Pelayanan TKI Dipindah ke Terminal 2 Bandara Soetta
A
A
A
TANGERANG - Pelayanan pemulangan TKI bermasalah dipindahkan ke Lounge TKI Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta. Hal itu terjadi pasca penutupan Gedung Balai Pelayanan Kepulangan (BPK) TKI di Selapajang, Kota Tangerang.
Fasilitas pelayanan tersebut diresmikan dengan nama Help Desk dan Crisis Center oleh Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Gatot Abdullah Mansyur, Rabu (1/10/2014).
Gatot mengatakan, soft launching help desk dan crisis center itu sekaligus menandai penghapusan atau pengosongan secara bertahap terminal khusus TKI di Selapajang sampai dengan akhir Oktober yang merupakan hasil kesepakatan antara KPK dan sejumlah lembaga dalam rapat koordinasi beberapa waktu lalu.
"Pengosongan ini harus selesai hingga 1 November. Sambil berjalan, kita pindahkan fasilitasnya ke lounge TKI Terminal 2. Jadi di Selapajang sudah tidak ada lagi kegiatan, ditutup mulai hari ini," jelasnya.
Adapun pelayanan terhadap TKI di Help Desk dan Crisis Center, kata Gatot, dikhususkan bagi TKI bermasalah, meliputi pendataan, penanganan pengaduan, penanganan dan pemulangan ke daerah asal, pelayanan deportasi/repatriasi, pelayanan kesehatan dan pengantaran TKI sakit, pelayanan kepulangan jenazah, pelayanan TKI membawa anak, melahirkan serta transit.
"Kalau dulu di Selapajang kan lebih besar tempatnya. Sementara yang di lounge TKI ini lebih kecil tapi kita optimalkan. Diharapkan bisa meminimalisir dan menghilangkan pemerasan terhadap TKI yang selama ini menjadi masalah," jelasnya.
Sementara terkait Gedung BPK-TKI di Selapajang, Gatot mengatakan, pihaknya akan menguncinya, sambil menghitung aset-aset yang nantinya akan dikembalikan.
"Kita lagi memilah-milah barang di sana, gedungnya kan punya Kemenaker, tanahnya punya AP II. Nanti bagaimana pengembaliannya akan dibicarakan lagi," tukasnya.
Manajer Humas dan Protokoler Bandara Soekarno-Hatta, Yudis Tiawan mengatakan, pihaknya telah menyiapkan semua fasilitas yang di butuhkan untuk help desk dan crisis center TKI tersebut.
"Pada prinsipnya kita menyambut baik dan sudah mempersiapkan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan dalam rangka peningkatan kenyamanan TKI. Fasilitasnya seperti money changer, ruang tunggu, kantin dan lain-lain," ungkapnya.
Fasilitas pelayanan tersebut diresmikan dengan nama Help Desk dan Crisis Center oleh Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Gatot Abdullah Mansyur, Rabu (1/10/2014).
Gatot mengatakan, soft launching help desk dan crisis center itu sekaligus menandai penghapusan atau pengosongan secara bertahap terminal khusus TKI di Selapajang sampai dengan akhir Oktober yang merupakan hasil kesepakatan antara KPK dan sejumlah lembaga dalam rapat koordinasi beberapa waktu lalu.
"Pengosongan ini harus selesai hingga 1 November. Sambil berjalan, kita pindahkan fasilitasnya ke lounge TKI Terminal 2. Jadi di Selapajang sudah tidak ada lagi kegiatan, ditutup mulai hari ini," jelasnya.
Adapun pelayanan terhadap TKI di Help Desk dan Crisis Center, kata Gatot, dikhususkan bagi TKI bermasalah, meliputi pendataan, penanganan pengaduan, penanganan dan pemulangan ke daerah asal, pelayanan deportasi/repatriasi, pelayanan kesehatan dan pengantaran TKI sakit, pelayanan kepulangan jenazah, pelayanan TKI membawa anak, melahirkan serta transit.
"Kalau dulu di Selapajang kan lebih besar tempatnya. Sementara yang di lounge TKI ini lebih kecil tapi kita optimalkan. Diharapkan bisa meminimalisir dan menghilangkan pemerasan terhadap TKI yang selama ini menjadi masalah," jelasnya.
Sementara terkait Gedung BPK-TKI di Selapajang, Gatot mengatakan, pihaknya akan menguncinya, sambil menghitung aset-aset yang nantinya akan dikembalikan.
"Kita lagi memilah-milah barang di sana, gedungnya kan punya Kemenaker, tanahnya punya AP II. Nanti bagaimana pengembaliannya akan dibicarakan lagi," tukasnya.
Manajer Humas dan Protokoler Bandara Soekarno-Hatta, Yudis Tiawan mengatakan, pihaknya telah menyiapkan semua fasilitas yang di butuhkan untuk help desk dan crisis center TKI tersebut.
"Pada prinsipnya kita menyambut baik dan sudah mempersiapkan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan dalam rangka peningkatan kenyamanan TKI. Fasilitasnya seperti money changer, ruang tunggu, kantin dan lain-lain," ungkapnya.
(kri)