Menang Besar, Timnas Tetap Tersingkir

Sabtu, 29 November 2014 - 14:12 WIB
Menang Besar, Timnas Tetap Tersingkir
Menang Besar, Timnas Tetap Tersingkir
A A A
HANOI - Evan Dimas tampil gemilang saat mengantar tim nasional (timnas) Indonesia menggilas Laos, 5-1, di Hang Day Stadium, Hanoi, Vietnam tadi malam. Sayang, penampilan Evan tak cukup mengantar Indonesia melaju ke babak semifinal Piala AFF 2014.

Evan yang jadi pemain termuda Indonesia di Piala AFF tahun ini, memang tidak tampil di dua laga awal Indonesia. Pada pertandingan Sabtu (22/11), Indonesia bermain imbang 2-2, kontra Vietnam. Di laga kedua Indonesia ditumbangkan Filipina empat gol tanpa balas tiga hari berselang. Hasil tak bagus di dua laga itu pun, membuat kans Indonesia lolos menjadi sangat berat.

Diturunkan Pelatih Indonesia Alfred Riedl di laga yang banyak dinilai sudah tidak lagi menentukan, gelandang berusia 19 tahun tersebut malah tampil sebagai motor kemenangan Indonesia. Kontribusi Evan diawali dengan membuka angka Indonesia pada menit ketujuh, lalu dilengkapi memberikan satu umpan matang bagi terciptanya gol ketiga Indonesia lewat aksi Ramdani Lestaluhu pada menit ke-50.

Adapun gol-gol lain Indonesia dilesakkan Ramdani pada menit ke-20, Zulham Zamrun (81), dan gol bunuh diri pemain Laos. Sementara satu-satunya gol Thim Xad, julukan Laos, lahir dari titik putih lewat eksekusi Khampeng Sayavutthi pada menit ke- 27, yang lebih dulu diawali dengan diganjar kartu merahnya Supardi Nasir.

Tapi semua kemenangan itu menjadi sia-sia setelah di pertandingan lain, Vietnam berhasil mengandaskan The Azkals, julukan Filipina, 3-1. Adapun gol-gol Vietnam masing- masing tercipta lewat lesakan Ngo Hoang Thinh pada menit kesembilan dan dilengkapi Vu Minh Tuan (51) dan Pham Thanh Luong (58). Adapun Filipina hanya bisa membalas lewat gol Paul Muldes pada menit ke-60.

Dengan hasil itu, Vietnam merangsek ke posisi pertama klasemen akhir Grup A dengan koleksi tujuh poin hasil dua kali menang dan sekali imbang. Sementara Filipina walau kalah di pertandingan terakhir, tetap memastikan diri lolos ke semifinal dengan koleksi enam angka. Adapun Indonesia mengakhiri kompetisi di urutan ketiga dengan total raihan empat poin.

Walau menang, Riedl tetap menyampaikan permintaan maaf atas kegagalannya membawa Indonesia keluar sebagai juara untuk pertama kali di ajang Piala AFF. Dengan hasil buruk itu, selain gagal membawa Indonesia juara, pelatih berpaspor Austria itu juga gagal mengulangi pencapaiannya di Piala AFF 2010 dengan mengantar skuad Garuda keluar sebagai runner up.

”Saya senang bisa menang karena kami bermain dengan 10 pemain di pertandingan tadi. Skor telak yang kami dapat, karena memang banyak peluang yang kami dapatkan di pertandingan tadi,” ungkap Riedl. “Secara keseluruhan saya meminta maaf atas gagalnya Indonesia memenuhi target juara,” lanjut mantan pelatih Vietnam tersebut. Tampil apiknya Evan di pertandingan terakhir Indonesia memunculkan banyak perdebatan mengapa kapten timnas U-19 tersebut tidak dicoba Riedl sejak awal.

Tapi pelatih kelahiran Viena, Austria, itu beralasan, Evan baru benarbenar siap tampil di pertandingan ketiga kontra Thim Xad. “Soal Evan kenapa baru tampil, kami menilai dirinya baru benar-benar siap tampil di pertandingan ini,” jelas pelatih yang kontraknya resmi diputus PSSI setelah gagal membawa Indonesia juara ini.

Kegagalan Indonesia di fase grup, menjadi hasil buruk untuk kedua kalinya secara beruntun setelah mencatatkan hasil yang sama di Piala AFF 2012. Kala itu, tampil dengan skuad terbatas karena adanya imbas konflik PSSI, tim yang dibesut Nil Maizar kalah bersaing dengan Malaysia dan Singapura yang akhirnya keluar sebagai juara.

Tapi secara keseluruhan sejak 1996 ketika Piala AFF masih bernama Piala Tiger, ini adalah kegagalan ketiga Indonesia lolos dari fase grup setelah terjadi di tahun 2007. Saat itu, skuad Garuda masih ditukangi pelatih asal Inggris Peter Withe.

Decky irawan jasri
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.6763 seconds (0.1#10.140)