Antara Hobi, Karier, dan Prestasi
A
A
A
Nama Mario Palandeng tidak asing lagi di ajang skateboardingnasional. Ia dikenal dengan kaya bermain yang berani, keras, dan cepat. Trik-trik yang dilakukannya spontan dan acap berisiko tinggi.
Mario sudah menekuni permainan skateboard sejak berusia 8 tahun. Menurutnya, skateboard termasuk olahraga yang unik, ekstrem, dan tidak monoton. “Skateboard mempunyai ratusan trik yang harus kita kuasai dan itu tidak mudah,” ujar Mario. Dalam mempelajari trik, skateboarderpenggemar Ishod Wair ini mengaku belajar melalui buku dan video.
”Saya selalu lihat video dari YouTubetentang trik dasar dari skateboard, rolling yang benar, meluncur yang benar, dan macam-macam lainnya,” akunya. Untuk lokasi bermain, Mario biasa melakukannya di Motion skatepark, Bali. Ia memang pindah dari Jakarta ke Bali demi skateboard. Dan keputusan itu tidak salah.
Skateboard menjadi bagian besar dalam hidup Mario. Dari skateboard, cowok yang menjadi sponsor Volcom, Motion Skateboard, Swich, Emerica, dan Shake Junt ini banyak mendapat pelajaran berharga seperti dapat mengontrol diri, disiplin, dan menjadi orang yang bertanggung jawab. Ia pun mampu untuk membantu orang tua hingga membayar sekolah sendiri.
“Skateboard bisa membantu saya selalu berpikir pandangan yang positif, sampai saya bisa tumbuh menjadi seperti ini,” beber Mario. Kemampuan Mario pun terbukti dari beberapa prestasi yang sudah diraihnya. Penghargaan pertama yang ia raih adalah 1st Beginner Class at Volcom 2000. Tidak sampai situ, Mario kembali berprestasi sebagai 1st Beginner Class at City Surf 2001.
Beberapa penghargaan lainnya yakni 1st Intermediate Class at City Surf Open 2002, 1st Beginner class at ISA 2002, 2nd Beginner Class at Asian X Games, 6th Beginner Class at Xgames in Malaysia 2002, 2nd Amateur Class at ISA 2004, 1st Long Ollie at Skate Day 2014, 1st Skate Race at Skate Day 2014, dan masih banyak lagi. Belum lama ini, Mario baru pulang dari Amerika untuk mengikuti kompetisi skateboard internasional.
“Sudah sejak lama saya ingin bermain di sana. Mereka semua hebat karena mereka mempunyai fasilitas yang mendukung,” kenang Mario. Jika Mario sering berkompetisi, lain lagi dengan Rio Sanjaya. Ketua Depok Skateboarders ini mungkin saya bisa dibilang paling jarang ikut kompetisi.
Namun, kemampuannya jangan diragukan. ”Mungkinsaya bisa dibilang jarang ikut kompetisi, beberapa yang saya ingat betul adalah Volcom Wild In The Park, di Margo City pada 2008 yang merupakan kompetisi pertama yang diikuti. Adapun yang paling berkesan, yakni Ventura Bowl Competition tahun 2011 di Semarang. Kebetulan saya mendapat peringkat ke 3 di kelas open,” kata Rio.
Sejak duduk di bangku SMA pada 2013 Rio sudah menyenangi permainan skateboard. Menurutnya, ada yang berbeda saat bermain permainan ekstrem tersebut. “Saya merasakan perbedaan dalam bermain skateboard. Ini bukan sekadar olahraga, tetapi sudah seperti jalan hidup. Sejauh ini, banyak hal positif dari skateboard yang banyak bikin perubahan dalam hidup saya,” katanya.
Menurut cowok yang menggemari Raven Thersy dan Emanuel Guzman ini, dari skateboardia mampu mengembangkan potensi yang terkecil sekalipun dari dirinya. Bahkan dari kegemarannya tersebut, ia bisa memiliki usaha sendiri. “Intinya sejak bermain skate, saya bisa lebih mandiri,” akunya.
Di Amerika, skateboardtidak hanya dipandang sebagai salah satu jenis permainan biasa, namun juga sebagai profesi yang menghasilkan pendapatan menjanjikan. Begitu pun di Indonesia. Meskipun tidak semenjanjikan di Amerika, industri skateboardnasional saat ini sedang mencoba bangkit. Rio pun yakin bahwa Indonesia mampu seperti Amerika.
