I Made Sumasa, Inspirator Ekonomi Nelayan

Minggu, 28 September 2014 - 10:12 WIB
I Made Sumasa, Inspirator...
I Made Sumasa, Inspirator Ekonomi Nelayan
A A A
JAKARTA - Sumasa, lahir dan dibesarkan di keluarga nelayan. Ia mengerti bagaimana terhimpitnya perekonomian masyarakat nelayan pada umumnya di Bali terlebih pasca pembangunan jalan tol Bandara.

Kondisi ini mendorong pria kelahiran Tuban, 30 September 1965 itu untuk melakukan perubahan dengan menerapkan ekonomi kerakyatan yang berorientasi menciptakan kesejahteraan bersama.

Tahun 2009, ia mengumpulkan nelayan di pesisir Desa Tuban dan membentuk kelompok Nelayan Warnasari dengan anggota 95 orang (sekarang 550 orang). Ia menginspirasi anggota nelayan lainnya untuk berusaha menghidupkan kembali kawasan mangrove seluas 1.373 hektar dan memanfaatkan sebagai tempat budi daya kepiting bakau.

Ia memberdayakan ekonomi tanpa menggangu habitat dan kehidupan hutan dan binatang bakau. Dengan budidaya di keramba, nelayan tak lagi tergantung dengan kondisi alam yang tidak menentu serta dikhawatirkan dengan datangnya bulan-bulan paceklik.

Setiap panen para nelayan kini dapat menghasilkan dua ton kepiting bakau yang dijual Rp120 ribu rupiah per kilo, beberapa di antaranya diekspor ke luar negeri.

Untuk memotivasi nelayan, Sumasa membuat usaha simpan pinjam tanpa agunan dengan pinjaman maksimal Rp5 juta dan melibatkan bank desa sebagai pengontrolnya.

Usahanya penerapkan ekonomi mandiri bagi masyarakat nelayan berlanjut dengan membuat kawasan mangrove menjadi kawasan ekowisata dengan melibatkan anggota keluarga nelayan lainnya (istri dan anak).

Para istri dan anak nelayan memiliki peran dalam pengembangan usaha restoran Kampung Kepiting yang memiliki omset Rp7 hingga Rp15 juta per hari.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7458 seconds (0.1#10.140)