Korban Bentrok Patung Kuda Sebut Polisi Provokasi Massa

Kamis, 28 Agustus 2014 - 01:31 WIB
Korban Bentrok Patung Kuda Sebut Polisi Provokasi Massa
Korban Bentrok Patung Kuda Sebut Polisi Provokasi Massa
A A A
JAKARTA - Polisi dituding sebagai pihak yang provokasi massa pendukung Prabowo saat demonstrasi di sekitar Patung Kuda, Jakarta.

Aksi yang digelar pada 21 Agustus 2014 itu berakhir ricuh, hingga menimbulkan korban luka, baik dari massa pedemo maupun dari petugas.

"Saya yang menyaksikan sendiri dengan mata kepala saya, banyak saksinya juga yang mengetahui, polisi yang memprovokasi massa. Mereka yang memanas-manasi agar massa maju," kata Jimmy, salah seorang demonstran saat memberikan keterangan dihadapan komisioner Komnas HAM, di Rumah Polonia 21, Jakarta Timur, Rabu 27 Agustus 2014.

Selain memprovokasi, anggota yang berada dalam barikade depan justru memukul massa lebih dulu. Tanpa adanya tindak peringatan, polisi juga langsung menembakan gas air mata juga peluru karet ke arah pedemo. (Baca: Kapolri Bantah Tembak Pedemo dengan Peluru Karet)

"Tiba-tiba saya sedang berorasi agar massa tidak terpancing, saya dibidik tembakan peluru karet dan mengenai dagu saya. Tak lama bentrok terjadi. Saya jatuh dari mobil komando," jelasnya.

Tak hanya Jimmy, seorang demonstran yang menjadi korban kekerasan polisi, Roni menuturkan, dirinya mendapat dua kali tembakan yang diarahkan tepat ke badannya. Pemuda asal Maluku ini meyakini tembakan tersebut adalah peluru karet. (Baca: Polri Lakukan Evaluasi Pengamanan Pilpres 2014)

"Untung saya menangkisnya dengan lengan. Namun mereka menembakan bertubi-tubi ke arah kami. Tangan saya terkena dua peluru, hingga luka dan bengkak," ungkapnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5635 seconds (0.1#10.140)