Kader Golkar Diminta Bersatu
A
A
A
BALI - Musyawarah Nasional (Munas) IX Partai Golkar resmi dibuka di Nusa Dua, Bali, tadi malam. Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (ARB) meminta para kadernya bersatu dan berjuang bersama membangun Indonesia.
”Saya mengimbau dan mengajak semua kader Golkar, hentikanlah pertentangan yang tidak perlu, mari saling memaafkan, mengulurkan tangan, dan berjuang bersama. Bersatu kita teguh dan bercerai kita runtuh, akan kehilangan arah,” ucap ARB saat membuka Munas IX Golkar. Di usia Golkar yang ke-50, ARB mengajak semua peserta untuk membuktikan bahwa kader Golkar bisa menjadi contoh dan membangun party of ideas bukan dengan cara-cara kekerasan.
”Sekecil apa pun ide pasti akan membawa kebaikan. Saudara setuju kita berjuang dengan ide dan gagasan serta melawan intimidasi pihak lawan,” paparnya. Munas Golkar digelar di Balipada 30 November sampai 4 Desember mendatang. Hadir dalam pembukaan munas tadi malam Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Akbar Tanjung, Wakil Ketua Umum Golkar Theo L Sambuaga, Sekjen Golkar Idrus Marham, Sekretaris Fraksi Partai Golkar Bambang Soesatyo, dan para kader Golkar lainnya.
Munas Golkar juga dihadiri para petinggi partai Koalisi Merah Putih (KMP). Mereka di antaranya Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PAN Hatta Rajasa. Selain itu, Ketua Umum PPP Djan Faridz, Ketua Umum PBB MS Kaban, Ketua Majelis Pertimbangan Partai PAN Amien Rais. Hadir pula Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua DPR Setya Novanto, Ketua Harian Partai Demokrat Syarif Hasan.
CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo juga menghadiri Munas Golkar tersebut. Lebih jauh, ARB menambahkan, setelah Pemilu 2014 Golkar kini menjadi penyeimbang bersama dengan sejumlah partai yang bernaung dalam tenda besar Koalisi Merah Putih (KMP).
”Kita harus membuktikan di luar eksekutif Golkar tetap mampu jadi kekuatan yang konstruktif bukan destruktif. Kritik dan solusi agar kesejahteraan rakyat meningkat sesuai Pancasila, UUD 1945. Dengan menjadi kekuatan penyeimbang, Golkar justru memperkuat sistem presidensial,” paparnya. Dalam sejarah politik Indonesia, baru kali ini terbentuk koalisi yang kuat dan disegani. Peran yang dijalankan bersama dengan KMP akan jadi pemantik untuk Indonesia yang lebih maju dan mandiri.
Tidak hanya itu, dengan adanya dua kubu, KMP dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH), proses politik menjadi dapat diprediksi, stabil, serta dapat mendorong elemen eksekutif lainnya untuk lakukan terobosan kebijakan. ”Partai Golkar dan KMP mengulurkan persahabatan. Siapa pun pemimpinnya harus sukses demi bangsa kita. Indonesia membutuhkan kepemimpinan yang jujur dan sukses, karena itu Golkar siap membantu kapan pun. Bagi Golkar, tidak ada warna kuning, putih, hijau, dan biru, yang ada merah putih,” tegas ARB.
Dalam kesempatan itu, ARB juga mengkritik kadernya yang membentuk Presidium Penyelamat Partai Golkar. ”Imbauan kepada kader-kader kita yang mengambil langkah sepihak yang disebut presidium partai. Cara yang mereka lakukan adalah sebuah kudeta yang inkonstitusional, tidak ada tata aturan. Apalagi dilakukan dengan caracara intimidasi dan premanisme,” ujarnya.
Menurut ARB, dirinya tidak mungkin memenuhi permintaan yang diinginkan Agung Laksono dan Priyo Budi Santoso karena berbeda dengan hasil rapimnas. Padahal, dalam rapimnas di Yogyakarta, mereka juga ikut hadir dan telah menyampaikan pendapatnya. Namun, ketika hasil putusan ditetapkan, tidak ada satu pun dari mereka yang melakukan protes. Adapun Prabowo Subianto berharap Golkar tetap solid.
Mantan Danjen Kopassus itu menghadiri Munas Golkar sebagai undangan dengan mengenakan pakaian khasnya. Sementara itu Akbar Tandjung mengatakan akan membahas kembali masalah kisruh yang terjadi di partainya. ”Hal itu akan kami bicarakan nanti di sini,” ujarnya.
