Profil Kabinet Jadi Taruhan

Sabtu, 25 Oktober 2014 - 19:02 WIB
Profil Kabinet Jadi...
Profil Kabinet Jadi Taruhan
A A A
JAKARTA - Profil orang-orang yang akan duduk di kabinet menjadi pertaruhan bagi pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Hingga tadi malam pengumuman kabinet masih simpang siur. Kabar terbaru kabinet akan diumumkan Minggu (26/10) sore.

Sejauh mana kapabilitas dan integritas para menteri akan menentukan keberhasilan mewujudkan visi-misi Jokowi. Pandangan itu disampaikan pengamat politik Universitas Airlangga Kacung Marijan dan peneliti LIPI Syamsuddin Haris."Ini pertaruhan. Pak Jokowi berusaha mengambil risiko yang minim. Bagaimana membentuk pemerintahan yang harus sesuai dengan apa yang dijanjikannya," ujar Kacung tadi malam.

Kacung melihat, karena pertimbangan pertaruhan itulah proses pembentukan kabinet berjalan cukup alot. Menurut dia, banyak risiko yang akan dihadapi Jokowi dalam memilih menteri-menterinya. Misalnya saja risiko imej, kompetensi, dan bersih atau tidak."Bisa nanti imejnya baik, berkompeten, tapi tidak clean atau sebaliknya," kata dia.

Syamsuddin Haris mengatakan kabinet menunjukkan bagaimana Presiden dapat menunjukkan komitmen untuk mewujudkan janji serta visi dan misinya. Namun dia melihat hal tersebut tidak mudah karena menimbulkan tarik-menarik di lingkaran partai pendukungnya."Tapi ini tergantung presiden."

"Jika presiden tidak terpengaruh tekanan tersebut, saya kira dapat dihasilkan menterimenteri yang baik," ujarnya.

Sementara itu, dunia usaha menunggu seperti apa kabinet yang akan dibentuk Jokowi. Analis dan ekonom Bank Negara Indonesia Ryan Kiryanto, misalnya, menandaskan pemerintahan mendatang juga harus meyakinkan masyarakat bahwa mereka menjadi birokrasi yang kredibel dengan menjauhi hal yang tidak patut maupun dilarang secara hukum seperti melakukan suap, korupsi, serta menerima ataupun memberikan gratifikasi." Dengan birokrasi yang baik dan kredibel, dunia ekonomi juga akan merespons baik," kata dia.

Menurut dia, hanya pemerintahan yang baik yang akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,8% pada 2015."Sesuai yang ditetapkan dalam APBN 2015 saya yakin 5,8% mampu dicapai, bahkan lebih dari itu," kata Ryan.

Ketua Umum Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Haryajid Ramelan mengatakan, meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat melaju ke zona hijau, masih rentan fluktuatif karena investor saat ini masih menunggu susunan kabinet Jokowi-JK."Orangorang masih akan melihat menteri- menteri baru atau pejabatpejabat terkait dalam hal perekonomian di Indonesia. Diharapkan pemerintahan Jokowi- JK nanti dapat membuat pasar modal Tanah Air akan lebih baik lagi," kata Haryajid di Jakarta kemarin.

Menurut dia, pelaku pasar modal dan investor memang masih wait and see mengenai siapa saja menteri di bawah koordinasi Kementerian Perekonomian, yang akan dipilih Presiden Jokowi. Menurutnya, sebelum Jokowi dilantik sebagai presiden RI periode 2014-2019, IHSG sempat melemah lantaran minimnya kepercayaan investor terhadap situasi politik di Indonesia.

Simpang Siur Pengumuman Kabinet

Kapan kabinet akan diumumkan belum ada kejelasan. Padahal, seharian kemarin muncul kasak-kusuk kabinet segera diumumkan. Sebaliknya, di hari ke lima Jokowi menjabat sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan, terasa adanya tarik-menarik dalam penyusunan kabinet ini.

Berdasar pantauan, sepanjang hari kemarin Presiden dan Wapres beberapa kali melakukan pertemuan berkala di Istana Merdeka untuk memantapkan langkah bersama dalam menjaring calon menteri. Keduanya sempat melakukan salat Jumat bersama di Masjid Baiturrahim disisi barat Istana Negara tempat tinggal Presiden.

Wapres Jusuf Kalla sepanjang hari kemarin juga sibuk keluar masuk Istana Merdeka untuk kembali berdiskusi mengenai calon menteri. Saat kembali ke Kantor Wapres, Jusuf Kalla tiga kali berturut-turut memberikan pernyataan kepada pekerja media tentang waktu pengumuman kabinet. Bahkan seusai menerima Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, Wapres mengungkapkan pelantikan kabinet akan dilangsungkan Senin (27/10) pekan depan.

Menurut dia, pengumuman anggota kabinet secepatnya bisa diumumkan Jumat malam bila Presiden telah menerima hasil pemeriksaan empat calon menteri dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). KPK dan PPATK telah menyerahkan dokumen pemeriksaan para calon menteri kepada Jokowi."Pokoknya setengah jam setelah ada laporan KPK, selama tidak ada merah dan kuning lagi langsung kita umumkan," kata JK.

Sementara itu Jokowi hingga pukul 21.00 WIB masih mengundang beberapa tokoh untuk berdiskusi di Istana termasuk pendiri Partai NasDem Surya Paloh. Sementara itu Wapres Jusuf Kalla menunggu di kantornya yang terletak di sebelah Timur Istana Merdeka.

