Siap Bawa Telkom ke Level Dunia
A
A
A
JAKARTA - Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) kemarin menetapkan Alex J Sinaga sebagai direktur utama (dirut) Telkom periode 2014-2019.
Dia menggantikan pejabat sebelumnya, Arief Yahya, yang telah mendapat amanat di Kabinet Kerja sebagai menteri pariwisata. Rapat yang dihadiri Deputi Menteri BUMN Bidang Usaha Industri Primer dan Industri Strategis Muhammad Zamkhani itu juga menetapkan tujuh direksi lainnya.
Susunan direksi Telkom baru adalah Alex J Sinaga (dirut), Indra Utoyo (direktur), Abdus Somad Arief (direktur), Heri Sunaryadi (direktur), Herdy Rosadi Harman (direktur), Dian Rachmawan (direktur), Honesti Basyir (direktur), Muhammad Awaluddin (direktur). Adapun jajaran komisaris perseroan terdiri atas komisaris utama Hendri Saparini dengan anggota Dolfie Othniel Frederic Palit, Imam Arpiyanto Putro, dan Hadiyanto.
Komisaris independen terdiri atas Parikesit Suprapto, Johnny Swandi Sjam, dan Virano Gazi Nasution. Pria bernama lengkap Alex Janangkih Sinaga ini lahir di Pematang Siantar, 27 September 1961. Dia adalah lulusan S-1 Fakultas Teknik Elektro Telekomunikasi ITB, meraih gelar master dari University of Surrey Guldford, Inggris, serta mengikuti pelatihan dan seminar tentang infocomm business dan engineering di dalam maupun luar negeri.
Selain itu dia sering menjadi pembicara dalam berbagai seminar yang berkaitan dengan bidang tersebut. Sebelum menjabat posisi baru, dia pernah melewati beberapa jenjang karier, antara lain menjabat sebagai presiden direktur PT Multimedia Nusantara (Telkom Group) pada 2007. Selama periode 2007, dia menempati beberapa posisi, yaitu general manager Telkom Jakarta Barat, senior manager Kinerja - Divisi Regional II, kepala Divisi Fixed Wireless Jaringan, dan kepala Divisi Enterprise Service. Selain itu dia pernah menjadi komisaris utama pada PT Sigma Cipta Caraka.
Sebagai nakhoda baru, Alex Sinaga menegaskan kesiapannya membawa perusahaan menjadi korporasi kelas dunia dengan mengedepankan tiga program utama, yaitu penguatan kinerja bidang seluler, Indonesia Digital Network (IDN), dan ekspansi internal. ”Saya dan direksi berkomitmen menjadikan Telkom sebagai acuan industri telekomunikasi global. Industri telekomunikasi itu tanpa batas, jadi kita harus menjadi pemain global,” kata Alex seusai RUPSLB Telkom di Jakarta kemarin.
Menurut Alex, program pertama di bidang layanan seluler Telkom melalui anak usahanya PT Telkomsel berhasil mengembangkan bisnis digital melalui percepatan pembangunan infrastruktur. Telkomsel juga sudah mengomersialkan layanan seluler 4G LTE yang pertama di Indonesia. ”Ini menempatkan Indonesia sejajar dengan negara-negara lain di dunia yang mengadopsi teknologi 4G ,” ujarnya.
Program kedua, pengembangan program IDN yang tidak hanya membangun infrastruktur telekomunikasi, tetapi juga siap menggelar infrastruktur jaringan serat optik yang menghubungkan berbagai belahan dunia. Menurut dia, Telkom turut serta dalam pembangunan sistem komunikasi kabel laut internasional yang menghubungkan Indonesia ke negara-negara belahan Barat hingga Eropa melalui konsorsium South East Asia- Middle East-Western Europe 5 (SEA-ME-WE 5).
Selanjutnya konsorsium South East Asia- United States (SEA-US) yang menghubungkan Indonesia ke belahan timur hingga Amerika. ”Telkom juga sudah mengantongi rencana pembangunan jaringan kabel laut yang diberi nama Indonesia Global Gateway guna menghubungkan SEA-ME-WE 5 dengan SEA-US. Proyek besar kabel laut berskala dunia ini melengkapi infrastruktur internasional yang telah dimiliki sebelumnya,” ujarnya.
