Sejumlah Genangan Timbul di Jakarta Barat

Selasa, 11 November 2014 - 12:37 WIB
Sejumlah Genangan Timbul di Jakarta Barat
Sejumlah Genangan Timbul di Jakarta Barat
A A A
JAKARTA - Hujan yang mengguyur bagian barat Jakarta kemarin siang sekitar pukul 11.00 WIB menimbulkan genangan air di sejumlah jalan, padahal hujan hanya turun sekitar 20 menit.

Berdasarkan pantauan, genangan muncul di Jalan Joglo Raya dekat pintu tol JORR Joglo 2, di Jalan Joglo Raya dekat Tempat Pemakaman Umum (TPU) Joglo, dan Jalan Kebayoran Lama. Rata-rata ketinggian air mencapai 20–30 cm. Akibatnya terjadi kepadatan arus lalu lintas. Sukron, 36, pedagang nasi di Jalan Kebayoran Lama itu mengatakan jalan tersebut memang kerap tergenang meski hujan hanya sebentar.

Hal ini terjadi akibat saluran air tersumbat. Sebenarnya belakangan ini sudah ada pengerukan saluran air, namun ternyata belum sepenuhnya membebaskan wilayah ini dari genangan. ”Asal hujan gede, meski hanya 10 menit pasti tergenang, surutnya juga cukup lama. Kalau tidak hujan aja, airgottidakmengalir,” kata Sukron di lokasi kemarin.

Sementara di dekat kawasan pintu tol JORR Joglo 2, Wahyu, 26, warga sekitar, mengatakan genangan mulai muncul setelah jalan tol tersebut terbangun. ”Sebelum ada tol, jalan tersebut tidak tergenang,” ungkapnya.

Kepala Seksi Pemeliharaan Sudin Pekerjaan Umum(PU) Tata Air Jakarta Barat Amir Pangaribuan mengaku tidak mengetahui genangan di Jalan Kebayoran Lama dan Joglo Raya. Sementara genangan di pintu tol JORR Joglo 2, dia menyalahkan pelaksana proyek jalan tol. ”Harusnya konfirmasi ke pengelola jalan tol, kan mereka yang buat jalan itu tergenang,” ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Seksi Perencanaan Sudin PU Tata Air Jakarta Barat, Santo mengakui wilayah bagian barat Jakarta kerap menjadi kawasan dengan genangan terbanyak. Hampir semua kawasan yang dilintasi kali dan saluran penghubung tergenang setiap hujan turun dalam intensitas besar.

Tahun ini pihaknya lebih banyak melakukan normalisasi kali lantaran penyebab utama genangan karena pendangkalan sungai dan saluran penghubung. ”Dari 41 kegiatan yang kami ajukan ke ULP Barang dan Jasa DKI, ada tiga yang gagal lelang. Kemudian dari 38 sisanya, 28 di antaranya adalah pengerjaan fisik normalisasi dengan bentuk pelebaran saluran, pengerukan, dan pemasangan pompa,” jelasnya.

Santo mengakui, semua kegiatan fisik tersebut tidak akan bisa menghilangkan titik genangan, hanya menurunkan durasi lamanya genangan tersebut hilang. ”Misalnya genangan tersebut baru hilang sekitar enam jam, musim hujan nanti diperkirakan satu jam sudah hilang,” tuturnya.

Menurutnya, untuk menghilangkan genangan air di Jakarta Barat, pemerintah pusat harus segera membangun Cengkareng Drain II yang mengalirkan air langsung ke laut. Pengamat perkotaan dari Universitas Trisakti Yayat Supriyatna mengatakan, penanganan genangan di wilayah barat Jakarta memang belum optimal. Masih banyak sungai dan saluran air yang belum dinormalisasi.

”Saat ini penanganan banjir lebih diprioritaskan untuk bagian pusat dan timur Jakarta. Padahal, genangan terbanyak kerap terjadi di bagian barat Jakarta lantaran kondisi geografisnya banyak mengalami penurunan dan sungai-sungainya belum dioptimalkan,” jelasnya.

Di bagian lain, Xenia ringsek tertimpa pohon tumbang saat diparkir di depan GOR Bulungan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, kemarin. Staf Pengawasan Pertamanan, Seksi Kecamatan Kebayoran Baru, Dani Sukmarandani mengatakan pihaknya langsung menuju TKP setelah menerima laporan pohon tumbang tersebut. ”Itu pohon diameternya 60. Tingginya sekitar tujuh meteran,” ujarnya.

Bima setiyadi/Sindonews
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4962 seconds (0.1#10.140)