Konsep SOHO Terus Dilirik

Senin, 17 November 2014 - 12:58 WIB
Konsep SOHO Terus Dilirik
Konsep SOHO Terus Dilirik
A A A
Kebutuhan tempat tinggal sejalan dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Namun, pada zaman sekarang kebutuhan tempat tinggal sering tidak didukung dengan keberadaan lahan perumahan yang memadai.

Akibatnya, pembangun hunian vertikal (rumah susun dan apartemen) menjadi solusi. Tetapi, dilema kembali muncul karena pembangunan apartemen kerap mengenyampingkan aspek kebutuhan dasar manusia sebagai makhluk sosial.

Komunikasi di antara penghuni satu dengan yang lain buntu karena tidak saling mengenal. Karena itu, perlu sebuah konsep baru pembangunan apartemen yang mengedepankan aspek memanusiakan manusia (humanisasi). Selainitu, perlu juga menggagas sebuah bentuk baru unit-unit apartemen yang di dalamnya tersedia ruanguntukbekerja.

Jadi, konsumen yang membeli apartemen tidak hanya untuk tidur, tapi bisa juga untuk mengerjakan pekerjaan kantor. Apalagi, bagi para CEO, mereka tak perlu pergi ke kantor untuk menuntaskan tugas kerja namun cukup diselesaikan di apartemen. Dua konsep apartemen ini yang sepertinya belum banyak diadopsi para pengembang. Satu-satunya pemain properti yang sudah menerapkan konsep tersebut adalah Apartemen SOHO Podomoro City.

Pengembang ini merupakan pelopor properti yang merealisasikan konsep small office home office (SOHO). Konsep apartemen SOHO ini memanjakan konsumen karena masing-masing unit terdiri dari dua lantai. Lantai pertama dapat digunakan sebagai ruang kantor sementara lantai dua bisa dimanfaatkan untuk tempat tinggal. Setiap pelanggan dapat mendesain sesuai kesukaan masing-masing jika nanti berminat untuk membeli.

Selain itu, beberapa fasilitas layanan apartemen sengaja disediakan agar antara penghuni satu dengan yang lain dapat berkomunikasi. Misalnya, ada tempattempat khusus untuk olahraga, taman bermain anak, serta tempat makan. Menurut pengamat properti Jones Lang LaSalle Indonesia, Anton Sitorus, konsep SOHO yang ditawarkan pengembang apartemen bukanlah suatu hal yang baru.

Konsep SOHO sudah diperkenalkan ke konsumenIndonesiasekitar3-4tahunlalu namun mulai menggeliat beberapa waktu terakhir, seiring dengan semakin sulitnya orang mendapatkan rumah kantor(rukan) di tengah kota.

“Rukan semakin sulit didapatkan ditengah kota dan jika ada harganya sangat mahal, sehingga sebagian orang memilih SOHO yang bisa dipakai sebagai tempat tinggal sekaligus kantor,” kata Anton kepada KORAN SINDO kemarin. Sementara itu di luar negeri, konsep ini sudah lama diperkenalkan. Anton melihat bahwa banyak orang memilih konsep SOHO karena mereka umumnya pernah tinggal di luar negeri.

Konsep SOHO ini biasanya dipergunakan untuk kantor konsultan yang tidak memerlukan banyak ruangan. Jenis apartemen yang biasanya menawarkan konsep SOHO adalah apartemen menengah. Tidak ada apartemen kelas atas yang menawarkan konsep ini karena memang tidak ada kalangan menengah atas yang ingin menjadikan apartemen mereka sebagai kantor.

“Bagi kalangan menengah atas, gengsi menjadikan apartemen mereka sebagai kantor. Sementara, kalangan menengah bawah belum mengenal konsep ini,” kata Anton. SOHO bisa lebih banyak diburu, mengingat jumlah lahan yang semakin terbatas. Bagi pengusaha atau konsultan, SOHO bisa menjadi alternatif yang baik untuk mengembangkan bisnis mereka karena apartemen umumnya mudah mengakses pusat perkantoran dan bisnis.

Islahuddin/Nafi muthohirin
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6756 seconds (0.1#10.140)