Kabinet Harus Langsung Kerja
A
A
A
JAKARTA - Tantangan berat menyambut kabinet pimpinan Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Karena itulah kabinet yang rencananya diumumkan sore ini harus langsung tancap gas untuk menyelesaikan setumpuk masalah bangsa dan melayani masyarakat sesuai dengan janji-janji politiknya.
Harapan itu disampaikan pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Chusnul Mariyah dan pengamat komunikasi politik Universitas Mercu Buana Heri Budianto. Mereka mengingatkan agar kabinet Jokowi-JK tidak melakukan pencitraan karena harapan publik akan datangnya perubahan begitu tinggi dan mereka harus segera merealisasinya.
”Jadi gak perlulah itu terlalu fashion lagi, genit-genitan itu nggak perlu, langsung kerja saja. Kan sesuai jargon JK dulu sewaktu kampanye, lebih cepat lebih baik, lah kok sekarang malah jadi lambat-lambat,” ujar Chusnul di Jakarta kemarin. Mantan komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) itu menandaskan, tugas pemerintahan saat ini sangat banyak. Menurut dia, yang perlu diingat, sebuah kebijakan akan selalu ada kelebihan dan kekurangannya.
Apabila program duet pemimpin ini tepat untuk rakyat, dapat dipastikan dukungan pun akan mengalir untuk mereka. Sebaliknya apabila merugikan, tentu akan banyak yang mengkritik dan menentangnya. ”Itu konsekuensi. Jadi jangan justru mencari-cari komoditas untuk sebuah alasan dan argumen. Lebih baik segera bekerja,” tandasnya.
Heri Budianto juga melihat tidak ada pilihan lagi bagi kabinet Jokowi selain langsung beraksi menyelesaikan sejumlah pekerjaan rumah yang ditinggal pemimpin sebelumnya. Sebab harapan masyarakat akan kinerja pemerintahan baru ini begitu tinggi. ”Harus tancap gas, memenuhi janji-janji kampanye, tetap konsisten dengan itu,” ujar Heri. Jika kerja tidak ditunjukkan, Heri yakin kecaman dan kekecewaan masyarakat akan bertubi-tubi menghantam mereka. Terlebih tugas mereka akan terus dipantau dan diawasi banyak pihak. ”Tapi sepanjang bisa memenuhi janji akan aman,” lanjutnya.
Heri melihat saat ini kekecewaan mulai muncul di tengah masyarakat. Meskipun itu baru dari lingkup yang kecil, yakni dari para relawan yang merasa tidak diakomodasi dalam kabinet, secara tidak langsung hal itu membuktikan bahwa ada harapan akan janji yang sudah diucapkan Jokowi-JK untuk segera direalisasi. ”Karena modal sosial akan tetap ada apabila mereka berpihak kepada rakyat kecil, tapi sebaliknya kepercayaan dan modal sosial akan sirna kalau mereka tidak menjalankan janjinya,” sebut dia.
Sejumlah politikus juga mempunyai pandangan seru-pa. Politikus Partai Golkar Mukhamad Misbakhun misalnya. Dia meminta pemerintahan Jokowi-JK segera fokus bekerja dan siap untuk menghadapi banyaknya godaan selama jalannya pemerintahan. Godaan yang dimaksud Misbakhun adalah yang datang dari kelompok-kelompok kepentingan yang berupaya menguasai dan mendapatkan keuntungan strategis dari pemerintahan. ”Seperti dari kelompok-kelompok neolib itu harus diwaspadai karena mereka tentu berseberangan dengan semangat Trisakti,” ucapnya.
Menurut Misbakhun, kecenderungan kelompok neolib merecoki pemerintah sudah terlihat sejak penyusunan menteri, yaitu mereka berupaya memasukkan sejumlah nama ke dalam struktur kementerian. “Untuk itu jika tidak diantisipasi, bukan tidak mungkin harapan masyarakat untuk pemerintahan mendatang yang efektif dan sukses bisa gagal,” lanjutnya. Politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, mengaku sempat memberikan masukan kepada Jokowi-JK untuk bekerja menjalankan tugas tanpa harus disibukkan dengan keinginan dari pihak-pihak yang ingin mendapatkan keuntungan.
Menurut Ruhut, terkadang hambatan utama pemerintah bukan berasal dari kubu oposisi atau yang berseberangan, tetapi berasal dari sesama koalisi yang berada di pemerintahan. “Bukan rival, tapi teman-teman seperjuangan yang selalu merecoki terus,” kata Ruhut. Sementara itu, Presiden Jokowi meminta agar rapat pertama seluruh anggota kabinet yang dipimpinnya segera dilakukan sesudah pelantikan di Istana pada Senin (27/10) guna mewujudkan janji ”bekerja, bekerja, dan bekerja”.
