Generasi Muda Harus Tampil Pimpin Partai
A
A
A
JAKARTA - Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar yang akan digelar pada awal 2015 perlu menjadi momentum regenerasi kepemimpinan internal.
Generasi muda harus tampil dan berani untuk memimpin partai. Politikus senior Partai Golkar Agun Gunandjar Sudarsa menyarankan agar para senior partai memberikan kesempatan bagi para politisi muda untuk memimpin mulai di jajaran ketua umum hingga DPP. Langkah tersebut semata-mata untuk merealisasikan paradigma baru Partai Golkar yang digagas Akbar Tanjung dan untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 yang digagas Aburizal Bakrie (ARB).
“Belajar dari kegemilangan Golkar pada Pemilu 1999 dan 2004, dan kemunduran Golkar pada Pemilu 2009 dan berlanjut di 2014, maka untuk kepemimpinan Golkar menghadapi 2019, diperlukan regenerasi kepemimpinan, secara menyeluruh di tingkat DPP,” kata Agun di Jakarta kemarin.
Menurut dia, regenerasi kepemimpinan di Golkar mendesak dilakukan agar tidak terjadi kebuntuan, kevakuman, dan kendala pengalihan kepemimpinan pada kader-kader muda partai Golkar seperti yang sekarang ada di AMPG dan AMPI. Agun lalu menyebutkan beberapa generasi di Golkar seperti Hariyanto Y Thohari, Airlangga Hartarto, Priyo Budi Santoso, Melchaas Mekkeng, Zainudin Amali, Yorris Raweyai, Nusron Wahid, Agus Gumiwang, Poempida Hidayatulah, Firman Subagyo, Titik Suharto, serta para ketua DPD provinsi, kabupaten, dan kota.
“Banyak sekali. Mereka sesungguhnya para senior yang sudah makan asam garam di partai, yang sudah memegang jabatan politik di Parlemen. Mereka harus diberi kesempatan menjadi ketua umum partai di munas yang akan datang,” ungkapnya. Menanggapi hal itu, Wakil Sekjen DPP Partai Golkar Nurul Arifin berpendapat siapa pun dapat maju sebagai kandidat ketum dalam munas mendatang. “Prinsipnya jika tidak melanggar konstitusi partai, maka hal itu sah-sah saja,” katanya.
Menurut Nurul, tidak ada pengecualian, bagi yang ingin maju sebagai ketum Partai Golkar di Munas nanti apakah itu dari kader muda maupun dari kader senior. Golkar, kata dia, adalah partai yang moderat dan demokratis sehingga tidak akan membatasi siapa pun untuk mencalonkan diri asalkan sesuai aturan main partai.
Rahmat sahid
Generasi muda harus tampil dan berani untuk memimpin partai. Politikus senior Partai Golkar Agun Gunandjar Sudarsa menyarankan agar para senior partai memberikan kesempatan bagi para politisi muda untuk memimpin mulai di jajaran ketua umum hingga DPP. Langkah tersebut semata-mata untuk merealisasikan paradigma baru Partai Golkar yang digagas Akbar Tanjung dan untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 yang digagas Aburizal Bakrie (ARB).
“Belajar dari kegemilangan Golkar pada Pemilu 1999 dan 2004, dan kemunduran Golkar pada Pemilu 2009 dan berlanjut di 2014, maka untuk kepemimpinan Golkar menghadapi 2019, diperlukan regenerasi kepemimpinan, secara menyeluruh di tingkat DPP,” kata Agun di Jakarta kemarin.
Menurut dia, regenerasi kepemimpinan di Golkar mendesak dilakukan agar tidak terjadi kebuntuan, kevakuman, dan kendala pengalihan kepemimpinan pada kader-kader muda partai Golkar seperti yang sekarang ada di AMPG dan AMPI. Agun lalu menyebutkan beberapa generasi di Golkar seperti Hariyanto Y Thohari, Airlangga Hartarto, Priyo Budi Santoso, Melchaas Mekkeng, Zainudin Amali, Yorris Raweyai, Nusron Wahid, Agus Gumiwang, Poempida Hidayatulah, Firman Subagyo, Titik Suharto, serta para ketua DPD provinsi, kabupaten, dan kota.
“Banyak sekali. Mereka sesungguhnya para senior yang sudah makan asam garam di partai, yang sudah memegang jabatan politik di Parlemen. Mereka harus diberi kesempatan menjadi ketua umum partai di munas yang akan datang,” ungkapnya. Menanggapi hal itu, Wakil Sekjen DPP Partai Golkar Nurul Arifin berpendapat siapa pun dapat maju sebagai kandidat ketum dalam munas mendatang. “Prinsipnya jika tidak melanggar konstitusi partai, maka hal itu sah-sah saja,” katanya.
Menurut Nurul, tidak ada pengecualian, bagi yang ingin maju sebagai ketum Partai Golkar di Munas nanti apakah itu dari kader muda maupun dari kader senior. Golkar, kata dia, adalah partai yang moderat dan demokratis sehingga tidak akan membatasi siapa pun untuk mencalonkan diri asalkan sesuai aturan main partai.
Rahmat sahid
(ars)