Disparbud Butuh Tambahan 15 Bus Wisata

Senin, 17 November 2014 - 15:17 WIB
Disparbud Butuh Tambahan 15 Bus Wisata
Disparbud Butuh Tambahan 15 Bus Wisata
A A A
JAKARTA - Animo masyarakat untuk naik bus wisata tingkat di DKI Jakarta sangat tinggi. Setiap akhir pekan warga yang ingin keliling Ibu Kota harus bersabar menunggu giliran.

Betapa tidak. Mereka harus menunggu bus tersebut 30 menit hingga 1 jam lamanya. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta Arie Budiman membenarkan tingginya minat masyarakat untuk merasakan naik bus wisata tiap akhir pekan. Namun, dia tidak bisa berbuat banyak karena jumlah armada yang hanya lima unit.

Menurut Arie, lima armada bus wisata yang ada saat ini masih belum mampu menjawab tingginya animo masyarakat. Dia pun mengusulkan ada penambahan 15 bus wisata. ”Bus hanya ada lima, tempat duduk dari lima armada 300 unit. Per hari kemungkinan ada sekitar 3.000 orang yang menaiki bus itu. Idealnya memang armada ditambah 15 unit,” katanya kemarin.

Arie menambahkan, dengan penambahan tersebut, nanti armada bus wisata menjadi 20 unit. Bus-bus wisata tersebut akan ditempatkan di setiap halte pemberangkatan. Melalui cara demikian, waktu kedatangan antarbus (headway ) bisa per 10 menit. ”Setiap halte harusnya ada lima armada. Jadi per 10 menit, bus itu lewat,” ujarnya.

Menurut Arie, pihaknya juga berencana menambah rute bus hingga kawasan Kota Tua. Namun, hal tersebut baru bisa terealisasi ketika jumlah armada sudah mencukupi. Februari lalu Pemprov DKI Jakarta meluncurkan bus wisata.

Bus tingkat ini memiliki halte pemberangkatan di Balai Kota, Masjid Istiqal, Pasar Baru, Bundaran HI. Rute bus wisata yakni Bundaran Hotel Indonesia ( H I )- Sarinah-Museum Nasional-Santa Maria-Pasar Baru-Gedung Kesenian Jakarta- Masjid Istiqlal-Istana Merdeka- Monas-Balai Kota-Sarinah dan kembali ke Bundaran HI. Lamanya headway dan minimnya armada bus wisata dikeluhkan warga.

Rudi Simamora, seorang warga yang kecewa, mengaku sengaja pergi ke Monas untuk bisa mengajak kedua anaknya naik bus wisata. Setelah menunggu hingga 30 menit di halte Balai Kota, bus tak kunjung datang. Oleh petugas yang berjaga di halte, dia disarankan mengantre di Halte Masjid Istiqlal. Sesampainya di Halte Masjid Istiqlal, Rudi harus antre bersama belasan masyarakat lainnya.

Namun, sama dengan di Halte Balai Kota, dia juga harus bus menunggu selama 30 menit. Ketika bus yang ditunggu datang, dia tidak bisa naik karena sudah penuh. Akhirnya Rudi gagal naik bus wisata dan memilih untuk pulang ke rumahnya di Kemanggisan, Jakarta Barat. ”Ya kecewa, tapi mau gimana lagi,” ucapnya.

Ridwansyah
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3348 seconds (0.1#10.140)
pixels