Dijaga Pecalang
Sementara itu, pintu masuk penyelenggaraan Munas IX Golkar dijaga ketat puluhan pecalang (petugas pengamanan adat) di Bali. Selain pecalang, polisi dan ratusan massa pendukung ikut berjaga untuk menyukseskan munas itu. Setiap tamu yang akan memasuki kawasan hotel diperiksa oleh pecalang dan pengamanan hotel setempat.
”Kalau berbicara kamtibmas, harus melibatkan potensi masyarakat. Kami wajib menggunakan potensi masyarakat karena perbandingannya satu berbanding 300 di Bali,” kata Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Albertus Julius Benny Mokalu di Denpasar kemarin.
Ratusan pecalang itu berasal dari desa adat terdekat yang berada di kawasan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Nusa Dua, Badung, seperti Desa Adat Bualu. Mereka turut dikerahkan guna membantu aparat kepolisian serta petugas pengamanan internal yang dikoordinasi Partai Golkar. Tak hanya pecalang dan anggota kepolisian, panitia munas juga mengerahkan ratusan anggota dari beberapa organisasi kemasyarakatan.
Bursa Ketua Umum
Bursa calon ketua umum Golkar mulai terbuka. Airlangga Hartarto mengaku akan maju dalam bursa calon ketua umum apabila pelaksanaannya berlangsung sesuai dengan amanat konstitusi. ”Insya Allah saya siap untuk maju. Persiapannya terus melakukan konsolidasi dengan pemilik-pemilik suara,” ujarnya.
Dia mengaku optimistis bisa bersaing meskipun yang dihadapinya adalah calon petahana, ARB. Apalagi dirinya sudah memiliki lebih dari 30% syarat utama dukungan meliputi Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua. ”Saya sudah mengantongi 40%. Dalam ruang demokrasi semua kemungkinan ada. Ke depan ini masanya perubahan dan masanya regenerasi,” katanya.
Sementara MS Hidayat yang sebelumnya disebut-sebut juga akan bersaing di bursa ketua umum memutuskan mundur. Dia memilih memberikan dukungannya kepada calon incumbent ARB. ”Ini merupakan pertimbangan saya dan tidak akan bersaing, juga tidak melakukan perundingan dengan siapa pun,” ujarnya. Mantan Ketua Umum Kadin itu menjelaskan, pada awalnya dia berpendirian agar munas tetap dilaksanakan pada Januari sesuai dengan rapat pleno.
Namun fakta politik dalam rapat pimpinan nasional (rapimnas) di Yogyakarta beberapa waktu lalu menunjukkan besarnya kekuatan dukungan daerah sebagai pemegang suara sah kepada ARB dan mendorong agar segera dilakukan munas pada 30 November. ”Kami ingin mengutamakan persatuan, kesatuan, dan keutuhan partai serta semata-mata ingin membuat partai ini bisa melaksanakan munas agar berjalan dengan baik, prosedural, demokratis, dan terbuka,” katanya.
Dia berharap munas yang digelar menghasilkan partai dengan visi baru. Meski Golkar memilih untuk berada dalam posisi sebagai oposisi atau penyeimbang, sambung Hidayat, partai harus bisa membuka diri terhadap kebijakan yang diambil pemerintah. ”Tidak selamanya partai selalu apriori dan menolak kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Apalagi para pengurus partai di tingkat bawah dipegang kader Golkar yang menjadi ketua DPRD, bupati, wali kota sehingga partai tetap oposisi dengan koalisi atau tidak mereka nggak masalah,” jelasnya.
Sejumlah calon ketua umum yang disebut-sebut akan ikut bersaing seperti Hajriyanto Thohari, Priyo Budi santoso, Zainudin Amali, dan Agung Laksono tidak hadir dalam pembukaan munas. Sekjen Partai Golkar Idrus Marham memastikan tidak ada bagi-bagi uang oleh ARB sebagai calon incumbent dalam pelaksanaan munas.
Idrus meminta semua pihak tidak memercayai isu yang beredar dari pihak-pihak tertentu mengenai pembagian uang dalam penyelenggaraan munas baik yang dilakukan calon ketua umum petahana maupun dari pendukungnya. ”Saya pendukung ARB, 10.000% yakin nggak ada bagi-bagi duit, kalau ada ya laporkan saja dan yang bagi-bagi itu nggak usah masuk pengurus,” jelasnya.
Berdasarkan informasi, sebanyak 34 DPD tingkat I provinsi dan 500 DPD tingkat II kabupaten/ kota hadir semua dalam munas ini. Idrus menjelaskan, pemilihan ketua umum dinyatakan sah bila kandidat mendapat 2/3 suara dari total 600 suara. Ketua DPD Provinsi Bali Sudikerta mengatakan, ARB tidak pernah meminta dan mencalonkan diri untuk menjadi ketua umum periode berikutnya.
