Perwira Bintang Dua Masuk Kandidat

Kamis, 11 Desember 2014 - 11:53 WIB
Perwira Bintang Dua Masuk Kandidat
Perwira Bintang Dua Masuk Kandidat
A A A
JAKARTA - Pertama dalam sejarah TNI memasukkan perwira bintang dua menjadi kandidat kepala staf Angkatan Laut (KSAL) dan kepala staf Angkatan Udara (KSAU). Mereka yang masuk dalam bursa tersebut biasanya perwira tinggi jenderal bintang tiga.

”Ada yang bintang dua agar regenerasinya bagus dan agar Presiden memiliki keleluasaan untuk melihat satu per satu,” kata Panglima TNI Jenderal Moeldoko seusai melepas Satgas Kontingen Garuda United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) dalam rangka Misi Perdamaian PBB ke Lebanon, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, kemarin.

Sayangnya, jenderal bintang empat tersebut enggan menyebutkan siapa saja nama-nama yang masuk sebagai calon pengganti dua kepala staf. Mereka para perwira berpangkat bintang tiga dan bintang dua. “Itu (nama-nama) nanti saja,” ujarnya. Moeldoko mengaku telah menyiapkan delapan perwira tinggi untuk menggantikan Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Marsetio dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Ida Bagus Putu Dunia karena keduanya akan memasuki masa pensiun.

“Iya ada empat, TNI AU juga kita siapkan. Masing-masing empat,” ucapnya.Nama-nama itu selanjutnya diserahkan ke Presiden Joko Widodo untuk dipilih menjadi KSAL dan KSAU sesuai keinginannya. “TNI sudah mengajukan nama-nama itu sesuai hasil sidang Wanjakti (Dewan Kepangkatan Jabatan Tinggi) yang saya pimpin bersama para kepala staf angkatan,” kata dia.

Sementara itu, TNI kembali mengirimkan 1.169 prajuritnya yang tergabung dalam Satuan Tugas TNI Kontingen Garuda United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) dalam rangka Misi Perdamaian PBB di Lebanon.Upacara pemberangkatan dipimpin langsung oleh Moeldoko dengan upacara militer di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.

Sesuai rencana seluruh prajurit TNI akan diberangkatkan pada pertengahan Desember menuju Lebanon dan selanjutnya Kontingen Garuda ini akan melaksanakan tugas selama setahun di Lebanon seperti kontingen-kontingen sebelumnya. Komandan Indobat (Indonesia Batalyon) Mayor Andreas NDP yang ikut terlibat dalam misi UNIFIL mengatakan, Indonesia telah diakui di mata dunia karena selalu ikut aktif menjaga perdamaian dunia tidak hanya di Lebanon, tapi juga di daerah konflik lain.

“Semua memberikan apresiasi terhadap Kontingen Garuda. Kita punya kultur yang mungkin tidak dimiliki pasukan perdamaian dunia lain yakni sapa, senyum, dan salam,” sebutnya.

Sucipto
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6584 seconds (0.1#10.140)