Akbar Tanjung Sebut Dukungan Penuh DPD ke Ical Valid
Sabtu, 15 November 2014 - 14:02 WIB

Akbar Tanjung Sebut Dukungan Penuh DPD ke Ical Valid
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 300 unsur Dewan Pengurus Daerah (DPD) Golkar dikabarkan mendukung kembali pencalonan Aburizal Bakrie (Ical) sebagai ketua Umum partai berlambang pohon beringin ini.
"Saya melihat bahwa apa yang saya dapat informasi tentang dukungan ke Pak Aburizal Bakrie itu cukup valid," kata Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung usai diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (15/11/2014).
Akbar menyatakan, informasi itu dia dapat dari sejumlah pengurus DPD tingkat I yang sempat menemuinya. Menurutnya, seorang calon berhak maju sebagai calon ketum Golkar, ketika meraih 30% dukungan dari DPD. Hal itu seperti diatur dalam AD/ART partai.
"Ya tentu orang itu berhak untuk ikut pemilihan ketum," ujar Akbar.
Meski demikian, kata Akbar, calon lain juga mempunyai peluang yang sama meraih dukungan dari DPD. Termasuk kader muda Golkar yang disebut-sebut siap bersaing dengan Ical.
"Ini yang kita harus periksa betul sejauh mana validitas dukungan (Ical) itu. Tentu akan dicek," ucapnya.
Bagi Akbar, posisi Ical sebagai ketum Golkar belum bisa dianggap aman untuk lolos langsung menjadi orang nomor satu di Golkar. Menurutnya, penentuan tersebut tetap akan mengacu kepada AD/ART partai maupun tata tertib yang disepakati dalam Munas Golkar nanti.
"Saya sendiri ketum Golkar tahun 2004, saya juga ikut pemilihan. Tapi waktu itu ada Pak JK (Jusuf Kalla) dengan dukungan yang cukup masif, ya dia terpilih," pungkasnya.
"Saya melihat bahwa apa yang saya dapat informasi tentang dukungan ke Pak Aburizal Bakrie itu cukup valid," kata Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung usai diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (15/11/2014).
Akbar menyatakan, informasi itu dia dapat dari sejumlah pengurus DPD tingkat I yang sempat menemuinya. Menurutnya, seorang calon berhak maju sebagai calon ketum Golkar, ketika meraih 30% dukungan dari DPD. Hal itu seperti diatur dalam AD/ART partai.
"Ya tentu orang itu berhak untuk ikut pemilihan ketum," ujar Akbar.
Meski demikian, kata Akbar, calon lain juga mempunyai peluang yang sama meraih dukungan dari DPD. Termasuk kader muda Golkar yang disebut-sebut siap bersaing dengan Ical.
"Ini yang kita harus periksa betul sejauh mana validitas dukungan (Ical) itu. Tentu akan dicek," ucapnya.
Bagi Akbar, posisi Ical sebagai ketum Golkar belum bisa dianggap aman untuk lolos langsung menjadi orang nomor satu di Golkar. Menurutnya, penentuan tersebut tetap akan mengacu kepada AD/ART partai maupun tata tertib yang disepakati dalam Munas Golkar nanti.
"Saya sendiri ketum Golkar tahun 2004, saya juga ikut pemilihan. Tapi waktu itu ada Pak JK (Jusuf Kalla) dengan dukungan yang cukup masif, ya dia terpilih," pungkasnya.
(kri)