Bonus Demografi Jadi Peluang Indonesia Maju
A
A
A
JAKARTA - Bonus demografi di Indonesia harus segera dimanfaatkan dengan peningkatan kualitas serta profesionalitas. Kedua hal tersebut penting agar fase potensial ini bisa menjadi berkah bagi kemajuan bangsa, bukan bencana.
Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Fasli Jalal mengatakan, fase potensial seperti ini tidak akan mudah ditemui lagi sehingga harus benar-benar dimaksimalkan. ”Peluang adanya bonus demografi tentu akan membuat kita negara maju, dari pendapatan menengah menjadi tinggi dan dari negara berkembang menjadi negara yang bisa disegani,” ujar Fasli saat membuka diskusi bertema ”Youth Power, United to Equal” yang digelar PB HMI Jakarta kemarin.
Fasli mengatakan, arah untuk menjadi negara disegani cukup terbuka. Dia menjelaskan saat ini pertumbuhan generasi muda di negara dunia mengalami penurunan. Sebaliknya terjadi di Indonesia di mana sejak 2012 jumlah generasi muda justru mencapai 70% dari total penduduk yang ada. ”Di saat negara lain sudah menua kita justru jumlahnya besar. Kita punya peluang kalau kita punya generasi muda yang menjadi angkatan kerja bermutu,” kata Fasli.
Kepala Lembaga Demografi Universitas Indonesia (UI), Sonny Harry Budiutomo Harmadi, menyesalkan sikap pemerintah yang kurang sigap dalam mempersiapkan kehadiran bonus demografi sejak 2012. Padahal keberhasilan bonus demografi berasal dari perencanaannya. ”Bonus demografi kalau sudah disiapkan jauh hari akan membuat kita tahu mau ke mana, sampai kapan, dan apa yang akan dihasilkan,” ucap Sonny.
Meski begitu, tidak ada kata terlambat untuk bersama segera memaksimalkannya. Asalkan semua paham bahwa tujuan dari adanya bonus demografi adalah untuk menggali potensi dan manfaat ekonomi Indonesia yang didukung dengan bekal penduduk yang didominasi oleh angkatan muda.
Sejalan dengan itu Ketua Hipmi Bahlil Lahaladia juga mengajak generasi muda untuk mau menjadi pengusaha. Dengan menjadi pengusaha ada banyak hal yang bisa dilakukan, khususnya untuk memberikan kesempatan bagi orang lain memiliki pekerjaan. ”Karena ruang itu cukup untuk membuka lapangan kerja, menyejahterakan rakyat, menjaga kekuatan ekonomi nasional,” ucap Bahlil.
Dian ramdhani
Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Fasli Jalal mengatakan, fase potensial seperti ini tidak akan mudah ditemui lagi sehingga harus benar-benar dimaksimalkan. ”Peluang adanya bonus demografi tentu akan membuat kita negara maju, dari pendapatan menengah menjadi tinggi dan dari negara berkembang menjadi negara yang bisa disegani,” ujar Fasli saat membuka diskusi bertema ”Youth Power, United to Equal” yang digelar PB HMI Jakarta kemarin.
Fasli mengatakan, arah untuk menjadi negara disegani cukup terbuka. Dia menjelaskan saat ini pertumbuhan generasi muda di negara dunia mengalami penurunan. Sebaliknya terjadi di Indonesia di mana sejak 2012 jumlah generasi muda justru mencapai 70% dari total penduduk yang ada. ”Di saat negara lain sudah menua kita justru jumlahnya besar. Kita punya peluang kalau kita punya generasi muda yang menjadi angkatan kerja bermutu,” kata Fasli.
Kepala Lembaga Demografi Universitas Indonesia (UI), Sonny Harry Budiutomo Harmadi, menyesalkan sikap pemerintah yang kurang sigap dalam mempersiapkan kehadiran bonus demografi sejak 2012. Padahal keberhasilan bonus demografi berasal dari perencanaannya. ”Bonus demografi kalau sudah disiapkan jauh hari akan membuat kita tahu mau ke mana, sampai kapan, dan apa yang akan dihasilkan,” ucap Sonny.
Meski begitu, tidak ada kata terlambat untuk bersama segera memaksimalkannya. Asalkan semua paham bahwa tujuan dari adanya bonus demografi adalah untuk menggali potensi dan manfaat ekonomi Indonesia yang didukung dengan bekal penduduk yang didominasi oleh angkatan muda.
Sejalan dengan itu Ketua Hipmi Bahlil Lahaladia juga mengajak generasi muda untuk mau menjadi pengusaha. Dengan menjadi pengusaha ada banyak hal yang bisa dilakukan, khususnya untuk memberikan kesempatan bagi orang lain memiliki pekerjaan. ”Karena ruang itu cukup untuk membuka lapangan kerja, menyejahterakan rakyat, menjaga kekuatan ekonomi nasional,” ucap Bahlil.
Dian ramdhani
(ars)