Arsyad Dikenal Sebagai Pekerja Keras
A
A
A
JAKARTA - Muhammad Arsyad Assegaf (MA) tersangka penghina Presiden Joko Widodo (Jokowi) di sosial media, dikenal pribadi yang giat bekerja. Hal itu diutarakan oleh Arifin (59) pemilik warung sate tempat Arsyad bekerja.
"Anaknya giat bekerja dan enggak ada capeknya," ujar Arifin kepada wartawan di Jakarta, Kamis (30/10/2014).
Arifin mengaku tidak mengetahui permasalahan yang menyangkut anak buahnya tersebut. "Empat hari kok enggak masuk, apa iya gajinya kurang," tambahnya.
Selain giat bekerja, Arsyad juga dikenal sosok yang taat beragama. "Tiap salat Magrib dia selalu berjamaah," ujar Arifin.
Saat mendengar Arsyad tertangkap, bahkan Arifin mengaku terkejut. "Anak yang lugu, baru sebulan bekerja," imbuhnya.
Kakek yang sudah 52 tahun berdagang sate itu bahkan tidak percaya Arsyad berbuat kenakalan secara sengaja. "Lah handphonenya rusak, kok bisa kena kasus internet," tanya Arifin.
Menurut Arifin, gaji buat pegawainya itupun langsung diserahkan ke ibunya. "Anaknya enggak pegang duit, pas Selasa (21 Oktober 2014) saya serahkan ibunya," tutupnya.
Arsyad bekerja di warung sate milik Arifin yang berukuran 3x6 meter dari jam 11 pagi sampai jam 12 malam. Sebulan ia mendapatkan upah sekira Rp1,2juta per bulan.
"Anaknya giat bekerja dan enggak ada capeknya," ujar Arifin kepada wartawan di Jakarta, Kamis (30/10/2014).
Arifin mengaku tidak mengetahui permasalahan yang menyangkut anak buahnya tersebut. "Empat hari kok enggak masuk, apa iya gajinya kurang," tambahnya.
Selain giat bekerja, Arsyad juga dikenal sosok yang taat beragama. "Tiap salat Magrib dia selalu berjamaah," ujar Arifin.
Saat mendengar Arsyad tertangkap, bahkan Arifin mengaku terkejut. "Anak yang lugu, baru sebulan bekerja," imbuhnya.
Kakek yang sudah 52 tahun berdagang sate itu bahkan tidak percaya Arsyad berbuat kenakalan secara sengaja. "Lah handphonenya rusak, kok bisa kena kasus internet," tanya Arifin.
Menurut Arifin, gaji buat pegawainya itupun langsung diserahkan ke ibunya. "Anaknya enggak pegang duit, pas Selasa (21 Oktober 2014) saya serahkan ibunya," tutupnya.
Arsyad bekerja di warung sate milik Arifin yang berukuran 3x6 meter dari jam 11 pagi sampai jam 12 malam. Sebulan ia mendapatkan upah sekira Rp1,2juta per bulan.
(kri)