Fadli: Kasus Arsyad Jangan Jadi Alat Cari Muka ke Jokowi
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fadli Zon berharap, kasus Muhammad Arsyad (24), tukang sate pem-bully Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Megawati jangan sampai dimanfaatkan menjadi alat politik oleh oknum tertentu.
Hal itu diungkapkannya seusai mengunjungi kediaman keluarga Arsyad di kontrakan Nomor 30, Jalan H Jum RT 09/01, Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Jumat (31/10/2014).
"Jangan sampai kasus ini menjadi alat politik atau misalnya orang-orang tertentu mau mencari muka pada pihak pemerintah yang baru. Ini tidak boleh terjadi," kata Fadli.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu juga mewanti-wanti agar jangan sampai terjadi kriminalisasi terhadap wong cilik. Bagi dia, hukum harus ditegakkan secara merata dan tidak pandang bulu.
Ditambahkannya, jangan sampai orang-orang kecil yang tidak mempunyai kekuatan hukum menjadi korban dari kriminalisasi hukum. "Hukum jangan hanya tajam ke bawah dan tumpul ke atas dan kita ingin memastikan itu," tegasnya.
Hal itu diungkapkannya seusai mengunjungi kediaman keluarga Arsyad di kontrakan Nomor 30, Jalan H Jum RT 09/01, Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Jumat (31/10/2014).
"Jangan sampai kasus ini menjadi alat politik atau misalnya orang-orang tertentu mau mencari muka pada pihak pemerintah yang baru. Ini tidak boleh terjadi," kata Fadli.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu juga mewanti-wanti agar jangan sampai terjadi kriminalisasi terhadap wong cilik. Bagi dia, hukum harus ditegakkan secara merata dan tidak pandang bulu.
Ditambahkannya, jangan sampai orang-orang kecil yang tidak mempunyai kekuatan hukum menjadi korban dari kriminalisasi hukum. "Hukum jangan hanya tajam ke bawah dan tumpul ke atas dan kita ingin memastikan itu," tegasnya.
(kri)