Munas Golkar Dipercepat

Kamis, 20 November 2014 - 14:42 WIB
Munas Golkar Dipercepat
Munas Golkar Dipercepat
A A A
YOGYAKARTA - Di tengah tentangan sejumlah kader, Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar kemarin akhirnya memutuskan musyawarah nasional akan digelar di Bandung, Jawa Barat, 30 November mendatang.

Dengan keputusan ini, Musyawarah Nasional (Munas) Golkar yang awalnya direkomendasikan digelar pada Januari 2015 akhirnya dipercepat, bahkan tinggal 10 hari lagi. Di arena rapimnas, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) juga kembali menegaskan kesediaannya untuk maju lagi memimpin partai berlambang pohon beringin ini untuk lima tahun mendatang.

Ketua DPD Partai Golkar ProvinsiBantenRatuTatuChasanah mengatakan, hasil pandangan umum sebagian besar peserta rapimnas sepakat munas dipercepat. “Hasil rapat pleno kemarin memang termasuk Pak ARB (Aburizal Bakrie) menginginkan Munas 2015, tapi kami minta dipercepat,” ucapnya.

Permintaan tersebut, kata dia, mendapat sambutan positif dari Ical dan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung. “Agenda tersebut sudah dikaji di rapat komisi dan semua sepakat untuk dipercepat,” katanya.

Percepatan munas sangat penting dengan pertimbangan bahwa pada 2015 akan banyak pilkada yang harus dihadapi daerah. Dia menyebutkan, di Provinsi Banten saja setidaknya ada dua pilkada yakni Pilkada Kabupaten Serang dan Kabupaten Cilegon. “Ini membuat konsentrasi menjadi terpecah, bahkandi provinsi lain ada yang pilkadanya sampai belasan,” ungkapnya.

Disinggung soal penilaian bahwa percepatan munas sangat menguntungkan incumbent, Ratu Tatu menepis anggapan tersebut. Menurut dia, keinginan agar munas dipercepat merupakan aspirasi dari bawah yakni DPD II yang disampaikan melalui DPD I. Ratu Tatu mengakui dukungan DPD kepada Ical sangat besar.

Berdasarkan catatannya, dari total 44 pandangan umum yang terdiri 34 provinsi ditambah 10 organisasi sayap dan pendiri, hanya tujuh yang tidak menyebutkan dukungannya kepada Ical. Sementara Ical menilai, niatnya maju lagi untuk memimpin Golkarkarenamendapatdorongan dari beberapa DPD.

“Enggak baik untuk menolak,” ujarnya. Ketua Presidium Koalisi Merah Putih (KMP) ini mengibaratkan, seorang prajurit diperintah untuk kembali maju, harus menjalankannya. “Yang saya dengar, ada 41 dari 44 (34 DPD I dan 10 organisasi sayap Partai Golkar) mengatakan supaya saya mau (maju lagi sebagai ketum). Saya katakan, baik saya siap untuk menjalankan tugas itu,” ungkapnya.

Dia menyatakan tidak masalah jika calon-calon ketua umum lain bersatu untuk bersaing dengannya dalam munas mendatang. Ical justru tidak yakin calon-calon itu bisa bersatu untuk bersaing dengannya. “Mereka bersatu? Enggak apaapa. Pertanyaan saya, apa bisa (mereka) bergabung,” katanya.

Ketua DPP Partai Golkar Tantowi Yahya menambahkan, kesediaan Ical maju lagi karena meresponsaspirasidariDPDIhasil dari rapat pleno. Tantowi menampik munas yang akan digelar tahun ini menguntungkan Ical . “Tidak, calon ketua umum lainnya sudah melakukan pemetaan. Incumbent juga. Munas digelar 2014 agar Fraksi Partai Golkar DPR bisa cepat kerja,” sebutnya.

Pesaing Ical Tetap Ingin 2015

Calon Ketua Umum (Caketum) Agung Laksono mengatakan, lebih mendukung munas digelar pada Januari 2015 seusai rekomendasi Munas Partai Golkar VIII di Pekanbaru, Riau. “Munas 30 November tinggal 11 hari lagi. Ini perhelatan besar butuh persiapan matang,” katanya.

Dia menduga percepatan munas digunakan untuk memuluskan dan menguntungkan calon tertentu. Agung mengaku dirugikan dengan percepatan munas, termasuk caketum lain selain Ical. Dia tak mengelak ada kemungkinan caketum lain untuk bersatu, memunculkan satu nama berkompetisi head to head dengan Ical. “Sebaiknya muncul skenario kristalisasi satu lawan satu,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso semakin percaya diri untuk bersaing dengan Ical dalam munas. “Ya, kita sudah tahulah ada yang menginginkan Munas 30 November. Sekarang apa yang akan dilakukan saat 11 hari ini,” kata Priyo di sela rapimnas. Dia berharap Ical sebagai ketua umum bisa memberi pelayanan saat munas nanti.

“Kali ini memang agak lain, saya masih berharap Pak Aburizal menjamin semua berjalan dengan baik. Jangan sekali-sekali merampas hak suara mereka,” ungkapnya. Mantan Wakil Ketua DPR itu tak ambil pusing dengan rencana penggiringan pemilik suara Golkar oleh Ical.

Pengamat politik Universitas Nasional (Unas) Alfan Alfian menilai, keinginan untuk mempercepat munas merupakan realitas yang terjadi pada Rapimnas Partai Golkar. Ini memunculkan pihak-pihak yang tidak puas terhadap Partai Golkar. “Mereka yang tidak puas bisa saja memboikot karena kepentingannya tidak diakomodasi. Memang ini putusan yang mengejutkan,” katanya.

Menurut Alfan, yang memiliki peluang besar untuk terpilih menjadi ketua umum jika munas dipercepat adalah Ical. Bila dikaitkan dengan Koalisi Merah Putih (KMP), kata Alfan, dari calon ketua umum yang ada, hanya Ical yang menjamin Partai Golkar tetap berada dalam KMP.

Ridwan anshori/Sucipto
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8345 seconds (0.1#10.140)