Wabah Ebola Menyebar ke Mali

Minggu, 26 Oktober 2014 - 19:05 WIB
Wabah Ebola Menyebar ke Mali
Wabah Ebola Menyebar ke Mali
A A A
BAMAKO - Otoritas Mali kemarin berusaha menenangkan ketakutan warga atas wabah ebola sehari setelah seorang bocah berusia 2 tahun tewas akibat terinfeksi virus maut itu.

Balita dan neneknya itu bepergian dengan transportasi publikdari KewenidiGuineamelintasi Kota Kankan, Sigouri, dan Kouremale hingga ke Bamako, ibu kota Mali. ”Mereka sempat berada di Bamako selama dua jam sebelum menempuh perjalanankeKayesdibarat daya Mali, tempat anak itu mendapatkan perawatan,” ujar Badan Kesehatan Dunia (WHO), kemarin.

WHO memperingatkan situasi di Mali itu darurat karena dalam perjalanan itu balita tersebut memperlihatkan gejala terinfeksi yang artinya dia bisa menulari orang disekitarnya. Diadisebut mengeluarkan cairan tubuh, kontak yang menjadi cara penularan virus maut itu.

”Status gejala anak itu selama perjalanan sangat mengkhawatirkan karena itu menunjukkan banyak peluang kontak– termasuk kontak risiko tinggi–yang melibatkan banyak orang,” ungkap WHO.

Diketahui, kepanikan melanda seluruh penjuru Mali setelah muncul informasi adanya korban tewas akibat ebola. Kabar tersebut menyebutkan balita yang dalam kondisi terinfeksi tersebut telah melakukan perjalanan lintas negara sebelum mendapatkan perawatan. Dia baru saja datang dari Guinea, salah satu negara yang mendapatkan dampak terburuk ebola.

”Kami melakukan apa pun untuk mencegah kepanikan dan psikosis. Sejak awal epidemi, kami di Mali melakukan segala langkah untuk tetap aman, tapi kami tidak pernah menutup rapat-rapat diri kami dari ini,” papar Presiden Mali Ibrahim Boubacar Keita dalam dalam sebuah wawancara dengan radio Prancis seperti dikutip AFP kemarin.

Dalam info terbaru yang dirilis kemarin, WHO menyatakan korban tewas akibat ebola di 8 negara telah mencapai 4.922 orang dengan sebagian besar korban jatuh di Guinea, Liberia, dan Sierra Leone dengan 10.141 kasus yang dilaporkan. Tapi, angka korban tewas sebenarnya mungkin tiga kali lipat dari catatan yang ada, sementara rata-rata korban tewas diperkirakan sekitar 70% dari seluruh kasus.

Virus itu kini mengancam Pantai Gading dan telah menulari sejumlah orang secara virtual di sepanjang perbatasannya dengan Guinea dan Liberia. Pantai Gading adalah produsen kakao terbesar. Wabah ebola telah mencederai pertumbuhan ekonomi yang telah meningkatkan taraf hidup di kawasan itu. Secara keseluruhan, sedikitnya 450 pekerja perawat kesehatan telah terinfeksi ebola– termasuk 1 di Spanyol dan 3 di Amerika Serikat (AS)–yang mengakibatkan 244 kematian di antaranya.

Seorang pekerja medis yang dikarantina diNew Jersey setelah kembali merawat korban ebola di Afrika Barat sedang dievaluasi di ruang isolasi rumah sakit kemarin. Ruangan isolasi digunakan bagi personel medis yang kembali dari zona ebola sejak Craig Spencer, seorang dokter yang merawat pasien di Guinea selama sebulan, pulang ke New York City dalam kondisi terinfeksi.

”Pasien saat ini berada di isolasi Bellevue Hospital di New York City, satu dari delapan rumah sakit di Negara Bagian New York yang dirancang untuk merawat pasien yang menderita penyakit virus ebola. Kemungkinan kontak sedang diidentifikasi dan ditindaklanjuti,” ujar WHO. Presiden AS Barack Obama berusaha menenangkan ketakutan publik dengan memeluk satu dari dua perawat yang pertama kali terkontak ebola di tanah Amerika setelah merawat seorang pasien, tapi mereka sekarang telah dinyatakan bebas dari penyakit itu.

Alvin masrifah
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6416 seconds (0.1#10.140)