Mantan Deputi Tim Transisi Jokowi-JK Andi Widjajanto mengungkapkan, pada rapat pertama seluruh anggota kabinet itu Presiden Jokowi akan segera langsung memberikan arahan dan instruksi pertama kepada para menterinya. ”Dengan demikian, Presiden juga mengharapkan agar para menteri dapat langsung bekerja sesuai dengan bidang kementerian atau lembaga masing- masing, ujar Andi di Jakarta kemarin.
Sebelumnya, dalam pidatonya seusai dilantik sebagai presiden RI ketujuh, Jokowi meyakini beban sejarah yang mahaberat ini dapat dipikul bersama dengan persatuan, gotong- royong, dan kerja keras. ”Kepada para nelayan, buruh, petani, para pedagang pasar, para pedagang asongan, sopir, akademisi, TNI, Polri, pengusaha, dan kalangan profesional, saya menyerukan untuk bekerja keras, bahu-membahu, bergotong-royong, karena inilah momen bersejarah bagi kita semua untuk bergerak bersama- sama untuk bekerja, bekerja, dan bekerja,” katanya.
Andi juga mengungkapkan bahwa Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) di kabinet Jokowi telah bekerja meskipun belum dilantik. Mensesneg telah mulai bekerja sejak Jumat (24/10/2014) kemarin. Menteri inilah yang menyiapkan acara pengumuman kabinet, acara pelantikan menteri, dan menyiapkan rapat kabinet pertama. Namun siapa yang dimaksud, pakar politik Universitas Indonesia tersebut tidak bersedia menyebutkan.
Selain Mensesneg, pembantu Jokowi lainnya yang telah bekerja sebelum dilantik adalah Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Siapa yang dimaksud, Andi tetap memilih tutup mulut. ”Mereka diminta bekerja duluan karena mereka yang utama yang akan membantu Pak Jokowi untuk pelantikan dan sidang kabinet yang pertama,” kata putra politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Theo Syafei itu.
Rencananya Jokowi akan memperkenalkan anggota kabinetnya pada Minggu sore ini. Selain itu akan pula digelar perkenalan sesama anggota kabinet pada pukul 16.00 WIB di halaman Istana, tepatnya di antara halaman Istana Negara dan Istana Merdeka. ”Untuk membuat suasana cair di antara 34 menteri. Minum teh sore bareng- bareng, saling memperkenalkan diri dalam suasana yang rileks,” ujar Andi, Jumat (24/ 10/2014) tengah malam. Dalam kesempatan itu, para kandidat pembantu Jokowi tersebut diperkenankan membawa istri atau suami masing-masing.
Salah satu politikus dari Partai Hanura yang disebut-sebut bakal menduduki kursi menteri, Saleh Husin, mengakui Jokowi akan memperkenalkan kepada publik calon menterinya Minggu sore ini sambil minum teh.
Dian ramdhani/ Rarasatio syarief/ant
Harapan itu disampaikan pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Chusnul Mariyah dan pengamat komunikasi politik Universitas Mercu Buana Heri Budianto. Mereka mengingatkan agar kabinet Jokowi-JK tidak melakukan pencitraan karena harapan publik akan datangnya perubahan begitu tinggi dan mereka harus segera merealisasinya.
”Jadi gak perlulah itu terlalu fashion lagi, genit-genitan itu nggak perlu, langsung kerja saja. Kan sesuai jargon JK dulu sewaktu kampanye, lebih cepat lebih baik, lah kok sekarang malah jadi lambat-lambat,” ujar Chusnul di Jakarta kemarin. Mantan komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) itu menandaskan, tugas pemerintahan saat ini sangat banyak. Menurut dia, yang perlu diingat, sebuah kebijakan akan selalu ada kelebihan dan kekurangannya.
Apabila program duet pemimpin ini tepat untuk rakyat, dapat dipastikan dukungan pun akan mengalir untuk mereka. Sebaliknya apabila merugikan, tentu akan banyak yang mengkritik dan menentangnya. ”Itu konsekuensi. Jadi jangan justru mencari-cari komoditas untuk sebuah alasan dan argumen. Lebih baik segera bekerja,” tandasnya.
Heri Budianto juga melihat tidak ada pilihan lagi bagi kabinet Jokowi selain langsung beraksi menyelesaikan sejumlah pekerjaan rumah yang ditinggal pemimpin sebelumnya. Sebab harapan masyarakat akan kinerja pemerintahan baru ini begitu tinggi. ”Harus tancap gas, memenuhi janji-janji kampanye, tetap konsisten dengan itu,” ujar Heri. Jika kerja tidak ditunjukkan, Heri yakin kecaman dan kekecewaan masyarakat akan bertubi-tubi menghantam mereka. Terlebih tugas mereka akan terus dipantau dan diawasi banyak pihak. ”Tapi sepanjang bisa memenuhi janji akan aman,” lanjutnya.
Heri melihat saat ini kekecewaan mulai muncul di tengah masyarakat. Meskipun itu baru dari lingkup yang kecil, yakni dari para relawan yang merasa tidak diakomodasi dalam kabinet, secara tidak langsung hal itu membuktikan bahwa ada harapan akan janji yang sudah diucapkan Jokowi-JK untuk segera direalisasi. ”Karena modal sosial akan tetap ada apabila mereka berpihak kepada rakyat kecil, tapi sebaliknya kepercayaan dan modal sosial akan sirna kalau mereka tidak menjalankan janjinya,” sebut dia.
