BNPT Akui Terorisme Sulit Dibasmi

Rabu, 03 Desember 2014 - 19:26 WIB
BNPT Akui Terorisme Sulit Dibasmi
BNPT Akui Terorisme Sulit Dibasmi
A A A
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengakui pendekatan penegakan hukum tidak akan mampu menyelesaikan masalah terorisme di Indonesia.

"Pengalaman kami, penegakan hukum ini belum bisa menyelesaikan masalah," ujar Kepala BNPT Irjen Pol Ansyaad Mbai di Kantor ICIS, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (3/12/2014).

"Dari 991 pelaku terorisme yang kami proses, masih ada sekitar 25 orang yang radikal. Artinya itu tidak menyelesaikan masalah, tidak membuat mereka berubah, tetap radikal," imbuhnya.

Untuk itu dilakukan pendekatan kedua berupa deradikalisasi. Program ini antara lain bersifat rehabilitasi, re-edukasi, dan re-sosalisasi.

Menurut Ansyaad, hal ini berlaku bagi pelaku teror yang tertangkap atau yang sudah melalui proses hukum. Tidak hanya itu, bagi masyarakat umum dilakukan pendekatan counter radikalisasi.

"Kita memberikan suatu pemahaman lewat dialog bahwa bahaya teroris butuh keterlibatan masyarakat. Mereka dimintatidak terpengaruh dan tenggelam dalam segala bentuk kegiatan radikal tersebut," ujarnya.

Khusus pendekatan kemasyarakat, BNPT melakukan berbagai kegiatan, salah satunya memberdayakan organisasi masyarakat untuk sosialisasi.

"Dalam waktu dekat ini kami dengan Menko Polhukam melaksanakan dialog dan juga pemberian sosialisasi kepada masyarakat tentang bagaimana bahaya terorisme, termasuk ISIS," ujarnya.

BNPT akan bekerja sama dengan 300 ulama di bawah pimpinan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam, KH Hasyim Muzadi, untuk pencegahan dan penanggulangan aksi terorisme.

Para ulama tersebut akan dilibatkan dalam gerakan penanggulangan terorisme dari hulu ke hilir bersama dengan BNPT.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5237 seconds (0.1#10.140)