Sejumlah Negara Tertarik dengan Potensi Sumbar
A
A
A
JAKARTA - Rencana Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) membangun infrastruktur dan maritim mendapat dukungan penuh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
Kemarin Kemenlu kembali melanjutkan program pengenalan wilayah terhadap duta besar dan pebisnis. Kegiatan bertajuk Update from the Region di Kantor Kemenlu, Pejambon, Jakarta, tersebut mendapat apresiasi luas dari perwakilan negara dan pebisnis.
Sekitar 25 duta besar dan para pebisnis hadir untuk mendengarkan penjelasan terkait potensi wilayah Indonesia. Pada momen tersebut diangkat potensi dari Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
“Kami meminta duta atau perwakilan kedutaan besar yang datang untuk menginformasikan semua potensi yang dimiliki Sumbar kepada pemerintah atau pebisnis di negara masing-masing. Sebab itu merupakan bagian yang paling penting dari agenda ini,” ujar Menteri Luar Negeri Indonesia Retno LP Marsudi.
Retno mengatakan Sumbar sebagai salah satu wilayah yang menjanjikan untuk berbisnis. Sumbar menawarkan peluang penanaman modal di sektor pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, energi, dan pariwisata. Di Kecamatan Salimpaung dan Tanjung Baru, Kabupaten Datar, misalnya.
Di dua wilayah tersebut terdapat semburan energi panas bumi yang bisa dimanfaatkan untuk membangun pembangkit listrik. Berbeda dengan Salimpaung dan Tanjung Baru, di Kecamatan Lintau Buo Utara, X Koto, dan Batipuh Selatan terdapat lahan perkebunan kosong hampir 400 hektare. Lahan tersebut sangat cocok untuk pengambangan perkebunan jeruk dan sawo.
Nilai investasi yang dibutuhkan diperhitungkan mencapai Rp38 juta per sekali tanam. Di wilayah yang lain untuk sektor pariwisata, perikanan, dan peternakan, nilai investasi yang diperlukan diperhitungkan mencapai Rp62 miliar. Duta Besar Republik Kroasia Drazen Margeta yang hadir dalam kegiatan mengakui potensi Sumbar.
Dia akan mengajak pemerintah, perwakilan pemerintah, atau pebisnis Kroasia untuk ikut menyaksikan potensi yang dimiliki Sumbar. “Saya pernah ke sana. Saya pikir Kroasia akan tertarik,” kata Margeta kepada KORAN SINDO seusai acara. Senada, Duta Besar Yordania Walid Al Hadid dan Duta Besar Republik Afrika Selatan Pakamisa Augustine Sifuba tak menampik Sumbar, sama seperti wilayah Indonesia yang lain, memiliki potensi yang menarik.
“Saya akan mengabarkan informasi ini kepada pemerintah pusat,” ujar Sifuba. Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan sedang berupaya membangun kantor pelayanan satu kali selesai di seluruh kabupaten. “Empat kabupaten di Sumbar masih belum memiliki pelayanan satu kali selesai. Mudah-mudahan pada tahun depan target kami dapat tercapai,” kata Irwan kepada wartawan.
Muh shamil
Kemarin Kemenlu kembali melanjutkan program pengenalan wilayah terhadap duta besar dan pebisnis. Kegiatan bertajuk Update from the Region di Kantor Kemenlu, Pejambon, Jakarta, tersebut mendapat apresiasi luas dari perwakilan negara dan pebisnis.
Sekitar 25 duta besar dan para pebisnis hadir untuk mendengarkan penjelasan terkait potensi wilayah Indonesia. Pada momen tersebut diangkat potensi dari Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
“Kami meminta duta atau perwakilan kedutaan besar yang datang untuk menginformasikan semua potensi yang dimiliki Sumbar kepada pemerintah atau pebisnis di negara masing-masing. Sebab itu merupakan bagian yang paling penting dari agenda ini,” ujar Menteri Luar Negeri Indonesia Retno LP Marsudi.
Retno mengatakan Sumbar sebagai salah satu wilayah yang menjanjikan untuk berbisnis. Sumbar menawarkan peluang penanaman modal di sektor pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, energi, dan pariwisata. Di Kecamatan Salimpaung dan Tanjung Baru, Kabupaten Datar, misalnya.
Di dua wilayah tersebut terdapat semburan energi panas bumi yang bisa dimanfaatkan untuk membangun pembangkit listrik. Berbeda dengan Salimpaung dan Tanjung Baru, di Kecamatan Lintau Buo Utara, X Koto, dan Batipuh Selatan terdapat lahan perkebunan kosong hampir 400 hektare. Lahan tersebut sangat cocok untuk pengambangan perkebunan jeruk dan sawo.
Nilai investasi yang dibutuhkan diperhitungkan mencapai Rp38 juta per sekali tanam. Di wilayah yang lain untuk sektor pariwisata, perikanan, dan peternakan, nilai investasi yang diperlukan diperhitungkan mencapai Rp62 miliar. Duta Besar Republik Kroasia Drazen Margeta yang hadir dalam kegiatan mengakui potensi Sumbar.
Dia akan mengajak pemerintah, perwakilan pemerintah, atau pebisnis Kroasia untuk ikut menyaksikan potensi yang dimiliki Sumbar. “Saya pernah ke sana. Saya pikir Kroasia akan tertarik,” kata Margeta kepada KORAN SINDO seusai acara. Senada, Duta Besar Yordania Walid Al Hadid dan Duta Besar Republik Afrika Selatan Pakamisa Augustine Sifuba tak menampik Sumbar, sama seperti wilayah Indonesia yang lain, memiliki potensi yang menarik.
“Saya akan mengabarkan informasi ini kepada pemerintah pusat,” ujar Sifuba. Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan sedang berupaya membangun kantor pelayanan satu kali selesai di seluruh kabupaten. “Empat kabupaten di Sumbar masih belum memiliki pelayanan satu kali selesai. Mudah-mudahan pada tahun depan target kami dapat tercapai,” kata Irwan kepada wartawan.
Muh shamil
(bbg)