Muncul di Depan Publik
A
A
A
JEPANG - Putri mahkota Jepang, Masako, akhirnya kembali tampil di depan publik pada acara perjamuan dalam rangkaian kunjungan kenegaraannya ke Kerajaan Belanda.
Ini merupakan kemunculan pertamanya di depan publik setelah lima tahun tidak menampakkan diri. Putri Masako, 50, merupakan istri dari Pangeran Naruhito, sang pewaris takhta kekaisaran Jepang. Setelah menikah dan masuk ke dalam kehidupan keluarga kerajaan Jepang pada 1993, Masako mulai menderita penyakit yang berhubungan dengan ketegangan pikiran. Sejak kelahiran putri mereka pada 2001, dia hampir jarang terlihat di muka publik.
Dia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menjauhkan diri dari tugas-tugas kerajaan. Begitu menampakkan diri di hapadan publik, kesibukan mulai menghampiri. Putri Masako juga menghadiri acara penyambutan selamat datang untuk Raja Willem-Alexander dari Belanda dan istrinya, Ratu Maxima, di Imperial Palace, Tokyo, pada Rabu (29/10). Tahun lalu Puteri Masako dan keluarganya pergi ke Belanda untuk menghadiri upacara pelantikan Raja Willem.
Kehadiran sang putri saat itu menandakan kondisinya mulai membaik. Masako yang lahir pada 9 Desember 1963 merupakan putri dari Hisashi Owada, diplomat senior Jepang. Dia juga menjadi seorang diplomat sukses yang menguasai beberapa bahasa asing dan sering bepergian. Setelah pernikahannya dengan putra mahkota yang merupakan anak tertua dari kaisar dan permaisuri, para pengamat mengatakan bahwa dia mengalami transisi secara tiba-tiba dari gaya hidup kosmopolitan berubah menjadi kehidupan yang kaku ala kerajaan Jepang.
Dia dinyatakan mengalami gangguan penyesuaian, yang berhubungan dengan gejala depresi dan kegelisahan. Banyak yang mengaitkan penyakitnya diakibatkan besarnya tekanan untuk mempunyai anak lelaki sebagai pewaris tahta kerajaan. Karena kerajaan berada pada kondisi krisis pewaris takhta.
Arvin
Ini merupakan kemunculan pertamanya di depan publik setelah lima tahun tidak menampakkan diri. Putri Masako, 50, merupakan istri dari Pangeran Naruhito, sang pewaris takhta kekaisaran Jepang. Setelah menikah dan masuk ke dalam kehidupan keluarga kerajaan Jepang pada 1993, Masako mulai menderita penyakit yang berhubungan dengan ketegangan pikiran. Sejak kelahiran putri mereka pada 2001, dia hampir jarang terlihat di muka publik.
Dia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menjauhkan diri dari tugas-tugas kerajaan. Begitu menampakkan diri di hapadan publik, kesibukan mulai menghampiri. Putri Masako juga menghadiri acara penyambutan selamat datang untuk Raja Willem-Alexander dari Belanda dan istrinya, Ratu Maxima, di Imperial Palace, Tokyo, pada Rabu (29/10). Tahun lalu Puteri Masako dan keluarganya pergi ke Belanda untuk menghadiri upacara pelantikan Raja Willem.
Kehadiran sang putri saat itu menandakan kondisinya mulai membaik. Masako yang lahir pada 9 Desember 1963 merupakan putri dari Hisashi Owada, diplomat senior Jepang. Dia juga menjadi seorang diplomat sukses yang menguasai beberapa bahasa asing dan sering bepergian. Setelah pernikahannya dengan putra mahkota yang merupakan anak tertua dari kaisar dan permaisuri, para pengamat mengatakan bahwa dia mengalami transisi secara tiba-tiba dari gaya hidup kosmopolitan berubah menjadi kehidupan yang kaku ala kerajaan Jepang.
Dia dinyatakan mengalami gangguan penyesuaian, yang berhubungan dengan gejala depresi dan kegelisahan. Banyak yang mengaitkan penyakitnya diakibatkan besarnya tekanan untuk mempunyai anak lelaki sebagai pewaris tahta kerajaan. Karena kerajaan berada pada kondisi krisis pewaris takhta.
Arvin
(ars)