Adapun wartawan yang menunggu di kompleks Istana pun tetap dibuat bingung dengan berbagai informasi yang masuk seperti kapan tepatnya Presiden mengumumkan kabinet. Banyak wartawan mengaku mendapatkan informasi A1 atau berasal dari sumber yang akurat bahwa Presiden akan mengumumkan kabinet pukul 22.00 WIB.

Sementara itu menurut informasi resmi yang disampaikan melalui Biro Pers Istana, Presiden Joko Widodo sama sekali belum berniat mengumumkan anggota kabinet. Di tempat lain, wartawan yang meliput di Istana Wapres mengabarkan bahwa Presiden dipastikan akan mengumumkan kabinet karena Wapres telah bersetuju dengan perubahan nama calon yang telah disaring dan diberikan penilaian oleh KPK.

Dari isu yang berembus di kalangan Istana, tarik-menarik calon menteri ini disebabkan Presiden tidak bisa mengakomodasi calon yang diajukan Wapres JK dan Megawati Soekarnoputri. Tarik ulur beberapa orang calon menteri itu yang menjadi dasar alotnya penetapan kursi kabinet yang tak kunjung diumumkan hingga saat ini.

Kabar tersiar, beberapa orang yang dipertahankan untuk menjadi calon menteri adalah Hamid Awaluddin, Komjen Pol Budi Gunawan, Luhut Panjaitan, Puan Maharani, Tjahjo Kumolo, Pramono Anung, dan Pratikno. Bahkan dari tarik-menarik itu beberapa orang di antaranya harus terempas dari kursi calon menteri meski yang bersangkutan bukan calon yang mendapatkan tanda merah atau kuning dari KPK.

Mantan Deputi Tim Transisi Andi Widjajanto yang dimintai konfirmasi membantah adanya tarik-menarik kepentingan hingga menyebabkan pengumuman kabinet tidak jelas. Menurut dia, kabinet akan diumumkan bila semuanya telah siap. "Tergantung (pula) laporan KPK apa, karena masih ada beberapa nama yang disetor KPK dan PPATK. Data dari PPATK sudah (dipelajari), sedangkan data dari KPK sedang dipelajari sehingga kalau hasilnya nanti tak harus revisi, kabinet pasti siap diumumkan," jelasnya.

Mengenai kapan kabinet diumumkan, menurutnya pengumuman bisa saja Jumat malam ini (tadi malam) atau mungkin Sabtu (25/10) pagi ini, tergantung dari Presiden Jokowi."Pada dasarnya kalau tidak ada masalah kabinetnya sudah siap, tergantung Pak Jokowi mau kapan mengumumkan, malam ini atau besok tergantung dari hasil yang diserahkan," ujarnya.

Dia hanya memastikan pengumuman akan dilaksanakan di Istana."Lokasi pengumuman di Istana, sederhana ya. Pada dasarnya adalah yang penting melakukan komunikasi ke publik bahwa penyusunan kabinet sudah selesai dan pelantikan akan dilakukan sesegara mungkin. Mungkin hari Senin (27/10)," katanya.

Namun tadi malam Andi memastikan kabinet belum bia diumumkan. Berdasarkan informasi, ini terkait dengan rekomendasi KPK tentang adanya satu calon menteri yang mendapat stempel merah. Calon dimaksud berasal dari Partai NasDem. Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh saat ditemui wartawan kemarin sempat mengatakan,"seharusnya (kabinet) tidak (harus diumumkan) malam ini (tadi malam). Masih ada yang harus dicari, dan mencari waktu yang tepat."

Sementara itu, proses seleksi ternyata kemarin masih berlangsung. Padahal sehari sebelumnya Andi Widjajanto mengatakan proses seleksi sudah mencapai 99% dan Jokowi tinggal mengumumkan saja sembari menunggu respons DPR mengenai nomenklatur kementerian.

Tokoh yang dipanggil ke Istana kemarin adalah mantan Wakil Badan Intelijen Negara As’ad Said Ali dan Alof, salah seorang tokoh dari Papua yang membawa nama calon menteri untuk Presiden. Kedatangan Alof yang menjadi perwakilan Papua atas permintaan mantan Ketua Tim Transisi Rini Soemarno. Alof datang dengan membawa nama Laksma (Purn) Dickhenk Wabiser yang dibungkus dalam sebuah map.

Menurut Alof, Dickhenk sudah merupakan masukan dan pertimbangan masyarakat Papua. Meski 34 kursi kabinet dipastikan sudah terisi, Alof masih yakin Presiden akan memberikan porsi untuk Papua."Pokoknya (nanti terserah) kebijakan Bapak Presiden saja. Kita tidak tahu (usulan diterima atau tidak) yang penting (Perwakilan Papua) masuk kabinetnya Pak Jokowi," ujarnya.

As’ad Said Ali yang ditemui wartawan mengaku pertemuannya dengan Jokowi untuk membicarakan beberapa hal.
"Dimintai saran Pak Presiden bagaimana pandangan saya tentang departemen agama ketika itu dan bagaimana sebaiknya," ujar As’ad.

Rarasati syarief/Dita angga/Heru febrianto/ant

SABTU 25 OKTOBER 2014
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1141 seconds (0.1#10.140)