Ini Curhat Adik Prabowo Soal Ahok
A
A
A
JAKARTA - Sikap Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang tiba-tiba mundur dari Partai Gerindra membuat prihatin Hashim Djojohadikusumo.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu menilai Ahok yang saat ini menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta itu tidak memiliki etika politik.
Hashim mendengar Ahok mengacam keluar dari Partai Gerindra pada Selasa 9 September lalu. Alasan Ahok keluar karena tidak sepakat dengan Rancangan Undang-Undangan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
"Saya tahu pendapat beliau dari media, beliau tahu nomor telepon dan BlackBerry Messanger (BBM) saya. Kenapa tidak hubungi saya," tutur Hashim dalam jumpa pers di Hotel Intercontinental Midplaza, Jakarta Pusat, Senin 15 September 2014.
Pada Rabu 9 September 2014 malam, Adik Prabowo Subianto itu mengaku bertemu dengan Ahok. Dia mengakui marah dengan sikap Ahok.
"Saya baru tahu Anda (Ahok) beda pendapat kemarin (Selasa 9 September 2014), Anda sudah ketemu Prabowo? Dijawab (Ahok) belum," kata Hashim menceritakan ucapannya saat bertemu Ahok.
Dia mengakui termasuk pengurus Gerindra yang terakhir setuju mengusung Ahok menjadi Wakil Gubernur pada ilgub DKI Jakarta 2012.
"Saya orang Gerindra terakhir yang setuju Ahok jadi wagub. Jokowi juga nggak setuju, Megawati juga tidak setuju, " tuturnya.
Hashim mengakui akhirnya menerima Ahok karena diyakinkan oleh Prabowo, kakaknya.
Sebagai kader Gerindra, kata Hashim, dirinya patuh dengan apa yang diucapkan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo.
Dia heran kenapa Ahok tidak mau bertemu Prabowo. Padahal, selama ini Prabowo yang pasang badan ketika Ahok membuat kebijakan menertibkan Pasar Tanah Abang.
"Seingat saya Jokowi diam. Setahu saya yang pasang badan cuma satu, Prabowo," tandasnya.
Hashim menduga Ahok sudah lama ingin mengundurkan diri dari Partai Gerindra. Perdebatan RUU Pilkada, lanjut dia, hanya menjadi momentum saja.
Hashim mengaku menanyakan kepada Ahok, apakah akan pindah ke partai lain, Ahok menegaskan tidak akan berpartai.
Kepada Ahok, Hashim menasehati agar Ahok berbicara kepada Prabowo jika berbeda pendapat dengan partai.
Dia mengungkapkan sempat meminta Ahok juga mundur dari jabatan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
"Pak Ahok menurut saya, kalau jantan anda mudur sebagai wagub sekarang, saya katakan itu. Anda mundur sebagai wakil gubernur, Beliau (Ahok) diam. Alasan saya, karena Partai Gerindra yang mengusung beliau," tutur Hashim.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu menilai Ahok yang saat ini menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta itu tidak memiliki etika politik.
Hashim mendengar Ahok mengacam keluar dari Partai Gerindra pada Selasa 9 September lalu. Alasan Ahok keluar karena tidak sepakat dengan Rancangan Undang-Undangan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
"Saya tahu pendapat beliau dari media, beliau tahu nomor telepon dan BlackBerry Messanger (BBM) saya. Kenapa tidak hubungi saya," tutur Hashim dalam jumpa pers di Hotel Intercontinental Midplaza, Jakarta Pusat, Senin 15 September 2014.
Pada Rabu 9 September 2014 malam, Adik Prabowo Subianto itu mengaku bertemu dengan Ahok. Dia mengakui marah dengan sikap Ahok.
"Saya baru tahu Anda (Ahok) beda pendapat kemarin (Selasa 9 September 2014), Anda sudah ketemu Prabowo? Dijawab (Ahok) belum," kata Hashim menceritakan ucapannya saat bertemu Ahok.
Dia mengakui termasuk pengurus Gerindra yang terakhir setuju mengusung Ahok menjadi Wakil Gubernur pada ilgub DKI Jakarta 2012.
"Saya orang Gerindra terakhir yang setuju Ahok jadi wagub. Jokowi juga nggak setuju, Megawati juga tidak setuju, " tuturnya.
Hashim mengakui akhirnya menerima Ahok karena diyakinkan oleh Prabowo, kakaknya.
Sebagai kader Gerindra, kata Hashim, dirinya patuh dengan apa yang diucapkan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo.
Dia heran kenapa Ahok tidak mau bertemu Prabowo. Padahal, selama ini Prabowo yang pasang badan ketika Ahok membuat kebijakan menertibkan Pasar Tanah Abang.
"Seingat saya Jokowi diam. Setahu saya yang pasang badan cuma satu, Prabowo," tandasnya.
Hashim menduga Ahok sudah lama ingin mengundurkan diri dari Partai Gerindra. Perdebatan RUU Pilkada, lanjut dia, hanya menjadi momentum saja.
Hashim mengaku menanyakan kepada Ahok, apakah akan pindah ke partai lain, Ahok menegaskan tidak akan berpartai.
Kepada Ahok, Hashim menasehati agar Ahok berbicara kepada Prabowo jika berbeda pendapat dengan partai.
Dia mengungkapkan sempat meminta Ahok juga mundur dari jabatan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
"Pak Ahok menurut saya, kalau jantan anda mudur sebagai wagub sekarang, saya katakan itu. Anda mundur sebagai wakil gubernur, Beliau (Ahok) diam. Alasan saya, karena Partai Gerindra yang mengusung beliau," tutur Hashim.
(dam)