GKR Hemas Siap Kawal Bandara Kulonprogo
GKR Hemas Siap Kawal Bandara Kulonprogo
A
A
A
KULONPROGO - Wakil Ketua DewanPerwakilanDaerah(DPD) GKR Hemas menggelar dialog dan penjaringan aspirasi bersama dengan tokoh masyarakat Kulonprogo, Yogyakarta, kemarin.
Permaisuri dari Keraton Yogyakarta ini berjanji mengawal proyek pembangunan bandara danpelabuhanyangakandilaksanakan di Kulonprogo. “Megaproyek ini untuk kesejahteraan masyarakat. Saya sudah komunikasikan dengan Kementerian Perhubungan serta Menteri Kelautan dan Perikanan untuk mengawal proyek ini,” ungkap Hemas saat menjaring aspirasi di Balai Kelurahan Wates kemarin.
Menurut Hemas, bandara dan pelabuhan akan banyak berpengaruh pada peningkatan PAD maupun sisi penerimaan pajak. Dalam setiap tahapan pembangunannya harus dilakukan secara transparan dan melibatkan masyarakat. Karena itu, masyarakat juga harus mendukung agar cepat terealisasi.
”Ngarso dalem juga sudah ngendiko nek rasido- sido tak pindah (kalau tidak jadi-jadi akan saya pindah) ke kabupaten lain,” ancam Hemas. GKR Hemas juga menyoroti rencana pemberian dana desa yang nilainya cukup besar, sehingga dalam pengelolaan harus dilakukan secara benar, transparan, dandapatdipertanggungjawabkan.
“Jangan sampai karena mengelola dana desa, nanti ada kades (kepala desa) yang berurusandengankorupsi,” ujarnya. Sementara itu, Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo mengatakan, angka kemiskinan di Kulonprogo memang masih tinggi dibanding dengan kemiskinan di DIY, yakni 21,38%.
Namun, angka kemiskinan itu sudah turun dibanding tahun lalu yang masih 23,36%. “Kami sudah berupaya agar kemiskinan terus menurun,” ujar Hasto. Tokoh masyarakat Kulonprogo, Tukadi, berharap, dalam mengembangkan kawasan pemerintah hendaknya ikut memperhatikan nasib warga.
Banyak program pembangunan yang telah dirancang, tetapi belum banyak memikirkan masyarakat. Untuk itulah masalah kenaikan BBM, subsidi listrik, ataupun pupuk agar dikaji supaya tepat sasaran.
Kuntadi
Permaisuri dari Keraton Yogyakarta ini berjanji mengawal proyek pembangunan bandara danpelabuhanyangakandilaksanakan di Kulonprogo. “Megaproyek ini untuk kesejahteraan masyarakat. Saya sudah komunikasikan dengan Kementerian Perhubungan serta Menteri Kelautan dan Perikanan untuk mengawal proyek ini,” ungkap Hemas saat menjaring aspirasi di Balai Kelurahan Wates kemarin.
Menurut Hemas, bandara dan pelabuhan akan banyak berpengaruh pada peningkatan PAD maupun sisi penerimaan pajak. Dalam setiap tahapan pembangunannya harus dilakukan secara transparan dan melibatkan masyarakat. Karena itu, masyarakat juga harus mendukung agar cepat terealisasi.
”Ngarso dalem juga sudah ngendiko nek rasido- sido tak pindah (kalau tidak jadi-jadi akan saya pindah) ke kabupaten lain,” ancam Hemas. GKR Hemas juga menyoroti rencana pemberian dana desa yang nilainya cukup besar, sehingga dalam pengelolaan harus dilakukan secara benar, transparan, dandapatdipertanggungjawabkan.
“Jangan sampai karena mengelola dana desa, nanti ada kades (kepala desa) yang berurusandengankorupsi,” ujarnya. Sementara itu, Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo mengatakan, angka kemiskinan di Kulonprogo memang masih tinggi dibanding dengan kemiskinan di DIY, yakni 21,38%.
Namun, angka kemiskinan itu sudah turun dibanding tahun lalu yang masih 23,36%. “Kami sudah berupaya agar kemiskinan terus menurun,” ujar Hasto. Tokoh masyarakat Kulonprogo, Tukadi, berharap, dalam mengembangkan kawasan pemerintah hendaknya ikut memperhatikan nasib warga.
Banyak program pembangunan yang telah dirancang, tetapi belum banyak memikirkan masyarakat. Untuk itulah masalah kenaikan BBM, subsidi listrik, ataupun pupuk agar dikaji supaya tepat sasaran.
Kuntadi
(bbg)
Explore More