Kuasai Kategori Kecepatan pada KMLI 2014
Kuasai Kategori Kecepatan pada KMLI 2014
A
A
A
Perjuangan Tim Mobil Listrik Arjuna Universitas Gadjah Mada (UGM) selama enam bulan terakhir tak sia-sia. Mereka mampu menampilkan performa mobil terbaik sehingga Arjuna UGM menjadi juara kategori kecepatan Kompetisi Mobil Listrik Indonesia (KMLI) di Bandung, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Mobil listrik Arjuna UGM mencatat waktu tercepat yakni 12 menit 32 detik dalam menempuh lintasan balapan sebanyak 10 lap atau sekitar 10 km. Dalam laganya tahun ini, Arjuna UGM bahkan membuat catatan kecepatan terbaik hingga 60km/jam.
“Mobil Listrik Arjuna UGM menjadi satu-satunya mobil dengan catatan finis di 12 menit. Hasil ini memecahkan rekor catatan waktu mobil tercepat sepanjang 6 kali penyelenggaraan KMLI selama ini. Ini tentu menjadi kebanggaan bagi kami karena mampu memberikan yang terbaik dan meraih kemenangan,” ungkap Ketua Tim Arjuna UGM Moch Ryan Ardiansyah kemarin.
Ryan menuturkan, keikutsertaan Tim Arjuna UGM pada KMLI tahun ini merupakan yang kedua kali. Performa mobil yang prima tersebut mereka hasilkan setelah melakukan serangkaian inovasi terhadap mobil listrik Arjuna seusai mengikuti KMLI tahun lalu. Beberapa inovasi yang dilakukan adalah pada teknologi suspensi yakni Arjuna UGM menggunakan rocker arm suspension.
Tahun lalu mereka tidak menggunakan itu. Setir mobil kali ini juga menggunakan rack and pinion steeringdengan putaran setir 180 derajat. “Dulunya masih pakai setir manual biasa yang berputar 360 derajat. Dengan setir baru, mobil tentu lebih efisien untuk dikendalikan. Kami juga melakukan inovasi pada sistem monitoringmobil dengan lebih menyempurnakannya sehingga putaran mobil, kecepatan mobil, pengontrol suhu, dan tegangan aki lebih bisa diatur dengan mudah dan baik,” tutur Ryan.
Tim Arjuna UGM terdiri atas 16 mahasiswa angkatan 2011, 2012, dan 2013 dari Prodi Teknik Mesin Fakultas Teknik serta Prodi Elektronika dan Instrumentasi Fakultas MIPA. Saat berlaga di KMLI 2014, Arjuna bersaing dengan 23 mobil listrik buatan mahasiswa dari 19 perguruan tinggi lain.
Selain memenangkan kategori kecepatan, Arjuna UGM juga dinobatkan sebagai juara ketiga Kategori Efisiensi pada KMLI 2014. Menurut Ryan, total dana yang mereka habiskan untuk menyusun ulang dan memaksimalkan mobil listrik Arjuna mencapai Rp37,5juta. Sebagian besar dana diperoleh dari subsidi UGM yakni Rp28juta.
Sisanya mereka tutup dengan dana bantuan dari alumnus serta biaya dari kantong sendiri. Sementara itu, pengemudi Mobil Listrik Arjuna UGM Basirudin Qori Wicaksono mengungkapkan, performa Arjuna pada KMLI tahun ini terbaik sejak Arjuna dibuat. Kualitas Arjuna kali ini bahkan naik hampir tiga kali lipat dari tahun sebelumnya.
“Saya juga tahun lalu menjadi pengemudinya, jadi saya benar-benar bisa merasakan perbedaannya. Kali ini jauh lebih baik, suspensinya maupun manuvering-nya lebih baik dari sebelumnya. Saya sangat senang bisa bekerja sama dan mampu mewujudkan yang menjadi keinginan saya sebagai pengemudi,” ucapnya.
KMLI tahun depan, Udin sapaan akrabnya menginginkan ada peningkatan kualitas di segala teknologi Arjuna. Peningkatan tersebut diharapkan juga mencakup penggunaan baterai sebagai sumber listrik. “Sampai sekarang Arjuna masih pakai aki untuk sumber listriknya karena kami belum mampu membeli baterai. Semoga tahun depan Arjuna sudah bisa pakai baterai,” imbuhnya.
