Pelaku Penembakan Pilih Mengakhiri Tugas sebagai Polisi
A
A
A
FERGUSON - Darren Wilson, petugas kepolisian yang menembak mati remaja berkulit hitam, Michael Brown, mengundurkan diri dari Departemen Kepolisian Ferguson (DKF), Amerika Serikat (AS), kemarin.
Wilson mengaku tidak ingin mengancam keselamatan semua pihak dan mencoreng nama baik DKF. Berdasarkan surat pengunduran diri yang dikirimkan Wilson ke kantor DKF, dia mengaku berat menanggalkan jabatannya. “Saya berharap dapat terus bekerja sebagai polisi, namun keselamatan petugas kepolisian dan masyarakat adalah hal yang paling penting bagi saya. Saya tidak ingin mengambil risiko,” ujarnya, dikutip Reuters.
Lebih lanjut Wilson mengatakan, tidak ada pihak ketiga dalam skenario pengunduran dirinya. Dia mengucapkan salam perpisahan berdasarkan kehendak pribadi. Pria berusia 28 tahun itu tidak ingin ada yang terluka akibat tindakannya menembak remaja kulit hitam yang menghebohkan AS. Keputusan yang diambil Wilsonsebenarnya sudahdiprediksi beberapa orang. Wilson tidak bekerja setelah insiden penembakan Brown pada 9 Agustus 2014.
Dia mengambil cuti dan fokus mengurusi agenda sidang. Sebelumnya, pengacaranya, Neil Bruntrager, sudah menduga kliennya akan mengundurkan diridari DKF. Diabahkanmenyebut Wilson tidak akan bekerja sebagai polisi lagi. Pengunduran diri Wilson mengundang banyak reaksi. Pengacara keluarga Brown, Anthony Gray, mengeluarkan pernyataan resmi untuk merespons surat pengunduran diri Wilson.
“Saya yakin petugas polisi Darren Wilson membuat keputusan personal yang didasarkan pada kepentingan umum dan pribadi,” ujar Gray. Sepekan sebelumnya, Wilson menghadapi pengadilan atas tuduhan membunuh Brown. Namun, hakim pengadilan berkata lain. Mereka memutuskan tidak menjatuhkan dakwaan terhadap Wilson. Akibatnya pengunjuk rasa bertindak anarki di Kota Ferguson dan di beberapa wilayah AS. Awal pekan ini Wilson membeberkan alasannya di balik penembakan Brown.
Dia mengatakan bahwa Brown mendorongnya hingga mengenai badan mobil patroli polisi. Dia mengaku dipukul. Saat itu Brown juga dituduh berupaya mengambil senjata Wilson. Dia mengatakan sudah bekerja sesuai aturan. “Saya menjalankan tugas saya dengan benar,” tutur Wilson, dilansir Reuters.
“Namun, itu merupakan pengalaman pertama saya menggunakan dan menembak seseorang selama saya bertugas sebagai polisi,” kata pria yang juga mengaku dua kali dipukul Brown, kepada hakim agung tersebut.
Muh shamil
Wilson mengaku tidak ingin mengancam keselamatan semua pihak dan mencoreng nama baik DKF. Berdasarkan surat pengunduran diri yang dikirimkan Wilson ke kantor DKF, dia mengaku berat menanggalkan jabatannya. “Saya berharap dapat terus bekerja sebagai polisi, namun keselamatan petugas kepolisian dan masyarakat adalah hal yang paling penting bagi saya. Saya tidak ingin mengambil risiko,” ujarnya, dikutip Reuters.
Lebih lanjut Wilson mengatakan, tidak ada pihak ketiga dalam skenario pengunduran dirinya. Dia mengucapkan salam perpisahan berdasarkan kehendak pribadi. Pria berusia 28 tahun itu tidak ingin ada yang terluka akibat tindakannya menembak remaja kulit hitam yang menghebohkan AS. Keputusan yang diambil Wilsonsebenarnya sudahdiprediksi beberapa orang. Wilson tidak bekerja setelah insiden penembakan Brown pada 9 Agustus 2014.
Dia mengambil cuti dan fokus mengurusi agenda sidang. Sebelumnya, pengacaranya, Neil Bruntrager, sudah menduga kliennya akan mengundurkan diridari DKF. Diabahkanmenyebut Wilson tidak akan bekerja sebagai polisi lagi. Pengunduran diri Wilson mengundang banyak reaksi. Pengacara keluarga Brown, Anthony Gray, mengeluarkan pernyataan resmi untuk merespons surat pengunduran diri Wilson.
“Saya yakin petugas polisi Darren Wilson membuat keputusan personal yang didasarkan pada kepentingan umum dan pribadi,” ujar Gray. Sepekan sebelumnya, Wilson menghadapi pengadilan atas tuduhan membunuh Brown. Namun, hakim pengadilan berkata lain. Mereka memutuskan tidak menjatuhkan dakwaan terhadap Wilson. Akibatnya pengunjuk rasa bertindak anarki di Kota Ferguson dan di beberapa wilayah AS. Awal pekan ini Wilson membeberkan alasannya di balik penembakan Brown.
Dia mengatakan bahwa Brown mendorongnya hingga mengenai badan mobil patroli polisi. Dia mengaku dipukul. Saat itu Brown juga dituduh berupaya mengambil senjata Wilson. Dia mengatakan sudah bekerja sesuai aturan. “Saya menjalankan tugas saya dengan benar,” tutur Wilson, dilansir Reuters.
“Namun, itu merupakan pengalaman pertama saya menggunakan dan menembak seseorang selama saya bertugas sebagai polisi,” kata pria yang juga mengaku dua kali dipukul Brown, kepada hakim agung tersebut.
Muh shamil
(ars)