Mendukung Poros Kemaritiman
A
A
A
JAKARTA - Kesamaan Indonesia dan Jepang dari sisi wilayah laut menjadi dasar pertimbangan memperkuat kerja sama. Hal tersebut disampaikan Duta Besar Jepang untuk Indonesia Tanizaki Yasuaki.
Tanizaki mengungkapkan, Indonesia dan Jepang dapat meningkatkan kemitraan strategis melalui kerja sama di bidang kemaritiman. Kerja sama bisa berupa pengamanan laut, investasi kelautan, dan sebagainya.
“Kerja sama di bidang kemaritiman bisa ditingkatkan antara kedua negara mengingat Indonesia dan Jepang sama-sama sebagai negara kepulauan,” terang Tanizaki saat bertemu Ketua DPR Setya Novanto Senin (24/11) melalui keterangan media yang diterima KORAN SINDO.
Tanizaki menambahkan, pentingnya kestabilan hukum untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif, selain perlunya pembangunan infrastruktur termasuk Pelabuhan Cilamaya. Selain itu, disepakati pula bahwa kedua pihak akan lebih sering mengadakan dialog jika muncul persoalan terkait undang-undang yang akan mempengaruhi aktivitas perusahaan Jepang.
Terkait investasi, Tanizaki yang juga bertemu Menteri Perdagangan Rahmat Gobel pada Selasa (25/11), menekankan pentingnya pembenahan lingkungan investasi di Indonesia bagi perusahaan- perusahaan Jepang dan peninjauan umum terhadap Japan-Indonesia Economic Partnership Agreement (EPA).
“Ke depannya, kami akan tetap mengupayakan peningkatan hubungan kerja sama dengan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia yang menangani kebijakan perdagangan Indonesia,” ungkap Tanizaki.
Sugeng wahyudi
Tanizaki mengungkapkan, Indonesia dan Jepang dapat meningkatkan kemitraan strategis melalui kerja sama di bidang kemaritiman. Kerja sama bisa berupa pengamanan laut, investasi kelautan, dan sebagainya.
“Kerja sama di bidang kemaritiman bisa ditingkatkan antara kedua negara mengingat Indonesia dan Jepang sama-sama sebagai negara kepulauan,” terang Tanizaki saat bertemu Ketua DPR Setya Novanto Senin (24/11) melalui keterangan media yang diterima KORAN SINDO.
Tanizaki menambahkan, pentingnya kestabilan hukum untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif, selain perlunya pembangunan infrastruktur termasuk Pelabuhan Cilamaya. Selain itu, disepakati pula bahwa kedua pihak akan lebih sering mengadakan dialog jika muncul persoalan terkait undang-undang yang akan mempengaruhi aktivitas perusahaan Jepang.
Terkait investasi, Tanizaki yang juga bertemu Menteri Perdagangan Rahmat Gobel pada Selasa (25/11), menekankan pentingnya pembenahan lingkungan investasi di Indonesia bagi perusahaan- perusahaan Jepang dan peninjauan umum terhadap Japan-Indonesia Economic Partnership Agreement (EPA).
“Ke depannya, kami akan tetap mengupayakan peningkatan hubungan kerja sama dengan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia yang menangani kebijakan perdagangan Indonesia,” ungkap Tanizaki.
Sugeng wahyudi
(bbg)