Aksi Kejahatan Jalanan Bergeser ke Sabtu dan Minggu

Senin, 01 Desember 2014 - 14:16 WIB
Aksi Kejahatan Jalanan...
Aksi Kejahatan Jalanan Bergeser ke Sabtu dan Minggu
A A A
JAKARTA - Aksi kejahatan jalanan bergeser tidak lagi pada hari biasa, melainkanpada Sabtu dan Minggu. Mereka memanfaatkan kelengahan petugas kepolisian yang berjaga di beberapa titik rawan kejahatan.

“Dari hasil evaluasi terakhir ditemukan ada aksi pada Sabtu dan Minggu,” ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Unggung Cahyono. Dia sudah menginstruksikan jajarannya untuk tetap memantaupada weekend sepertimeningkatkan patroli dan membangun pos pantau di sejumlah titik. Selama ada pos pantau angka kejahatan menurun hingga 20%.

Artinya, keefektifan pos pantau cukup dilihat oleh para pelaku kejahatan dan masyarakat. Untuk mengantisipasi anggota geng motor yang melakukan tindak kriminal, Polda Metro Jaya terus mengintensifkan kegiatan patroli pada malam hari. “Patroli khususnya di lokasi yang banyak berkumpul anak-anak muda bermotor,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto.

Patroli akan lebih difokuskan di lokasi-lokasi yang menjadi tongkrongan geng motor seperti Benyamin Sueb, Jakarta Pusat, danLentengAgung, JakartaSelatan. Tidak hanya itu, Babinkamtibmas juga diinstruksikan membina kawula muda. “Geng motor ini memang identik dengan segerombolan para remaja yang berkonvoi mengendarai sepeda motor. Nyatanya merekatidakhanya konvoi, tetapi juga melengkapi diri dengan senjata tajam untuk aksi kriminal,” ungkapnya.

Mereka berkonvoi menunjukkan eksistensinya sambil membawa senjata tajam untuk alasan membela diri. Tapi, lamalama mereka melakukan tawuran sampai akhirnya membegal orang. Selama sepekan terakhir DKI Jakarta dihantui tiga aksi geng motor di wilayah Jakarta Utara, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur. Di Jakarta Timur, seorang anggota TNI AD dibacok kelompok GT Bodam.

Di bagian lain, empat hari pelaksanaan Operasi Zebra Jaya 2014 sudah menindak ribuan pelanggar lalu lintas. Pelanggaran yang dilakukan pengendara motor lebih mendominasi dibanding yang lainnya. Kasubdit Pembinaan dan Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Hindarsono mengatakan, jumlah pelanggar yang terjaring dalam operasi sejak 26-29 November tercatat ada 22.671 pelanggaran.

“Dari 22.671 pelanggaran, sebanyak 17.951 pelanggar dikenakan tilang dan 3.720 pelanggar ditegur,” ujarnya. Dari angka tersebut, pelanggaran didominasi pengendara motor sebanyak 12.760 kasus, kendaraan pribadi sebanyak 1.601 kasus, mikrolet sebanyak 1.388 kasus, taksi sebanyak 851 kasus, kendaraan barang sebanyak 734 kasus, bus sebanyak 350 kasus, dan metromini sebanyak 267 kasus.

Pelanggaran yang dilakukan para pengendara bermacam-macam. Namun, yang menjadi fokus penindakan yakni pelanggaran melawan arus sebanyak 3.882 motor dan menaikkan dan menurunkan penumpang sebanyak 1.893 kendaraan umum. Dari pengendara yang melanggar, polisi menyita 6.402 lembar SIM dan 11.373 lembar STNK.

Polisi juga mengandangkan 166 unit motor dan 10 mobil. Selama empat hari operasi, kecelakaan lalu lintas sudah ada 26 kejadian dengan korban 30 orang. Dari 30 orang itu, perinciannya 6 orang tewas, 6 luka berat, dan 18 luka ringan.

Helmi syarif
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7571 seconds (0.1#10.140)