Program ketiga, mengembangkan bisnis internasional melalui ekspansi ke 10 negara yang hingga kini telah menjalankan bisnisnya di Singapura, Hong Kong, Timor Leste, Australia, Myanmar, Malaysia, Taiwan, Makau, AS, dan Arab Saudi. ”Dengan tiga program utama itu, ditambah dengan penguatan bisnis yang sudah dijalankan, kontribusi Telkom kepada pemegang saham akan lebih besar serta mampu menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya.
Sementara itu, Vice President Public Relations Telkom Arif Prabowo menuturkan, Telkom membukukan pendapatan pada kuartal III/2014 sebesar Rp65,84 triliun atau naik 7,1% dibandingkan periode yang sama tahun 2013. Pertumbuhan tersebut ditopang pertumbuhan pendapatan dari sektor data, internet, dan IT services yang mencatat pertumbuhan sebesar Rp23,33 triliun menjadi Rp26,91 triliun atau naik 15,4% dengan kontribusi sebesar 40,9% dari total pendapatan.
Adapun earings before interest, taxes, depreciation, and amortization (EBITDA) tumbuh sebesar 4,2% dari Rp32,27 triliun menjadi Rp33,63 triliun dan membukukan laba bersih sebesar Rp11,44 triliun. ”Perolehan laba bersih ini dipengaruhi juga oleh meningkatnya beban usaha yang diakibatkan gencarnya pembangunan infrastruktur, khususnya broadband ,” jelasnya.
Dia melanjutkan, Telkomsel selaku anak usaha Telkom berhasil mencatat pendapatan sebesar Rp48,40 triliun atau tumbuh 10% dibandingkan periode yang sama tahun 2013. Dengan fokus dalam pengembangan bisnis digital melalu akselerasi pembangunan infrastruktur base transceiver station (BTS), selama kuartal III/2014 Telkomsel telah membangun 13.428 BTS.
Total pembangunan BTS hingga September 2014 adalah 83.346 unit, 37.082 unit di antaranya adalah BTS berbasis jaringan 3G. Arif menambahkan, Telkomselpada tanggal8Desember2014 secara resmi telah meluncurkan layanan komersial mobile 4G LTE pertama di Indonesia.
Sucianingsih arsy/ant
Dia menggantikan pejabat sebelumnya, Arief Yahya, yang telah mendapat amanat di Kabinet Kerja sebagai menteri pariwisata. Rapat yang dihadiri Deputi Menteri BUMN Bidang Usaha Industri Primer dan Industri Strategis Muhammad Zamkhani itu juga menetapkan tujuh direksi lainnya.
Susunan direksi Telkom baru adalah Alex J Sinaga (dirut), Indra Utoyo (direktur), Abdus Somad Arief (direktur), Heri Sunaryadi (direktur), Herdy Rosadi Harman (direktur), Dian Rachmawan (direktur), Honesti Basyir (direktur), Muhammad Awaluddin (direktur). Adapun jajaran komisaris perseroan terdiri atas komisaris utama Hendri Saparini dengan anggota Dolfie Othniel Frederic Palit, Imam Arpiyanto Putro, dan Hadiyanto.
Komisaris independen terdiri atas Parikesit Suprapto, Johnny Swandi Sjam, dan Virano Gazi Nasution. Pria bernama lengkap Alex Janangkih Sinaga ini lahir di Pematang Siantar, 27 September 1961. Dia adalah lulusan S-1 Fakultas Teknik Elektro Telekomunikasi ITB, meraih gelar master dari University of Surrey Guldford, Inggris, serta mengikuti pelatihan dan seminar tentang infocomm business dan engineering di dalam maupun luar negeri.
Selain itu dia sering menjadi pembicara dalam berbagai seminar yang berkaitan dengan bidang tersebut. Sebelum menjabat posisi baru, dia pernah melewati beberapa jenjang karier, antara lain menjabat sebagai presiden direktur PT Multimedia Nusantara (Telkom Group) pada 2007. Selama periode 2007, dia menempati beberapa posisi, yaitu general manager Telkom Jakarta Barat, senior manager Kinerja - Divisi Regional II, kepala Divisi Fixed Wireless Jaringan, dan kepala Divisi Enterprise Service. Selain itu dia pernah menjadi komisaris utama pada PT Sigma Cipta Caraka.