”Suara hati nurani turun dari DPD II dan DPD I untuk meminta beliau melanjutkan kepemimpinan Golkar periode 5 tahun ke depan,” katanya.
Sucipto/ant
”Saya mengimbau dan mengajak semua kader Golkar, hentikanlah pertentangan yang tidak perlu, mari saling memaafkan, mengulurkan tangan, dan berjuang bersama. Bersatu kita teguh dan bercerai kita runtuh, akan kehilangan arah,” ucap ARB saat membuka Munas IX Golkar. Di usia Golkar yang ke-50, ARB mengajak semua peserta untuk membuktikan bahwa kader Golkar bisa menjadi contoh dan membangun party of ideas bukan dengan cara-cara kekerasan.
”Sekecil apa pun ide pasti akan membawa kebaikan. Saudara setuju kita berjuang dengan ide dan gagasan serta melawan intimidasi pihak lawan,” paparnya. Munas Golkar digelar di Balipada 30 November sampai 4 Desember mendatang. Hadir dalam pembukaan munas tadi malam Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Akbar Tanjung, Wakil Ketua Umum Golkar Theo L Sambuaga, Sekjen Golkar Idrus Marham, Sekretaris Fraksi Partai Golkar Bambang Soesatyo, dan para kader Golkar lainnya.
Munas Golkar juga dihadiri para petinggi partai Koalisi Merah Putih (KMP). Mereka di antaranya Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PAN Hatta Rajasa. Selain itu, Ketua Umum PPP Djan Faridz, Ketua Umum PBB MS Kaban, Ketua Majelis Pertimbangan Partai PAN Amien Rais. Hadir pula Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua DPR Setya Novanto, Ketua Harian Partai Demokrat Syarif Hasan.
CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo juga menghadiri Munas Golkar tersebut. Lebih jauh, ARB menambahkan, setelah Pemilu 2014 Golkar kini menjadi penyeimbang bersama dengan sejumlah partai yang bernaung dalam tenda besar Koalisi Merah Putih (KMP).
”Kita harus membuktikan di luar eksekutif Golkar tetap mampu jadi kekuatan yang konstruktif bukan destruktif. Kritik dan solusi agar kesejahteraan rakyat meningkat sesuai Pancasila, UUD 1945. Dengan menjadi kekuatan penyeimbang, Golkar justru memperkuat sistem presidensial,” paparnya. Dalam sejarah politik Indonesia, baru kali ini terbentuk koalisi yang kuat dan disegani. Peran yang dijalankan bersama dengan KMP akan jadi pemantik untuk Indonesia yang lebih maju dan mandiri.
Tidak hanya itu, dengan adanya dua kubu, KMP dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH), proses politik menjadi dapat diprediksi, stabil, serta dapat mendorong elemen eksekutif lainnya untuk lakukan terobosan kebijakan. ”Partai Golkar dan KMP mengulurkan persahabatan. Siapa pun pemimpinnya harus sukses demi bangsa kita. Indonesia membutuhkan kepemimpinan yang jujur dan sukses, karena itu Golkar siap membantu kapan pun. Bagi Golkar, tidak ada warna kuning, putih, hijau, dan biru, yang ada merah putih,” tegas ARB.
Dalam kesempatan itu, ARB juga mengkritik kadernya yang membentuk Presidium Penyelamat Partai Golkar. ”Imbauan kepada kader-kader kita yang mengambil langkah sepihak yang disebut presidium partai. Cara yang mereka lakukan adalah sebuah kudeta yang inkonstitusional, tidak ada tata aturan. Apalagi dilakukan dengan caracara intimidasi dan premanisme,” ujarnya.
Menurut ARB, dirinya tidak mungkin memenuhi permintaan yang diinginkan Agung Laksono dan Priyo Budi Santoso karena berbeda dengan hasil rapimnas. Padahal, dalam rapimnas di Yogyakarta, mereka juga ikut hadir dan telah menyampaikan pendapatnya. Namun, ketika hasil putusan ditetapkan, tidak ada satu pun dari mereka yang melakukan protes. Adapun Prabowo Subianto berharap Golkar tetap solid.
Mantan Danjen Kopassus itu menghadiri Munas Golkar sebagai undangan dengan mengenakan pakaian khasnya. Sementara itu Akbar Tandjung mengatakan akan membahas kembali masalah kisruh yang terjadi di partainya. ”Hal itu akan kami bicarakan nanti di sini,” ujarnya.
Dijaga Pecalang
Sementara itu, pintu masuk penyelenggaraan Munas IX Golkar dijaga ketat puluhan pecalang (petugas pengamanan adat) di Bali. Selain pecalang, polisi dan ratusan massa pendukung ikut berjaga untuk menyukseskan munas itu. Setiap tamu yang akan memasuki kawasan hotel diperiksa oleh pecalang dan pengamanan hotel setempat.
