengah (Timteng) dalam memerangi kekerasan.

Islam adalah agama yang damai dan sangat menghormati hak asasi manusia sehingga tidak ada alasan untuk menolak bekerja sama dengan muslim. Pesan ini bagian dari surat yang dikirim Paus kepada umat Katolik di Timur Tengah. Menurut dia, umat Katolik dan umat Islam seharusnya bisa berdampingan dan saling memberi manfaat.

Kendati umat Katolik hanyalah minoritas, mereka adalah komunitas yang berharga bagi Timur Tengah serta mengemban tanggung jawab besar dalam mempertahankan tanah kelahiran Kristen. Dalam surat tersebut Paus Franciskus juga mengajak umat Katolik untuk tidak tinggal diam dalam menghadapi konflik Timur Tengah yang dipengaruhi oleh kelompok agama dan etnis.

Dia juga menuntut para pemimpin agama Islam untuk turut mengutuk perdagangan senjata serta serangan terhadap minoritas agama, juga mengutuk kelompok-kelompok yang menggunakan agama untuk membenarkan tindakan kejamnya.

“Masyarakat internasional hendaknya melindungi kaum minoritas yang menderita dengan cara mempromosikan perdamaian melalui negosiasi dan diplomasi. Kekerasan harus dihentikan dengan segera karena telah menimbulkan banyak kerugian,” ucap Paus Franciskus.

Paus mengaku selalu mengikuti perkembangan konflik Timur Tengah dan sangat prihatin dengan kondisi anakanak, ibu-ibu, orang tua, tunawisma, dan pengungsi yang berada di area konflik. Paus berpesan kepada umat Kristiani di Timur Tengah agar bangga menjadi seorang umat Katolik. Umat Katolik harus tahu bahwa mereka tengah menjalankan misi yang diberikan dan diberkati Tuhan.

Paus berharap umat Katolik dapat menghadapi semua ujian dengan lebih kuat. “Semoga Anda mampu bertahan dari cobaan yang Anda hadapi saat ini dan semoga cobaan tersebut dapat memperkuat iman dan kesetiaan kalian semua!” bunyi surat dari dilansir Alarabia. Surat ini menjadi puncak harapan Paus untuk Natal tahun ini.

Sebelumnya Paus juga sempat memberi pesan kepada imam, uskup, dan kardinal untuk menjalankan tugasnya dengan lebih baik. Harapan ini dilontarkan setelah Paus Franciskus mengkritik kinerja imam, uskup, dan kardinal untuk Gereja Katolik Roma. Secara mengejutkan Paus mengatakan bahwa pusat Gereja Katolik Roma dijalankan dengan karierisme, kelicikan, keserakahan, serta penyakit spiritual.

Menurut Paus, saat ini Vatikanbukanhanyaberisiorang saleh, melainkan juga kelompok-kelompok yang mengidap skizofrenia eksistensial, eksibisionisme sosial, alzheimer spiritual, dan hasrat untuk berkuasa. Paus mengatakan banyak dari mereka yang menderita karena persaingan dan kesombongan.

Banyak diantara mereka menjilat para bos untuk melejitkan kariernya dan memberikan informasi palsu kepada media. “Curia harus berubah. Saudara-saudara kita harus menjauhkan diri dari teorisme gosip, menghindarkan diri dari penyakit dan godaan yang melemahkan layanan kepada Tuhan,” ajaknya.

Lebih jauh paus asal Argentina ini mengingatkan para pemangku birokrasi Vatikan bahwa keserakahan, egoisme, dan pemikiran yang menganggap dirinya abadi sangatlah berbahaya. Dia mengingatkan pelaku birokrasi di Vatikan untuk kembali mengemban tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Paus bernama asli Jorge Mario Bergoglio itu berharap tidak ada lagi yang menghamba pada nafsu dan hasrat sesaat.

Misa di Tanah Air

Misa Natal di Gereja Katedral tadi malam dipimpin Uskup Bratakartana Sj. Dalam pesannya Uskup Bratakartana mengatakan, tema Natal tahun ini yakni “Berjumpa dengan Allah dalam Keluarga” diambil untuk mengutamakan keluarga seperti mengutamakan Allah. Dengan demikian, umat akan selalu bersama Allah seperti bersama keluarga.

