Longsor Landa 8 Kecamatan di Garut
A
A
A
GARUT - Bencana longsor melanda delapan kecamatan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (29/11) malam dan Minggu (30/11) dini hari kemarin. Rumahrumah warga rusak dan jalan penghubung di beberapa wilayah ambles dan sebagian besar lain tertutup material tanah.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Dikdik Hendrajaya menyatakan, bencana longsor tersebut terjadi karena guyuran hujan sejak Sabtu (29/11) siang. Akibat itu, tanah-tanah di kawasan Kecamatan Pakenjeng, Singajaya, Pamulihan, Mekarmukti, Cisompet, Caringin, Bungbulang, dan Cihurip tak mampu lagi menahan debit air yang tinggi.
“Kami sudah menerima banyak laporan mengenai longsor itu. Namun, untuk jumlah pasti kerusakan rumah warga, datanya masih simpang siur. Sedangkan untuk jalur, ada yang masih tertimbun longsoran tanah, ada juga yang sudah mulai dibersihkan. Yang jelas, sementara ini belum ada laporan korban jiwa,” kata Dikdik kemarin.
Menurutnya, salah satu jalan yang tertimbun tanah adalah Jalan Raya Cikajang-Cisompet di kawasan Gunung Gelap, Desa Mekarwangi, Kecamatan Cihurip. Jalan penghubung wilayah Garut menuju Kecamatan Pameungpeuk ini tertutup material longsoran tebing dengan ketinggian 1,5 meter dan panjang 30 meter. Akibat itu, akses jalan terputus sama sekali. “Bahkan, truk yang sedang diparkir di pinggir jalan kawasan itu juga ikut tergusur dan tertimbun tanah longsor. Ada empat titik longsor di jalur ini. Dua titik sudah ditanggulangi, sementara dua lainnya kami belum menerima informasi,” katanya.
Longsor yang menutupi badan jalan juga terjadi di jalur Kecamatan Pakenjeng menuju Kecamatan Bungbulang. Di lokasi ini terdapat empat titik longsor lain yakni kawasan Curug Ceret, Desa Gundamekar, Kecamatan Bungbulang, kawasan Gunung Wayang, Desa Depok, Kecamatan Pakenjeng, kawasan Kampung Depok, Desa Depok, Kecamatan Pakenjeng, dan jalur kawasan Kampung Arinem, Desa Jayamekar, Kecamatan Pakenjeng.
“Sebagai upaya sementara, warga dibantu petugas dari instansi terkait masih melakukan pembersihan secara manual. Semua titik longsor di jalur Bungbulang-Pakenjeng mesti dibersihkan menggunakan alat berat. Selain material tanah bercampur lumpur, banyak juga pepohonan besar dan pohon bambu beserta akar-akarnya ikut terbawa longsor hingga menutupi jalan,” paparnya.
Sementara itu, petugas BPBD Kabupaten Garut TB Agus mengatakan, satu jalan desa sepanjang 15 meter di Desa Jatisari, Kecamatan Cisompet, dilaporkan anjlok dengan kedalaman 40 cm. Praktis, jalan tersebut tidak dapat dilalui. Selain memutuskan jalan, bencana longsor juga membuat puluhan warga di beberapa kecamatan kehilangan tempat tinggal. Di Desa Mekarwangi, Kecamatan Singajaya, empat rumah yang dihuni 13 jiwa tergerus longsor sekitar pukul 23.45 WIB. Kondisinya memang berada di bawah tebing sehingga begitu longsor terjadi, empat rumah tersebut tergerus longsor.
Beruntung, semua penghuninya selamat dan sementara ini dievakuasi ke rumah warga lain yang lebih aman. Di Desa Jagabaya, Kecamatan Mekarmukti, empat rumah warga juga ikut rusak dan empat lainnya dalam kondisi yang mengkhawatirkan bila terjadi longsor susulan. Seperti di Desa Mekarwangi, delapan rumah ini terletak di bawah tebing curam.
“Di Desa Jagabaya itu empat rumah rusak sementara empat lainnya terancam. Total jumlah warga dari delapan rumah ini ada 17 jiwa. Belasan warga ini dievakuasi sementara ke kantor Desa Jagabaya,” ungkapnya. Kondisi sama terjadi di Desa Pakenjeng, Kecamatan Pamulihan. Dua rumah warga dan satu mesjid ikut terancam longsor. Lima warga dari dua rumah yang terancam ini untuk sementara diungsikan ke rumah kerabat mereka yang lebih aman. Di Kecamatan Caringin yakni Kampung Cikarang, Desa Sukarame, dua rumah warga rusak berat akibat dan tujuh rumah lain ikut terancam longsor susulan.
“Jumlah warga yang berada pada dua rumah rusak berat ini ada enam orang. Mereka juga sudah dievakuasi sementara ini,” ujarnya. Di Kecamatan Pakenjeng, longsor turut merusak rumah warga di beberapa desa.
Di Kampung Mukapasi tercatat tiga rumah warga rusak parah; di Kampung Nanggewer, Desa Depok, satu rumah rusak berat; di Kampung Nempel, Desa Pasirlangu, satu rumah warga rusak; dan satu rumah warga lain rusak berat di Kampung Kondang, Desa Depok. Agus mengatakan, BPBD Garut saat ini telah memberikan bantuan logistik berupa bahan makanan kepada seluruh warga yang menjadi korban.
Bahan makanan yang diberikan ini untuk sementara hanya cukup untuk digunakan dalam waktu empat hari. Selain bencana longsor, Garut juga dilanda banjir besar. Akibat itu, 30 hektare (ha) persawahan seluas di dua lokasi yaitu Kampung Pasanggarahan dan Kampung Cigebak, Desa Karangsari, Kecamatan Pakenjeng, mengalami kerusakan parah karena digerus luapan air Sungai Cikandang.
