KRL Semakin Jadi Primadona

Kamis, 11 Desember 2014 - 11:53 WIB
KRL Semakin Jadi Primadona
KRL Semakin Jadi Primadona
A A A
BEKASI - Penambahan jadwal perjalanan kereta rel listrik (KRL) Commuter Line menyebabkan penumpang membeludak di beberapa stasiun seperti Stasiun Bekasi dan Bogor.

Di Stasiun Bekasi para pengguna kendaraan bermotor beralih ke moda transportasi massal. “Penambahan jadwal sejak dua hari lalu memengaruhi perpindahan pengguna kendaraan bermotor ke Commuter Line. Jumlah pengguna KRL yang biasanya 28.874 orang per hari meningkat sekitar 10%,” ujar Kepala Stasiun Bekasi Teguh Budiono kemarin.

Awalnya Stasiun Bekasi hanya memiliki delapan lokomotif peredaran, kini ditambah satu. Berarti juga menambahkan 11 kali perjalanan rute Bekasi-Jakarta. Sebelumnya, KRL dari Bekasi melayani 58 kali perjalanan per hari. “Jadi saat ini ada 69 kali perjalanan dari Bekasi menuju Jakarta,” katanya.

Penambahan itu pada pukul 06.26 dan 08.18 WIB, Bekasi- Manggarai pada 18.03, 19.46, dan 21.20, kemudian Manggarai- Bekasi pada pukul 05.49, 17.27, 19.06, dan 20.35, serta Jakarta Kota-Bekasi pada 07.12 dan 09.14 WIB. Untuk penambahan jadwal dari Bekasi PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) menggunakan KA 2081, 2083, 2087, 2089, dan 2091.

Pada hari pertama penambahan jadwal semuanya dioperasikan pada jam kerja dan penambahan juga dilakukan pada perjalanan malam Tahun Baru nanti. Diprediksikan banyak warga Bekasi ingin menikmati malam Tahun Baru di Jakarta dan pulang dini hari. “Kami akan fasilitasi semuanya dan pelayanan terus ditingkatkan,” jamin Teguh.

Dengan penambahan jadwal perjalanan, jumlah perjalanan KRL di Stasiun Bekasi menjadi 69 kali sehingga setiap 5 menit sekali ada kereta yang diberangkatkan. Penumpang Commuter Line menyambut baik penambahan jadwal perjalanan kereta dari Stasiun Bekasi. Diharapkan KRL tepat waktu dan tidak sering telat. “Sekarang ini banyak warga berpindah moda transportasi ke KRL untuk bekerja di Jakarta,” ujar Jonder Sihotang, 54, warga Bekasi.

Berdasarkan pantauan KORAN SINDO di Stasiun Bogor pada pukul 07.45, penambahan perjalanan Commuter Line tidak memberi dampak signifikan. Justru yang terjadi masih ada penumpukan penumpang di peron atau tempat menunggu jalur 1 hingga 7. Ribuan penumpang berkerumun di peron-peron tempat menunggu kedatangan KRL, khususnya di jalur 2-5 yang merupakan jalur kedatangan atau keberangkatan KRL Bogor-Jakarta Kota dan Bogor-Tanah Abang.

“Saya pikir bakal tidak menumpuk, ternyata dengan penambahan perjalanan sama saja,” kata Rita, 21, mahasiswi sebuah perguruan tinggi di Jakarta Selatan. Harto, 35, penumpang asal Sukaresmi, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, mendukung penambahan jadwal perjalanan Commuter Line rute Jakarta Kota-Bogor. Karena itu, PT KCJ semestinya mempersiapkan kenyamanan tempat menunggu atau peron dan penumpang di dalam kereta.

“Hal yang paling penting itu mengatur penambahan atau perubahan jadwal secara rapi dan tepat waktu, sebab terkadang belum tepat waktu,” kata karyawan swasta di Palmerah, Jakarta Barat, itu. Hal senada diungkapkan Henaldi, 38, karyawan swasta asal Bantar Kemang, Bogor Timur, Kota Bogor, yang bekerja di Jakarta Selatan.

“Saya senang dengan penambahan perjalanan KRL. Jika masih terjadi penumpukan, sebaiknya PT KCJ melakukan evaluasi agar penambahan jadwal perjalanan ini benar-benar efektif,” ujarnya.Manajer Komunikasi PT KCJ Eva Chairunisa mengatakan, membeludaknya penumpang atas penambahan jadwal perjalanan memang berdampak pada kondisi di stasiun maupun dalam gerbong yang semakin padat.

KCJ kesulitan memecah konsentrasi massa, karena mereka datang dan pulang bersamaan di satu waktu tertentu. KCJ juga tidak bisa menambah pendingin udara yang dapat membuat penumpang nyaman. “Kalau soal pendingin tidak bisa ditambah sebab sudah bawaan kereta,” ucapnya.

Menurut dia, tambahan perjalanan sudah berlangsung dua hari, namun KCJ belum melihat kenaikan jumlah penumpang secara signifikan. “Senin-Selasa pada pekan lalu jumlah penumpang700.000- 730.000orang, dua hari ini masih sekitar 699.000-725.000orang,” katanya.

Senin (8/12) lalu PT KCJ menambah 31 perjalanan rangkaian KRL Jabodetabek di tiga perjalanan, yakni Bogor, Tangerang, dan Bekasi. Adapun 31 perjalanan meliputi 11 perjalanan untuk lintas Bekasi- Jakarta Kota, 8 perjalanan lintas Bogor-Jakarta Kota dan Jatinegara, serta 12 perjalanan lintas Tangerang-Duri. Penambahan ini berdampak pada jumlah perjalanan kereta menjadi 724 per harinya.

Eva menambahkan, jadwal perjalanan ditambah pun tidak akan membuat penumpang nyaman. Hal itu karena total keseluruhan KRL yang ada hanya mencakup 3% dari total masyarakat Jabodetabek yang mencapai 27 juta jiwa. Jumlah idealnya sekitar 1.500 unit rangkaian KRL untuk melayani penumpang 1,2 juta orang per hari.

Abdullah m surjaya/Haryudi/Yan yusuf
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9105 seconds (0.1#10.140)