Sejumlah Spesies Ikan Terkenal Dunia di Ambang Kepunahan

Selasa, 18 November 2014 - 13:19 WIB
Sejumlah Spesies Ikan...
Sejumlah Spesies Ikan Terkenal Dunia di Ambang Kepunahan
A A A
Jenis kuliner Jepang seperti sushi dan sashimi kini sedang menjadi tren di pasaran dunia. Sajian sehat dan bergizi ini dipercaya memberi dampak positif pada tubuh.

Namun, di tengah tren tersebut ada dampak negatif, yakni mulai hancurnya spesies-spesies air yang digunakan dalam pembuatan sushi dan sashimi. Ikan tuna sirip biru adalah salah satu spesies yang terkena dampak negatif dari pemenuhan hasrat manusia terhadap makanan.

Selama 22 tahun terakhir jumlah ikan ini menyusut sekitar 19–33 % karena eksploitasi yang berlebihan. Menurut Perserikatan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN), penyusutan tersebut terjadi karena ulah manusia. Hal itu diperparah dengan penangkapan secara membabi buta. IUCN mengatakan, para penangkap ikan kerap menjaring tuna sirip biru berusia remaja yang berpotensi reproduksi.

Akibatnya, kembang biak ikan yang hidup di Samudera Pasifik ini pun terhenti. IUCN mengubah status tuna sirip biru yang tahun lalu dalam kondisi “memprihatinkan” menjadi “terancam punah”.

“Terancamnya beberapa spesies bumi menyadarkan kita bahwa bumi terus kehilangan keanekaragamannya terutama karena tindakan destruktif manusia demi memuaskan seleranya,” terang Direktur Jenderal IUCN Julia Marton, dilansir Channelnewsasia.

IUCN menyerukan kelompok bisnis perikanan untuk menerapkan tindakan konservasi dan pengelolaan di bagian tengah dan barat Samudera Pasifik. Jika konservasi tak segera dilakukan, IUCN memprediksi dalam beberapa tahun ke depan ikan tuna sirip biru tidak akan lagi terlihat di lautan.

“Kami memiliki bukti ilmiah bahwa kawasan lindung dapat memainkan peran sentral dalam mengembalikan keseimbangan spesies di bumi,” kata Marton. Lembaga konservasi yang berbasis di Swiss ini melaporkan, 22.413 spesies berada dalam ancaman tahun ini dari 76.199 spesies yang ada. Selain ikan tuna sirip biru, hewan lain yang menjadi korban konsumerisme manusia adalah putterfishChina.

Vertebrata yang paling beracun di dunia ini jumlahnya diperkirakan telah merosot 90% selama empat dekade terakhir karena eksploitasi yang berlebihan. Belut Amerika juga menjadi spesies yang menjadi korban. Belut Amerika menjadi favorit ketika belut Jepang sulit ditemui di pasaran.

Selain karena konsumsi manusia yang begitu tinggi, hilangnya habitat belut Amerika juga terjadi karena perubahan iklim, parasit dan polusi udara. Kobra China menjadi hewan selanjutnya yang masuk dalam daftar rentan. Populasinya jatuh 30–50 % selama dua dekade terakhir.

Ikan tuna sirip biru, belut Amerika, putterfish China dan Kobra China adalah hewanhewan yang hampir punah karena popularitasnya sebagai sumber makanan. IUCN mendesak para penikmat makanan air untuk lebih bijak dalam mengonsumsi hewanhewan yang terancam punah.

“Tumbuhnya pasar makanan menempatkan tekanan besar bagi beberapa spesies yang dilindungi. Kami perlu membuat batasan ketat terkait panen dan perlindungan tepat untuk melindungi habitat yang terancam punah,” tegas Marton.

RINI AGUSTINA
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0792 seconds (0.1#10.140)