”Kalau berbicara kamtibmas, harus melibatkan potensi masyarakat. Kami wajib menggunakan potensi masyarakat karena perbandingannya satu berbanding 300 di Bali,” kata Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Albertus Julius Benny Mokalu di Denpasar kemarin.
Ratusan pecalang itu berasal dari desa adat terdekat yang berada di kawasan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Nusa Dua, Badung, seperti Desa Adat Bualu. Mereka turut dikerahkan guna membantu aparat kepolisian serta petugas pengamanan internal yang dikoordinasi Partai Golkar. Tak hanya pecalang dan anggota kepolisian, panitia munas juga mengerahkan ratusan anggota dari beberapa organisasi kemasyarakatan.
Bursa Ketua Umum
Bursa calon ketua umum Golkar mulai terbuka. Airlangga Hartarto mengaku akan maju dalam bursa calon ketua umum apabila pelaksanaannya berlangsung sesuai dengan amanat konstitusi. ”Insya Allah saya siap untuk maju. Persiapannya terus melakukan konsolidasi dengan pemilik-pemilik suara,” ujarnya.
Dia mengaku optimistis bisa bersaing meskipun yang dihadapinya adalah calon petahana, ARB. Apalagi dirinya sudah memiliki lebih dari 30% syarat utama dukungan meliputi Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua. ”Saya sudah mengantongi 40%. Dalam ruang demokrasi semua kemungkinan ada. Ke depan ini masanya perubahan dan masanya regenerasi,” katanya.
Sementara MS Hidayat yang sebelumnya disebut-sebut juga akan bersaing di bursa ketua umum memutuskan mundur. Dia memilih memberikan dukungannya kepada calon incumbent ARB. ”Ini merupakan pertimbangan saya dan tidak akan bersaing, juga tidak melakukan perundingan dengan siapa pun,” ujarnya. Mantan Ketua Umum Kadin itu menjelaskan, pada awalnya dia berpendirian agar munas tetap dilaksanakan pada Januari sesuai dengan rapat pleno.
Namun fakta politik dalam rapat pimpinan nasional (rapimnas) di Yogyakarta beberapa waktu lalu menunjukkan besarnya kekuatan dukungan daerah sebagai pemegang suara sah kepada ARB dan mendorong agar segera dilakukan munas pada 30 November. ”Kami ingin mengutamakan persatuan, kesatuan, dan keutuhan partai serta semata-mata ingin membuat partai ini bisa melaksanakan munas agar berjalan dengan baik, prosedural, demokratis, dan terbuka,” katanya.
Dia berharap munas yang digelar menghasilkan partai dengan visi baru. Meski Golkar memilih untuk berada dalam posisi sebagai oposisi atau penyeimbang, sambung Hidayat, partai harus bisa membuka diri terhadap kebijakan yang diambil pemerintah. ”Tidak selamanya partai selalu apriori dan menolak kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Apalagi para pengurus partai di tingkat bawah dipegang kader Golkar yang menjadi ketua DPRD, bupati, wali kota sehingga partai tetap oposisi dengan koalisi atau tidak mereka nggak masalah,” jelasnya.
Sejumlah calon ketua umum yang disebut-sebut akan ikut bersaing seperti Hajriyanto Thohari, Priyo Budi santoso, Zainudin Amali, dan Agung Laksono tidak hadir dalam pembukaan munas. Sekjen Partai Golkar Idrus Marham memastikan tidak ada bagi-bagi uang oleh ARB sebagai calon incumbent dalam pelaksanaan munas.
Idrus meminta semua pihak tidak memercayai isu yang beredar dari pihak-pihak tertentu mengenai pembagian uang dalam penyelenggaraan munas baik yang dilakukan calon ketua umum petahana maupun dari pendukungnya. ”Saya pendukung ARB, 10.000% yakin nggak ada bagi-bagi duit, kalau ada ya laporkan saja dan yang bagi-bagi itu nggak usah masuk pengurus,” jelasnya.
Berdasarkan informasi, sebanyak 34 DPD tingkat I provinsi dan 500 DPD tingkat II kabupaten/ kota hadir semua dalam munas ini. Idrus menjelaskan, pemilihan ketua umum dinyatakan sah bila kandidat mendapat 2/3 suara dari total 600 suara. Ketua DPD Provinsi Bali Sudikerta mengatakan, ARB tidak pernah meminta dan mencalonkan diri untuk menjadi ketua umum periode berikutnya.
”Suara hati nurani turun dari DPD II dan DPD I untuk meminta beliau melanjutkan kepemimpinan Golkar periode 5 tahun ke depan,” katanya.
Sucipto/ant
(ars)