Hage Geingob, Harapan Baru Namibia
A
A
A
WINDHOEK - Perdana Menteri Namibia (PM) Hage Geingob memenangkan pemilihan presiden Namibia dengan meraup 87% suara pada Senin (1/12).
Geingob mengalahkan lawannya Turnhalle Alliance dengan tiga misinya, yakni perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran. Kemenangan Geingob semakin penting karena partainya, South West Africa People's Organisation (SWAPO), juga mendapatkan 78 dari 96 kursi di majelis nasional. SWAPO sendiri selalu memenangkan pemilihan sejak pertama kali pemilu diadakan pada 1990.
“Ini adalah kehendak Tuhan. Masyarakat Namibia berpikir bahwa saya harus mengambil alih. Saya memiliki tanggung jawab yang berat yang tidak bisa saya lakukan sendiri. Saya akan menjadi presiden semua orang Namibia, tidak ada masyarakat Namibia yang akan ditinggalkan,” jelas Geingob dalam pidato kemenangan, dikutip Channelnewsasia.
Geingob adalah seorang politikus Namibia yang telah menjadi PM Namibia sejak 2012. Sebelumnya dia juga pernah menduduki jabatan yang sama untuk kurun waktu 1990–2002. Alumni University of Leeds ini adalah PM pertama Namibia setelah menyatakan merdeka pada 1990.
Geingob begitu bangga dengan negaranya, sehingga sosok yang menerima gelar PhD dari University of Leeds ini selalu melakukan penelitian yang dilatarbelakangi oleh Namibia. Presiden berusia 73 tahun ini juga salah satu tokoh yang sangat gencar menyuarakan kesetaraan dan menghapus apartheid. Bersama dengan SWAPO, Geingob terus memperjuangkan hak-hak kaum kulit hitam.
Rini agustina
Geingob mengalahkan lawannya Turnhalle Alliance dengan tiga misinya, yakni perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran. Kemenangan Geingob semakin penting karena partainya, South West Africa People's Organisation (SWAPO), juga mendapatkan 78 dari 96 kursi di majelis nasional. SWAPO sendiri selalu memenangkan pemilihan sejak pertama kali pemilu diadakan pada 1990.
“Ini adalah kehendak Tuhan. Masyarakat Namibia berpikir bahwa saya harus mengambil alih. Saya memiliki tanggung jawab yang berat yang tidak bisa saya lakukan sendiri. Saya akan menjadi presiden semua orang Namibia, tidak ada masyarakat Namibia yang akan ditinggalkan,” jelas Geingob dalam pidato kemenangan, dikutip Channelnewsasia.
Geingob adalah seorang politikus Namibia yang telah menjadi PM Namibia sejak 2012. Sebelumnya dia juga pernah menduduki jabatan yang sama untuk kurun waktu 1990–2002. Alumni University of Leeds ini adalah PM pertama Namibia setelah menyatakan merdeka pada 1990.
Geingob begitu bangga dengan negaranya, sehingga sosok yang menerima gelar PhD dari University of Leeds ini selalu melakukan penelitian yang dilatarbelakangi oleh Namibia. Presiden berusia 73 tahun ini juga salah satu tokoh yang sangat gencar menyuarakan kesetaraan dan menghapus apartheid. Bersama dengan SWAPO, Geingob terus memperjuangkan hak-hak kaum kulit hitam.
Rini agustina
(ars)