Indonesia Bisa Jadi Pusat Kejayaan Islam

Sabtu, 08 November 2014 - 17:28 WIB
Indonesia Bisa Jadi...
Indonesia Bisa Jadi Pusat Kejayaan Islam
A A A
BANDAR LAMPUNG - Ketua MPR Zulkifli Hasan meyakini Indonesia ke depan bisa menjadi pusat kejayaan Islam. Syaratnya, masjid dan pondok pesantren (ponpes) harus terus berkembang sebagai pusat peradaban dan ilmu pengetahuan sehingga wajah Islam Indonesia yang demokratis menjadi rujukan bagi negara-negara berpenduduk Islam lain dalam kemajuan, baik teknologi maupun peradaban.

“Umat Islam ini menjadi contoh, umat tengah, dan sudah terbukti, hampir 700 tahun menjadi superpower dalam waktu yang cepat dan lama bertahannya. Setelah itu baru menurun. Tetapi, sayayakin, kedepanIndonesia bisa membuktikan diri sebagai pusat kejayaan Islam,” kata Zulkifli Hasan dalam sambutan di acara Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid Al Nubuwwah Ponpes Al Fatah, Bandar Lampung, kemarin.

Selain Zulkifli, acara tersebut juga dihadiri Duta Besar Paraguay Cesar Esteban, Wakil Duta Besar Palestina Neil Mahmud, Gubernur Lampung yang di wakili oleh Asisten Bidang Administrasi Umum Hamartoni Ahadis, Kepala Dinas Pendidikan Lampung Heri Suliyanto, Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Lampung Abdurrahman, dan para tokoh agama dan adat Provinsi Lampung.

Dengan perkembangan Islam di Indonesia yang mengutamakan agama rahmatan lil ‘alamin, Zulkifli begitu optimistis bersama negara lain seperti Turki dan Malaysia ke depan bisa menjadi rujukan bagi negara-negara Islam lain. Untuk itu, di hadapan ribuan santri dan para pengasuh ponpes tersebut, Zulkifli memotivasi untuk terus berjuang melalui masjid-masjid dan ponpes guna memajukan peradaban Islam serta menjadikan Indonesia sebagai pusat kejayaan Islam dunia di masa mendatang.

Pembina Ponpes Al Fatah Muhyiddin Hamidy dalam sambutannya mengatakan Masjid Al Nubuwwahiniditargetkanmenjadi pusat kegiatan Islam dan kaum muslimin seluruh dunia. “Referensi Islam akan kami kumpulkan di sini. Kami juga sudah siapkan tenaga ahli S-2 bidang perpustakaan yang akan mengelola dan mendaftarkannya menjadi anggota perpustakaan dunia,” ungkapnya.

Rahmat sahid
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1047 seconds (0.1#10.140)