Fani ferdiansyah
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Dikdik Hendrajaya menyatakan, bencana longsor tersebut terjadi karena guyuran hujan sejak Sabtu (29/11) siang. Akibat itu, tanah-tanah di kawasan Kecamatan Pakenjeng, Singajaya, Pamulihan, Mekarmukti, Cisompet, Caringin, Bungbulang, dan Cihurip tak mampu lagi menahan debit air yang tinggi.
“Kami sudah menerima banyak laporan mengenai longsor itu. Namun, untuk jumlah pasti kerusakan rumah warga, datanya masih simpang siur. Sedangkan untuk jalur, ada yang masih tertimbun longsoran tanah, ada juga yang sudah mulai dibersihkan. Yang jelas, sementara ini belum ada laporan korban jiwa,” kata Dikdik kemarin.
Menurutnya, salah satu jalan yang tertimbun tanah adalah Jalan Raya Cikajang-Cisompet di kawasan Gunung Gelap, Desa Mekarwangi, Kecamatan Cihurip. Jalan penghubung wilayah Garut menuju Kecamatan Pameungpeuk ini tertutup material longsoran tebing dengan ketinggian 1,5 meter dan panjang 30 meter. Akibat itu, akses jalan terputus sama sekali. “Bahkan, truk yang sedang diparkir di pinggir jalan kawasan itu juga ikut tergusur dan tertimbun tanah longsor. Ada empat titik longsor di jalur ini. Dua titik sudah ditanggulangi, sementara dua lainnya kami belum menerima informasi,” katanya.
Longsor yang menutupi badan jalan juga terjadi di jalur Kecamatan Pakenjeng menuju Kecamatan Bungbulang. Di lokasi ini terdapat empat titik longsor lain yakni kawasan Curug Ceret, Desa Gundamekar, Kecamatan Bungbulang, kawasan Gunung Wayang, Desa Depok, Kecamatan Pakenjeng, kawasan Kampung Depok, Desa Depok, Kecamatan Pakenjeng, dan jalur kawasan Kampung Arinem, Desa Jayamekar, Kecamatan Pakenjeng.
“Sebagai upaya sementara, warga dibantu petugas dari instansi terkait masih melakukan pembersihan secara manual. Semua titik longsor di jalur Bungbulang-Pakenjeng mesti dibersihkan menggunakan alat berat. Selain material tanah bercampur lumpur, banyak juga pepohonan besar dan pohon bambu beserta akar-akarnya ikut terbawa longsor hingga menutupi jalan,” paparnya.
Sementara itu, petugas BPBD Kabupaten Garut TB Agus mengatakan, satu jalan desa sepanjang 15 meter di Desa Jatisari, Kecamatan Cisompet, dilaporkan anjlok dengan kedalaman 40 cm. Praktis, jalan tersebut tidak dapat dilalui. Selain memutuskan jalan, bencana longsor juga membuat puluhan warga di beberapa kecamatan kehilangan tempat tinggal. Di Desa Mekarwangi, Kecamatan Singajaya, empat rumah yang dihuni 13 jiwa tergerus longsor sekitar pukul 23.45 WIB. Kondisinya memang berada di bawah tebing sehingga begitu longsor terjadi, empat rumah tersebut tergerus longsor.
Beruntung, semua penghuninya selamat dan sementara ini dievakuasi ke rumah warga lain yang lebih aman. Di Desa Jagabaya, Kecamatan Mekarmukti, empat rumah warga juga ikut rusak dan empat lainnya dalam kondisi yang mengkhawatirkan bila terjadi longsor susulan. Seperti di Desa Mekarwangi, delapan rumah ini terletak di bawah tebing curam.
“Di Desa Jagabaya itu empat rumah rusak sementara empat lainnya terancam. Total jumlah warga dari delapan rumah ini ada 17 jiwa. Belasan warga ini dievakuasi sementara ke kantor Desa Jagabaya,” ungkapnya. Kondisi sama terjadi di Desa Pakenjeng, Kecamatan Pamulihan. Dua rumah warga dan satu mesjid ikut terancam longsor. Lima warga dari dua rumah yang terancam ini untuk sementara diungsikan ke rumah kerabat mereka yang lebih aman. Di Kecamatan Caringin yakni Kampung Cikarang, Desa Sukarame, dua rumah warga rusak berat akibat dan tujuh rumah lain ikut terancam longsor susulan.
“Jumlah warga yang berada pada dua rumah rusak berat ini ada enam orang. Mereka juga sudah dievakuasi sementara ini,” ujarnya. Di Kecamatan Pakenjeng, longsor turut merusak rumah warga di beberapa desa.
Di Kampung Mukapasi tercatat tiga rumah warga rusak parah; di Kampung Nanggewer, Desa Depok, satu rumah rusak berat; di Kampung Nempel, Desa Pasirlangu, satu rumah warga rusak; dan satu rumah warga lain rusak berat di Kampung Kondang, Desa Depok. Agus mengatakan, BPBD Garut saat ini telah memberikan bantuan logistik berupa bahan makanan kepada seluruh warga yang menjadi korban.
Bahan makanan yang diberikan ini untuk sementara hanya cukup untuk digunakan dalam waktu empat hari. Selain bencana longsor, Garut juga dilanda banjir besar. Akibat itu, 30 hektare (ha) persawahan seluas di dua lokasi yaitu Kampung Pasanggarahan dan Kampung Cigebak, Desa Karangsari, Kecamatan Pakenjeng, mengalami kerusakan parah karena digerus luapan air Sungai Cikandang.
Fani ferdiansyah
(ars)