Kampung Bahari Digerebek, 38 Dibekuk

Minggu, 09 November 2014 - 12:52 WIB
Kampung Bahari Digerebek, 38 Dibekuk
Kampung Bahari Digerebek, 38 Dibekuk
A A A
JAKARTA - Petugas gabungan dari Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Utara menggerebek Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta kemarin. Polisi mencurigai kawasan ini telah lama menjadi tempat peredaran narkoba.

Penggerebekan dilakukan oleh sekitar 400 aparat kepolisian. Petugas bersenjata lengkap, sebagian di antaranya berpakaian sipil mengepung Kampung Bahari Bak Air 2 RT 2/14, Karapan Sapi, Tanjung Priok, mulai pukul 09.00 WIB. Petugas segera menyisir kawasan itu. Hasilnya? Sebanyak 38 orang diringkus.

“Mereka yang diamankan itu terdiri atas 34 laki-laki dan 4 perempuan,” kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol M Iqbal kemarin. Tidak hanya itu, penggerebekan juga berhasil mengamankan barang bukti 1 mobil sedan, 8 motor, 1 senapan angin, 5 senjata api, 25 butir peluru, 5 buah CCTV, 6 alat komunikasi HT, dan uang Rp50 juta.

“Disita juga sabu-sabu seberat 300 gram, ekstasi 500 butir, ganja 20 kg, 30 alat hisap narkotika (bong), 100 alat suntik, 14 timbangan digital, dan 6 buah insulin,” lanjut Iqbal. Dia menegaskan, Kampung Bahari telah menjadi target penggerebekan sejak lama.

Polisi berulang kali melakukan pengintaian, mengumpulkan data, sebelum akhirnya bergerak. Penyergapan berlangsung cepat. Didatangi ratusan polisi, suasana kampung sempat gaduh. Ketika polisi berlarian mendatangi beberapa target dan mendobrak pintu-pintu rumah, suasana sempat tegang. Tapi polisi segera memberitahukan perihal operasi itu kepada warga yang terkejut.

“Tenang bapak dan ibu, tidak usah khawatir. Kami sedang melakukan upaya pemberantasan narkoba,” kata Iqbal simpatik. Operasi pun berjalan lancar hingga dua jam. Iqbal menjelaskan, sindikat narkoba di Kampung Bahari sudah modern.

Bandar atau pengedar beroperasi cukup rapi, salah satunya dengan memasang kamera CCTV dan alat komunikasi canggih. Di beberapa titik, para pemain bisnis narkoba ini menyamarkan lokasinya. “Ada rumah di pinggir rel yang sangat kumuh, tapi di dalamnya memiliki fasilitas mewah seperti kulkas, AC, dan CCTV,” ujarnya.

Tidak mudah bagi polisi memberangus mafia narkoba di kawasan ini. Meski telah lama mencurigai banyak transaksi barang terlarang, polisikerapkesulitanmembongkarnya. Para anggota sindikat biasanya berhasil mengendus rencana penggerebekan. Terkadang pula upaya polisi terhalang perlawanan dari warga.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Unggung Cahyono menegaskan, penggerebekan Kampung Bahari dimaksudkan untuk menekan peredaran narkoba dan senjata api di masyarakat. Menurut mantan Kapolres Malang ini, polisi akan terus intensif untuk memerangi sindikat itu. “Kami akan lebih intensif menggelar razia,” ungkapnya.

Salah satu warga, Sugito, mengaku tidak mengetahui adanya bisnis narkoba di wilayahnya. Dia mendukung penuh langkah kepolisian untuk memberantas praktik haram itu. “Semoga kampung kami jadi bersih,” ujarnya berharap.

Badan Narkotika Nasional (BNN) sebelumnya mengungkapkan, peredaran narkoba di Indonesia sudah pada tahap mengkhawatirkan. Tidak hanya dari sisi pengguna, perkembangan jenis obat itu juga sangat cepat. BNN menemukan 29 narkoba jenis baru yang dikenal dengan nama new phsycoactive substance (NPS). Bentuk NPS bermacam-macam, ada yang disamarkan dalam multivitamin, kosmetik hingga jajanan anak-anak.

Yan yusuf/Sindonews.com
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7156 seconds (0.1#10.140)