Sebagai nakhoda baru, Alex Sinaga menegaskan kesiapannya membawa perusahaan menjadi korporasi kelas dunia dengan mengedepankan tiga program utama, yaitu penguatan kinerja bidang seluler, Indonesia Digital Network (IDN), dan ekspansi internal. ”Saya dan direksi berkomitmen menjadikan Telkom sebagai acuan industri telekomunikasi global. Industri telekomunikasi itu tanpa batas, jadi kita harus menjadi pemain global,” kata Alex seusai RUPSLB Telkom di Jakarta kemarin.
Menurut Alex, program pertama di bidang layanan seluler Telkom melalui anak usahanya PT Telkomsel berhasil mengembangkan bisnis digital melalui percepatan pembangunan infrastruktur. Telkomsel juga sudah mengomersialkan layanan seluler 4G LTE yang pertama di Indonesia. ”Ini menempatkan Indonesia sejajar dengan negara-negara lain di dunia yang mengadopsi teknologi 4G ,” ujarnya.
Program kedua, pengembangan program IDN yang tidak hanya membangun infrastruktur telekomunikasi, tetapi juga siap menggelar infrastruktur jaringan serat optik yang menghubungkan berbagai belahan dunia. Menurut dia, Telkom turut serta dalam pembangunan sistem komunikasi kabel laut internasional yang menghubungkan Indonesia ke negara-negara belahan Barat hingga Eropa melalui konsorsium South East Asia- Middle East-Western Europe 5 (SEA-ME-WE 5).
Selanjutnya konsorsium South East Asia- United States (SEA-US) yang menghubungkan Indonesia ke belahan timur hingga Amerika. ”Telkom juga sudah mengantongi rencana pembangunan jaringan kabel laut yang diberi nama Indonesia Global Gateway guna menghubungkan SEA-ME-WE 5 dengan SEA-US. Proyek besar kabel laut berskala dunia ini melengkapi infrastruktur internasional yang telah dimiliki sebelumnya,” ujarnya.
Program ketiga, mengembangkan bisnis internasional melalui ekspansi ke 10 negara yang hingga kini telah menjalankan bisnisnya di Singapura, Hong Kong, Timor Leste, Australia, Myanmar, Malaysia, Taiwan, Makau, AS, dan Arab Saudi. ”Dengan tiga program utama itu, ditambah dengan penguatan bisnis yang sudah dijalankan, kontribusi Telkom kepada pemegang saham akan lebih besar serta mampu menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya.
Sementara itu, Vice President Public Relations Telkom Arif Prabowo menuturkan, Telkom membukukan pendapatan pada kuartal III/2014 sebesar Rp65,84 triliun atau naik 7,1% dibandingkan periode yang sama tahun 2013. Pertumbuhan tersebut ditopang pertumbuhan pendapatan dari sektor data, internet, dan IT services yang mencatat pertumbuhan sebesar Rp23,33 triliun menjadi Rp26,91 triliun atau naik 15,4% dengan kontribusi sebesar 40,9% dari total pendapatan.
Adapun earings before interest, taxes, depreciation, and amortization (EBITDA) tumbuh sebesar 4,2% dari Rp32,27 triliun menjadi Rp33,63 triliun dan membukukan laba bersih sebesar Rp11,44 triliun. ”Perolehan laba bersih ini dipengaruhi juga oleh meningkatnya beban usaha yang diakibatkan gencarnya pembangunan infrastruktur, khususnya broadband ,” jelasnya.
Dia melanjutkan, Telkomsel selaku anak usaha Telkom berhasil mencatat pendapatan sebesar Rp48,40 triliun atau tumbuh 10% dibandingkan periode yang sama tahun 2013. Dengan fokus dalam pengembangan bisnis digital melalu akselerasi pembangunan infrastruktur base transceiver station (BTS), selama kuartal III/2014 Telkomsel telah membangun 13.428 BTS.
Total pembangunan BTS hingga September 2014 adalah 83.346 unit, 37.082 unit di antaranya adalah BTS berbasis jaringan 3G. Arif menambahkan, Telkomselpada tanggal8Desember2014 secara resmi telah meluncurkan layanan komersial mobile 4G LTE pertama di Indonesia.
Sucianingsih arsy/ant
(ars)