Menurut dia, hal tersebut wujud pencapaian dalam beribadah. Ketika keluarga sudah menjadi yang utama dan beribadah juga menjadi yang utama diharapkan tercipta tatanan masyarakat yang lebih baik. Berbagai macam bentuk kekerasan dalam rumah tangga merupakan bukti sebagian umat telah meninggalkan-Nya. Saat ini momen yang tepat untuk bisa kembali ke jalan-Nya bersama keluarga.

“Tentu kita berharap bangsa Indonesia bisa menjadi lebih baik setelah mengedepankan Allah dan keluarga,” tuturnya. Dia memaparkan, di Ibu Kota banyak keluarga yang jarang bertemu seluruh keluarga. Sang ayah sibuk bekerja kemudian sang ibu juga bekerja hingga tidak ada waktu berkumpul dengan keluarga.

Untuk itulah, tema Natal kali ini bertujuan untuk kembali mempererat jalinan kasih sayang selama ini yang kurang diperhatikan umat Kristiani. “Pada akhirnya inti dari tema Natal tahun ini adalah menghayati dan mewujudkan pesan keselamatan akan kehadiran sang Penyelamat Dunia, Yesus Kristus, melalui kasih sayang bersama anggota keluarga kita,” ucapnya.

Adapun misa di Gereja Santa Perawan Maria Ratu Rosario Suci Semarang atau yang lebih dikenal dengan sebutan Gereja Katedral Semarang, MGR Johanes Puja Sumarta, uskup dari Keuskupan Agung Semarang, mengajak seluruh umat untuk menyambut sukacita kelahiran Yesus Kristus. Dia juga mengajak jamaah menerima Allah dalam keluarga sebagai bentuk rasa keimanan.

“Saatini banyak permasalahan yang dihadapi keluarga-keluarga di Indonesia seperti kasus perceraian, aborsi, perselingkuhan, dan sebagainya. Dalam berbagai masalah besar itu, marilah kita berusaha menemukan Allah karena sesungguhnya kasih sayang Allah dalam keluarga sangatlah besar,” kata Johanes.

Perkawinan saat ini, lanjut Johanes, kerap menyingkirkan Allah dalam berkehidupan. Saat perkawinan terjadi banyak pasangan berjanji untuk setia. Namun, kenyataannya tidaklah mudah, kesetiaan banyak dinodai dengan perselingkuhan hingga berakhir pada perceraian.

”Pesan saya, bagi keluarga-keluarga yang mengalami permasalahan tersebut, haruslah berupaya membina komunikasi yang baik, memperbaiki janji perkawinan agar terhindar dari perceraian. Dengan mempertahankan keluarga yang harmonis, Allah akan hadir dalam keluarga kita,” imbuhnya.

Sebagai penutup, Johanes mengajak seluruh jamaah agar tidak hanya menjadikan perayaan Misa Natal sebagai rutinitas tahunan. Setelah perayaan Misa Natal kali ini, keluargakeluarga Katolik dan umumnya keluarga di dunia diharapkan menjadi keluarga yang mendapat keberkahan Allah.

”Percayalah, dalam masalah sebesar apa pun dalam keluarga, Allah memastikan diri untuk hadir di dalamnya. Kalau Allah saja bersedia menjumpai manusia dalam keluarga, begitu juga kita, harus bersedia menerimanya. Semogasetiapkeluarga menjadi pembawa damai,” pungkasnya.

Misa berlangsung lancar. Ribuan jamaah yang berasal dari berbagai daerah di Kota Semarang berduyun-duyun mengikuti kegiatan dengan seksama. Sebelum kegiatan dimulai, para jamaah yang datang diwajibkan memasuki pintu metal detektor. Mereka yang membawa tas kemudian digeledah petugas demi keamanan.

Rini agustina/Ridwansyah/Andika prabowo
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6113 seconds (0.1#10.140)