“Industri lokal dengan kualitas internasional kini mulai bermunculan, entah itu brandpapan, sepatu bahkan clothing-nya. Untuk menjadikan skateboard saat ini sebagai profesi bisa-bisa aja. Hanya saja, butuh power lebih dari semua pihak untuk bisa saling support dan menghargai produk lokal. Banyak kok tementemen yang memang bertahan dengan hanya menekuni skateboard,” bebernya panjang lebar.
Perkembangan skateboarddi Indonesia pun kini mulai membaik dibanding sebelumnya. Hal ini diakui baik Rio maupun Mario. Mereka menilai hal ini terjadi karena skateboarder sudah terfasilitasi dengan baik dan industri skateboard mulai membesar di dunia.
“Kini, skateboarder sudah terfasilitasi dengan baik, mulai dari lahan bermain yang mudah banget dicari, skateparkdimana-mana, dan akses informasi juga yang gampang. Bisa dibilang skateboardersaat ini sudah dapat fasilitas terbaik dibanding 10 tahun yang lalu,” aku Rio. Mario pun mengaku, industri skateboardmulai membesar di Indonesia.
“Perkembangan skateboarddi Indonesia termasuk solid sekali dalam 2-3 tahun belakangan ini. Karena kita mulai ada fasilitas skatepark yang layak, pertandingan skala national dengan hadiah yang memuaskan dan sponsorsponsor yang mulai berdatangan,” kata Mario.
Tentu selalu ada harapan yang tertanam dalam setiap pemain skateboard. Tak terkecuali Rio dan Mario. Keduanya sama-sama berharap agar pemerintah baru bisa meneropong skateboard lebih dekat lagi serta memberikan dukungan seperti membangun fasilitas yang layak. Rio pun juga berharap agar para penggeliat skateboard mampu terus hidup dari apa yang mereka cintai dan juga saling mendukung.
“Skateboard tidak lagi dilihat sebagai kegiatan yang dilakukan untuk sekedar gaya-gayaan atau sekadar terlihat keren. Kini industrinya semakin kuat. Semoga sesama pelaku bisnis bisa makin sportif dan saling mendukung,” harap Rio. Mario pun berpesan... “Never give up, do what you love, keep trying, and always stay humble!”.
Deasy amalia
Mario sudah menekuni permainan skateboard sejak berusia 8 tahun. Menurutnya, skateboard termasuk olahraga yang unik, ekstrem, dan tidak monoton. “Skateboard mempunyai ratusan trik yang harus kita kuasai dan itu tidak mudah,” ujar Mario. Dalam mempelajari trik, skateboarderpenggemar Ishod Wair ini mengaku belajar melalui buku dan video.
”Saya selalu lihat video dari YouTubetentang trik dasar dari skateboard, rolling yang benar, meluncur yang benar, dan macam-macam lainnya,” akunya. Untuk lokasi bermain, Mario biasa melakukannya di Motion skatepark, Bali. Ia memang pindah dari Jakarta ke Bali demi skateboard. Dan keputusan itu tidak salah.
Skateboard menjadi bagian besar dalam hidup Mario. Dari skateboard, cowok yang menjadi sponsor Volcom, Motion Skateboard, Swich, Emerica, dan Shake Junt ini banyak mendapat pelajaran berharga seperti dapat mengontrol diri, disiplin, dan menjadi orang yang bertanggung jawab. Ia pun mampu untuk membantu orang tua hingga membayar sekolah sendiri.
“Skateboard bisa membantu saya selalu berpikir pandangan yang positif, sampai saya bisa tumbuh menjadi seperti ini,” beber Mario. Kemampuan Mario pun terbukti dari beberapa prestasi yang sudah diraihnya. Penghargaan pertama yang ia raih adalah 1st Beginner Class at Volcom 2000. Tidak sampai situ, Mario kembali berprestasi sebagai 1st Beginner Class at City Surf 2001.
Beberapa penghargaan lainnya yakni 1st Intermediate Class at City Surf Open 2002, 1st Beginner class at ISA 2002, 2nd Beginner Class at Asian X Games, 6th Beginner Class at Xgames in Malaysia 2002, 2nd Amateur Class at ISA 2004, 1st Long Ollie at Skate Day 2014, 1st Skate Race at Skate Day 2014, dan masih banyak lagi. Belum lama ini, Mario baru pulang dari Amerika untuk mengikuti kompetisi skateboard internasional.