Sejumlah politikus juga mempunyai pandangan seru-pa. Politikus Partai Golkar Mukhamad Misbakhun misalnya. Dia meminta pemerintahan Jokowi-JK segera fokus bekerja dan siap untuk menghadapi banyaknya godaan selama jalannya pemerintahan. Godaan yang dimaksud Misbakhun adalah yang datang dari kelompok-kelompok kepentingan yang berupaya menguasai dan mendapatkan keuntungan strategis dari pemerintahan. ”Seperti dari kelompok-kelompok neolib itu harus diwaspadai karena mereka tentu berseberangan dengan semangat Trisakti,” ucapnya.
Menurut Misbakhun, kecenderungan kelompok neolib merecoki pemerintah sudah terlihat sejak penyusunan menteri, yaitu mereka berupaya memasukkan sejumlah nama ke dalam struktur kementerian. “Untuk itu jika tidak diantisipasi, bukan tidak mungkin harapan masyarakat untuk pemerintahan mendatang yang efektif dan sukses bisa gagal,” lanjutnya. Politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, mengaku sempat memberikan masukan kepada Jokowi-JK untuk bekerja menjalankan tugas tanpa harus disibukkan dengan keinginan dari pihak-pihak yang ingin mendapatkan keuntungan.
Menurut Ruhut, terkadang hambatan utama pemerintah bukan berasal dari kubu oposisi atau yang berseberangan, tetapi berasal dari sesama koalisi yang berada di pemerintahan. “Bukan rival, tapi teman-teman seperjuangan yang selalu merecoki terus,” kata Ruhut. Sementara itu, Presiden Jokowi meminta agar rapat pertama seluruh anggota kabinet yang dipimpinnya segera dilakukan sesudah pelantikan di Istana pada Senin (27/10) guna mewujudkan janji ”bekerja, bekerja, dan bekerja”.
Mantan Deputi Tim Transisi Jokowi-JK Andi Widjajanto mengungkapkan, pada rapat pertama seluruh anggota kabinet itu Presiden Jokowi akan segera langsung memberikan arahan dan instruksi pertama kepada para menterinya. ”Dengan demikian, Presiden juga mengharapkan agar para menteri dapat langsung bekerja sesuai dengan bidang kementerian atau lembaga masing- masing, ujar Andi di Jakarta kemarin.
Sebelumnya, dalam pidatonya seusai dilantik sebagai presiden RI ketujuh, Jokowi meyakini beban sejarah yang mahaberat ini dapat dipikul bersama dengan persatuan, gotong- royong, dan kerja keras. ”Kepada para nelayan, buruh, petani, para pedagang pasar, para pedagang asongan, sopir, akademisi, TNI, Polri, pengusaha, dan kalangan profesional, saya menyerukan untuk bekerja keras, bahu-membahu, bergotong-royong, karena inilah momen bersejarah bagi kita semua untuk bergerak bersama- sama untuk bekerja, bekerja, dan bekerja,” katanya.
Andi juga mengungkapkan bahwa Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) di kabinet Jokowi telah bekerja meskipun belum dilantik. Mensesneg telah mulai bekerja sejak Jumat (24/10/2014) kemarin. Menteri inilah yang menyiapkan acara pengumuman kabinet, acara pelantikan menteri, dan menyiapkan rapat kabinet pertama. Namun siapa yang dimaksud, pakar politik Universitas Indonesia tersebut tidak bersedia menyebutkan.
Selain Mensesneg, pembantu Jokowi lainnya yang telah bekerja sebelum dilantik adalah Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Siapa yang dimaksud, Andi tetap memilih tutup mulut. ”Mereka diminta bekerja duluan karena mereka yang utama yang akan membantu Pak Jokowi untuk pelantikan dan sidang kabinet yang pertama,” kata putra politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Theo Syafei itu.
Rencananya Jokowi akan memperkenalkan anggota kabinetnya pada Minggu sore ini. Selain itu akan pula digelar perkenalan sesama anggota kabinet pada pukul 16.00 WIB di halaman Istana, tepatnya di antara halaman Istana Negara dan Istana Merdeka. ”Untuk membuat suasana cair di antara 34 menteri. Minum teh sore bareng- bareng, saling memperkenalkan diri dalam suasana yang rileks,” ujar Andi, Jumat (24/ 10/2014) tengah malam. Dalam kesempatan itu, para kandidat pembantu Jokowi tersebut diperkenankan membawa istri atau suami masing-masing.
Salah satu politikus dari Partai Hanura yang disebut-sebut bakal menduduki kursi menteri, Saleh Husin, mengakui Jokowi akan memperkenalkan kepada publik calon menterinya Minggu sore ini sambil minum teh.
Dian ramdhani/ Rarasatio syarief/ant
(bbg)