Pesan Terakhir SBY kepada TNI
A
A
A
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi inspektur upacara peringatan puncak HUT ke-69 TNI.
Upacara tersebut digelar di Markas Komando Armada Kawasan Timur (Koarmatim), Dermaga Ujung, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (7/10/2014).
SBY mengaku telah menempuh berbagai upaya untuk mengembalikan kejayaan TNI.
Dia juga meminta maaf kepada prajurit apabila masih banyak kebijakan di sektor keamanan yang belum dapat diwujudkan.
"Mohon maaf apabila ada kebijakan yang belum keluar. Percayalah saya sudah bekerja keras untuk mengembalikan kejayaan TNI," kata SBY dalam amanatnya.
SBY juga meminta seluruh jajaran TNI untuk lebih mengutamakan produk alat utama sistem persenjataan (alutsista) buatan Indonesia maupun melalui kerja sama dengan industri pertahanan negara sahabat.
"Dengan memberdayakan industri nasional untuk memenuhi kebutuhan yang modern, maka harkat dan martabat bangsa meningkat," kata dia.
Menurut dia, TNI dengan persenjataan yang cukup, gaji dan tunjangan yang besar, profesional dan dicintai rakyat bukan lagi angan-angan.
Setelah dibekali dengan tunjangan dan alutsista yang lengkap, kata SBY, TNI harus bisa tetap dekat dengan rakyat.
Menurut dia, tanpa kedekatan dengan rakyat, angkatan perang bukan apa-apa.
"Pelihara dan tingkatkan manunggaling rakyat dengan TNI. Jadilah tentara rakyat pejuang yang dicintai dan mencintai rakyat," kata dia.
Upacara tersebut digelar di Markas Komando Armada Kawasan Timur (Koarmatim), Dermaga Ujung, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (7/10/2014).
SBY mengaku telah menempuh berbagai upaya untuk mengembalikan kejayaan TNI.
Dia juga meminta maaf kepada prajurit apabila masih banyak kebijakan di sektor keamanan yang belum dapat diwujudkan.
"Mohon maaf apabila ada kebijakan yang belum keluar. Percayalah saya sudah bekerja keras untuk mengembalikan kejayaan TNI," kata SBY dalam amanatnya.
SBY juga meminta seluruh jajaran TNI untuk lebih mengutamakan produk alat utama sistem persenjataan (alutsista) buatan Indonesia maupun melalui kerja sama dengan industri pertahanan negara sahabat.
"Dengan memberdayakan industri nasional untuk memenuhi kebutuhan yang modern, maka harkat dan martabat bangsa meningkat," kata dia.
Menurut dia, TNI dengan persenjataan yang cukup, gaji dan tunjangan yang besar, profesional dan dicintai rakyat bukan lagi angan-angan.
Setelah dibekali dengan tunjangan dan alutsista yang lengkap, kata SBY, TNI harus bisa tetap dekat dengan rakyat.
Menurut dia, tanpa kedekatan dengan rakyat, angkatan perang bukan apa-apa.
"Pelihara dan tingkatkan manunggaling rakyat dengan TNI. Jadilah tentara rakyat pejuang yang dicintai dan mencintai rakyat," kata dia.
(dam)