“Sudah sejak lama saya ingin bermain di sana. Mereka semua hebat karena mereka mempunyai fasilitas yang mendukung,” kenang Mario. Jika Mario sering berkompetisi, lain lagi dengan Rio Sanjaya. Ketua Depok Skateboarders ini mungkin saya bisa dibilang paling jarang ikut kompetisi.
Namun, kemampuannya jangan diragukan. ”Mungkinsaya bisa dibilang jarang ikut kompetisi, beberapa yang saya ingat betul adalah Volcom Wild In The Park, di Margo City pada 2008 yang merupakan kompetisi pertama yang diikuti. Adapun yang paling berkesan, yakni Ventura Bowl Competition tahun 2011 di Semarang. Kebetulan saya mendapat peringkat ke 3 di kelas open,” kata Rio.
Sejak duduk di bangku SMA pada 2013 Rio sudah menyenangi permainan skateboard. Menurutnya, ada yang berbeda saat bermain permainan ekstrem tersebut. “Saya merasakan perbedaan dalam bermain skateboard. Ini bukan sekadar olahraga, tetapi sudah seperti jalan hidup. Sejauh ini, banyak hal positif dari skateboard yang banyak bikin perubahan dalam hidup saya,” katanya.
Menurut cowok yang menggemari Raven Thersy dan Emanuel Guzman ini, dari skateboardia mampu mengembangkan potensi yang terkecil sekalipun dari dirinya. Bahkan dari kegemarannya tersebut, ia bisa memiliki usaha sendiri. “Intinya sejak bermain skate, saya bisa lebih mandiri,” akunya.
Di Amerika, skateboardtidak hanya dipandang sebagai salah satu jenis permainan biasa, namun juga sebagai profesi yang menghasilkan pendapatan menjanjikan. Begitu pun di Indonesia. Meskipun tidak semenjanjikan di Amerika, industri skateboardnasional saat ini sedang mencoba bangkit. Rio pun yakin bahwa Indonesia mampu seperti Amerika.
“Industri lokal dengan kualitas internasional kini mulai bermunculan, entah itu brandpapan, sepatu bahkan clothing-nya. Untuk menjadikan skateboard saat ini sebagai profesi bisa-bisa aja. Hanya saja, butuh power lebih dari semua pihak untuk bisa saling support dan menghargai produk lokal. Banyak kok tementemen yang memang bertahan dengan hanya menekuni skateboard,” bebernya panjang lebar.
Perkembangan skateboarddi Indonesia pun kini mulai membaik dibanding sebelumnya. Hal ini diakui baik Rio maupun Mario. Mereka menilai hal ini terjadi karena skateboarder sudah terfasilitasi dengan baik dan industri skateboard mulai membesar di dunia.
“Kini, skateboarder sudah terfasilitasi dengan baik, mulai dari lahan bermain yang mudah banget dicari, skateparkdimana-mana, dan akses informasi juga yang gampang. Bisa dibilang skateboardersaat ini sudah dapat fasilitas terbaik dibanding 10 tahun yang lalu,” aku Rio. Mario pun mengaku, industri skateboardmulai membesar di Indonesia.
“Perkembangan skateboarddi Indonesia termasuk solid sekali dalam 2-3 tahun belakangan ini. Karena kita mulai ada fasilitas skatepark yang layak, pertandingan skala national dengan hadiah yang memuaskan dan sponsorsponsor yang mulai berdatangan,” kata Mario.
Tentu selalu ada harapan yang tertanam dalam setiap pemain skateboard. Tak terkecuali Rio dan Mario. Keduanya sama-sama berharap agar pemerintah baru bisa meneropong skateboard lebih dekat lagi serta memberikan dukungan seperti membangun fasilitas yang layak. Rio pun juga berharap agar para penggeliat skateboard mampu terus hidup dari apa yang mereka cintai dan juga saling mendukung.
“Skateboard tidak lagi dilihat sebagai kegiatan yang dilakukan untuk sekedar gaya-gayaan atau sekadar terlihat keren. Kini industrinya semakin kuat. Semoga sesama pelaku bisnis bisa makin sportif dan saling mendukung,” harap Rio. Mario pun berpesan... “Never give up, do what you love, keep trying, and always stay humble!”.
Deasy amalia
(bbg)