Ratih keswara
Yogyakarta
Mobil listrik Arjuna UGM mencatat waktu tercepat yakni 12 menit 32 detik dalam menempuh lintasan balapan sebanyak 10 lap atau sekitar 10 km. Dalam laganya tahun ini, Arjuna UGM bahkan membuat catatan kecepatan terbaik hingga 60km/jam.
“Mobil Listrik Arjuna UGM menjadi satu-satunya mobil dengan catatan finis di 12 menit. Hasil ini memecahkan rekor catatan waktu mobil tercepat sepanjang 6 kali penyelenggaraan KMLI selama ini. Ini tentu menjadi kebanggaan bagi kami karena mampu memberikan yang terbaik dan meraih kemenangan,” ungkap Ketua Tim Arjuna UGM Moch Ryan Ardiansyah kemarin.
Ryan menuturkan, keikutsertaan Tim Arjuna UGM pada KMLI tahun ini merupakan yang kedua kali. Performa mobil yang prima tersebut mereka hasilkan setelah melakukan serangkaian inovasi terhadap mobil listrik Arjuna seusai mengikuti KMLI tahun lalu. Beberapa inovasi yang dilakukan adalah pada teknologi suspensi yakni Arjuna UGM menggunakan rocker arm suspension.
Tahun lalu mereka tidak menggunakan itu. Setir mobil kali ini juga menggunakan rack and pinion steeringdengan putaran setir 180 derajat. “Dulunya masih pakai setir manual biasa yang berputar 360 derajat. Dengan setir baru, mobil tentu lebih efisien untuk dikendalikan. Kami juga melakukan inovasi pada sistem monitoringmobil dengan lebih menyempurnakannya sehingga putaran mobil, kecepatan mobil, pengontrol suhu, dan tegangan aki lebih bisa diatur dengan mudah dan baik,” tutur Ryan.
Tim Arjuna UGM terdiri atas 16 mahasiswa angkatan 2011, 2012, dan 2013 dari Prodi Teknik Mesin Fakultas Teknik serta Prodi Elektronika dan Instrumentasi Fakultas MIPA. Saat berlaga di KMLI 2014, Arjuna bersaing dengan 23 mobil listrik buatan mahasiswa dari 19 perguruan tinggi lain.
Selain memenangkan kategori kecepatan, Arjuna UGM juga dinobatkan sebagai juara ketiga Kategori Efisiensi pada KMLI 2014. Menurut Ryan, total dana yang mereka habiskan untuk menyusun ulang dan memaksimalkan mobil listrik Arjuna mencapai Rp37,5juta. Sebagian besar dana diperoleh dari subsidi UGM yakni Rp28juta.
Sisanya mereka tutup dengan dana bantuan dari alumnus serta biaya dari kantong sendiri. Sementara itu, pengemudi Mobil Listrik Arjuna UGM Basirudin Qori Wicaksono mengungkapkan, performa Arjuna pada KMLI tahun ini terbaik sejak Arjuna dibuat. Kualitas Arjuna kali ini bahkan naik hampir tiga kali lipat dari tahun sebelumnya.
“Saya juga tahun lalu menjadi pengemudinya, jadi saya benar-benar bisa merasakan perbedaannya. Kali ini jauh lebih baik, suspensinya maupun manuvering-nya lebih baik dari sebelumnya. Saya sangat senang bisa bekerja sama dan mampu mewujudkan yang menjadi keinginan saya sebagai pengemudi,” ucapnya.
KMLI tahun depan, Udin sapaan akrabnya menginginkan ada peningkatan kualitas di segala teknologi Arjuna. Peningkatan tersebut diharapkan juga mencakup penggunaan baterai sebagai sumber listrik. “Sampai sekarang Arjuna masih pakai aki untuk sumber listriknya karena kami belum mampu membeli baterai. Semoga tahun depan Arjuna sudah bisa pakai baterai,” imbuhnya.
Ratih keswara
Yogyakarta
(bbg)
Explore More