Panglima TNI Ingin Wanita Pimpin Pasukan
A
A
A
JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Moeldoko berjanji untuk memerhatikan karier tentara wanita agar mampu sampai ke jenjang pemegang komando.
Menurut Moeldoko, selama ini TNI belum pernah memiliki komandan pasukan atau kesatuan dari perempuan.
Dia mencontohkan tentara wanita dari Korps Wanita Angkatan Laut AS yang berhasil menjadi Panglima Komando Angkatan Laut Amerika Serikat di Asia Pasifik.
"Kenapa TNI wanita belum ada yang menjadi Panglima Kodam, sedangkan Panglima AL Asia Pasifik (AS) saja dari Kowal (Komando Wanita Angkatan Laut)," tutur Moeldoko di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (23/12/2014).
Dia mengakui ada berbagai kendala yang membuat perempuan sulit untuk memegang pucuk komando TNI. Salah satunya jenjang pendidikan yang tidak melalui akademi militer.
"Kowad (Komando Wanita Angkatan Darat) sekarang memang tidak melalui akademik (militer) sehingga tidak bisa memegang jabatan komando, ke depan pasti (bisa memegang komando)," kata Moeldoko.
Atas keinginan itu, dia bertekad untuk terus meningkatkan kemampuan dan kapasitas tentara perempuan di lingkungan TNI.
Moeldoko juga berharap lahir prajurit wanita TNI Angkatan Udara (AU) yang menjadi penerbang pesawat tempur.
"Saya juga berharap nanti ada wanita penerbang tempur. Kami sekarang sedang mendidik para taruni yang diharapkan nantinya memegang posisi komando," kata Moeldoko.
Sekadar informasi, kini sudah ada sejumlah anggota TNI dari korps wanita yang berpangkat jenderal bintang satu dan dua, namun hanya memiliki posisi sebagai staf. Sementara sekolah perwira wanita dibuka dua tahun lalu.
Menurut Moeldoko, selama ini TNI belum pernah memiliki komandan pasukan atau kesatuan dari perempuan.
Dia mencontohkan tentara wanita dari Korps Wanita Angkatan Laut AS yang berhasil menjadi Panglima Komando Angkatan Laut Amerika Serikat di Asia Pasifik.
"Kenapa TNI wanita belum ada yang menjadi Panglima Kodam, sedangkan Panglima AL Asia Pasifik (AS) saja dari Kowal (Komando Wanita Angkatan Laut)," tutur Moeldoko di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (23/12/2014).
Dia mengakui ada berbagai kendala yang membuat perempuan sulit untuk memegang pucuk komando TNI. Salah satunya jenjang pendidikan yang tidak melalui akademi militer.
"Kowad (Komando Wanita Angkatan Darat) sekarang memang tidak melalui akademik (militer) sehingga tidak bisa memegang jabatan komando, ke depan pasti (bisa memegang komando)," kata Moeldoko.
Atas keinginan itu, dia bertekad untuk terus meningkatkan kemampuan dan kapasitas tentara perempuan di lingkungan TNI.
Moeldoko juga berharap lahir prajurit wanita TNI Angkatan Udara (AU) yang menjadi penerbang pesawat tempur.
"Saya juga berharap nanti ada wanita penerbang tempur. Kami sekarang sedang mendidik para taruni yang diharapkan nantinya memegang posisi komando," kata Moeldoko.
Sekadar informasi, kini sudah ada sejumlah anggota TNI dari korps wanita yang berpangkat jenderal bintang satu dan dua, namun hanya memiliki posisi sebagai staf. Sementara sekolah perwira wanita dibuka dua tahun lalu.
(dam)