Dipecat Ical, Agun Merasa Masih Kader Partai Golkar
A
A
A
JAKARTA - Anggota Tim Penyelamat Partai Golkar Agun Gunandjar mengungkapkan, pihaknya tidak merasa telah dipecat oleh Ketua Umum 'Partai Beringin' lantaran disebut-sebut sudah menyalahi AD/ART partai.
Agun pun menantang kubu Aburizal Bakrie (Ical) untuk melihat aspek legalitas pelaksanaan Munas ke-IX Partai Golkar di Bali yang dinilainya telah dilaksanakan dengan semena-mena.
"Saya saat ini tidak merasa dipecat. Munas berlangsung dan inskonstitusional. Mereka memang tidak cerdas mengambil langkah pemecatan. Jadi biasa saja," kata Agun kepada Sindonews, Rabu (3/13/2014).
"Gimana dalam Munas ilegal, mau memecat kader. Kita lihat saja aspek legalitas," sambung dia.
Meski telah dipecat oleh Ical, pria yang mengaku telah aktif di Golkar sejak tingkat desa itu pun mengaku akan beraktifitas di DPR dan di Partai Golkar sebagaimana biasanya. Ia mengaku tidak ingin melihat partai yang berdiri sejak Orde Baru itu runtuh perlahan-lahan.
"Di DPR saya bekerja sebagaimana adanya. Saya tidak ingin Partai Golkar yang sudah 50 tahun ini kacau. Baru kali ini musyawarah tingkat nasional yang persiapannya hanya 11 hari," kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, para kader Golkar yang tergabung dalam presidium penyelamatan Partai Golkar telah dipecat dari keanggotaan partai berlambang pohon beringin.
Ketua Mahkamah Partai Golkar Muladi mengatakan, Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, Yoris Raweyai serta kader lainnya yang membentuk presidium penyelamatan partai dipecat.
Muladi mengungkapkan, sebaiknya bagi pihak-pihak yang berkonflik tersebut agar rekonsiliasi. "Sehubungan dengan itu saya mengusulkan mereka untuk merekonsiliasikan dan memberikan hak kepada mereka untuk membela diri," kata Muladi di Nusa Dua, Bali, Selasa 2 November 2014.
Agun pun menantang kubu Aburizal Bakrie (Ical) untuk melihat aspek legalitas pelaksanaan Munas ke-IX Partai Golkar di Bali yang dinilainya telah dilaksanakan dengan semena-mena.
"Saya saat ini tidak merasa dipecat. Munas berlangsung dan inskonstitusional. Mereka memang tidak cerdas mengambil langkah pemecatan. Jadi biasa saja," kata Agun kepada Sindonews, Rabu (3/13/2014).
"Gimana dalam Munas ilegal, mau memecat kader. Kita lihat saja aspek legalitas," sambung dia.
Meski telah dipecat oleh Ical, pria yang mengaku telah aktif di Golkar sejak tingkat desa itu pun mengaku akan beraktifitas di DPR dan di Partai Golkar sebagaimana biasanya. Ia mengaku tidak ingin melihat partai yang berdiri sejak Orde Baru itu runtuh perlahan-lahan.
"Di DPR saya bekerja sebagaimana adanya. Saya tidak ingin Partai Golkar yang sudah 50 tahun ini kacau. Baru kali ini musyawarah tingkat nasional yang persiapannya hanya 11 hari," kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, para kader Golkar yang tergabung dalam presidium penyelamatan Partai Golkar telah dipecat dari keanggotaan partai berlambang pohon beringin.
Ketua Mahkamah Partai Golkar Muladi mengatakan, Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, Yoris Raweyai serta kader lainnya yang membentuk presidium penyelamatan partai dipecat.
Muladi mengungkapkan, sebaiknya bagi pihak-pihak yang berkonflik tersebut agar rekonsiliasi. "Sehubungan dengan itu saya mengusulkan mereka untuk merekonsiliasikan dan memberikan hak kepada mereka untuk membela diri," kata Muladi di Nusa Dua, Bali, Selasa 2 November 2014.
(kri)