Tuntut Revisi UMK, Ribuan Buruh Berdemo di Tol Bitung
A
A
A
TANGERANG - Ribuan buruh dari berbagai serikat pekerja berunjuk rasa mengenai upah minimum kota (UMK) 2015 di depan pintu masuk dan keluar tol Bitung, Kabupaten Tangerang, Banten, kemarin. Akibatnya, kendaraan roda empat tidak bisa masuk maupun keluar tol.
Begitu juga kendaraan dari Jatiuwung, Kota Tangerang, tidak bisa menuju Tigaraksa Kabupaten Tangerang maupun sebaliknya. Hanya kendaraan roda dua yang masih bisa melewati jalan tersebut. Dalam orasinya, buruh menolak nilai UMK 2015 Kota dan Kabupaten Tangerang yang ditetapkan kepala daerah masingmasing.
”UMK 2015 yang direkomendasikan oleh wali kota sebesar Rp 2.730.000 dan bupati Rp2.710.000. Ini lebih rendah dari tuntutan kita untuk Kota sebesar Rp 3,2 juta dan Kabupaten Rp 3,1 juta,” papar koordinator aksi Gusril. Pantauan dari lokasi unjuk rasa, sekitar 20.000 buruh dari Kota dan Kabupaten Tangerang menggelar aksi demo.
”Hari ini (kemarin) biar kepala daerah di Tangerang melihat kalau buruhnya belum sejahtera, kalau perlu kita akan duduki tol sampai besok,” imbuh Gusril. Selain tol Bitung, buruh juga memblokade akses masuk tol Kedaton, Cikupa Mas dan tol Balaraja. Aksi demo ini dikawal ketat oleh ratusan aparat gabungan polisi dari Polres Kabupaten Tangerang dan Polda Metro Jakarta serta personel TNI dari Kodim 0506 Tangerang.
Setelah sekitar empat jam memblokir pintu masuk dan keluar tol Bitung di Jalan Raya Serang Km 9 dan 10, akhirnya ribuan buruh membubarkan diri. Pembubaran dilakukan setelah aparat kepolisian memerintahkan agar demo dihentikan lantaran telah mengganggu akses jalan umum. Awalnya buruh tetap bersikeras berdemo, tetapi setelah polisi menerjunkan dalmas dan armada water canon, aksi buruh akhirnya bubar. Setelah itu akses tol kembali dibuka.
Denny irawan
Begitu juga kendaraan dari Jatiuwung, Kota Tangerang, tidak bisa menuju Tigaraksa Kabupaten Tangerang maupun sebaliknya. Hanya kendaraan roda dua yang masih bisa melewati jalan tersebut. Dalam orasinya, buruh menolak nilai UMK 2015 Kota dan Kabupaten Tangerang yang ditetapkan kepala daerah masingmasing.
”UMK 2015 yang direkomendasikan oleh wali kota sebesar Rp 2.730.000 dan bupati Rp2.710.000. Ini lebih rendah dari tuntutan kita untuk Kota sebesar Rp 3,2 juta dan Kabupaten Rp 3,1 juta,” papar koordinator aksi Gusril. Pantauan dari lokasi unjuk rasa, sekitar 20.000 buruh dari Kota dan Kabupaten Tangerang menggelar aksi demo.
”Hari ini (kemarin) biar kepala daerah di Tangerang melihat kalau buruhnya belum sejahtera, kalau perlu kita akan duduki tol sampai besok,” imbuh Gusril. Selain tol Bitung, buruh juga memblokade akses masuk tol Kedaton, Cikupa Mas dan tol Balaraja. Aksi demo ini dikawal ketat oleh ratusan aparat gabungan polisi dari Polres Kabupaten Tangerang dan Polda Metro Jakarta serta personel TNI dari Kodim 0506 Tangerang.
Setelah sekitar empat jam memblokir pintu masuk dan keluar tol Bitung di Jalan Raya Serang Km 9 dan 10, akhirnya ribuan buruh membubarkan diri. Pembubaran dilakukan setelah aparat kepolisian memerintahkan agar demo dihentikan lantaran telah mengganggu akses jalan umum. Awalnya buruh tetap bersikeras berdemo, tetapi setelah polisi menerjunkan dalmas dan armada water canon, aksi buruh akhirnya bubar. Setelah itu akses tol kembali dibuka.
Denny irawan
(bbg)