Minim Informasi Picu Pengguna Narkoba Meningkat

Selasa, 09 September 2014 - 21:35 WIB
Minim Informasi Picu...
Minim Informasi Picu Pengguna Narkoba Meningkat
A A A
JAKARTA - Minimnya informasi tentang bahaya narkoba jadi pemicu penyalahgunaan barang haram tersebut terus meningkat.

Sebagai langkah menekan peredaran dan penyalahgunaan narkoba Badan Narkotika Nasional (BNN) menggelar Focus Grup Discussion dengan Yayasan Islam Raudhatul Ulum, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Kasubdit Media Elektronik, Deputi Bidang Pencegahan, BNN Kombes Pol, A. Chotidjah mengatakan, orang tua serta guru di sekolah harus memiliki pengetahuan lebih tentang narkoba.

"Hal ini penting karena penyalahgunaan narkoba yang semakin masif dan mengkhawatirkan. Apalagi saat ini sindikat narkoba sudah menjaring anak usia dini dan remaja sebagai target peredaran," kata Chotidjah, di Jakarta, Selasa (9/9/2014).

Dia memastikan, semua orang tua pasti khawatir karena melihat peredaran gelap narkoba semakin marak. Sindikat memiliki banyak cara untuk untuk menjerat mangsanya.

"Kita tidak boleh kalah dengan sindikat. Ada banyak cara yang dapat kita tempuh untuk melawan sindikat," tuturnya.

"Salah satunya kita perkuat pengetahuan kita tentang penyalahgunaan narkoba, setelah itu kita sampaikan kepada anak dan murid kita tentang bagaimana mereka (sindikat) mengedarkan narkoba," imbuhnya.

Dia meyakini, apabila pelajar mengetahui dampak buruk dan cara sindikat mengedarkan narkoba, maka mereka bisa selamat dari penyalahgunaan narkoba.

Dia berharap orang tua serta guru-guru dapat menjadi kader anti penyalahgunaan narkoba, baik di lingkungan sekolah maupun tempat tinggal, serta mampu menjadi perpanjangan tangan BNN guna menyelamatkan masyarakat Indonesia dari cengkaraman sindikat narkoba.

"Orangtua serta guru di sekolah merupakan benteng utama di lingkungan anak-anak di usia dini. Karena mereka pihak terdekat yang dapat mengontrol serta mengawasi pergaulan anak-anak, saatnya orang tua dan guru menjadi sangat peduli karena keadaan penyalahgunaan narkoba yang sudah sangat memprihatinkan," terangnya.

Sementara itu, Tini salah satu guru di sekolah Yayasan Islam Raudhatul Ulama mengatakan, kurangnya informasi tentang narkoba membuatnya kesulitan untuk mensosialisasikan bahaya narkoba kepada siswanya.

"Saya harap ada pelatihan khusus kepada guru-guru tentang bentuk, dampak dan cara sindikait mengadarkan narkoba ujar Tini polos. Saya menyambut baik FGD yang gelar BNN di sekolah saya," pungkas Tini.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6347 seconds (0.1#10.140)