Kubu Prabowo Bantah Pernyataan Kapolri Soal Peluru Karet
A
A
A
JAKARTA - Puluhan pendukung dan simpatisan Prabowo-Hatta yang tergabung dalam Aliansi Penyelamat Pemilu (APP) melakukan aksi solidaritas di depan Gedung Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).
Mereka mendesak Komnas HAM melakukan penyelidikan terkait kekerasan aparat kepolisian dalam menghadapi demonstran di sidang putusan sengketa Pilpres 2014, sekitar Patung Kuda Indosat, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis 21 Agustus 2014.
"Kami mendesak Komnas HAM agar segera mengusut tuntas kejadian pembubaran paksa demonstrasi pro Prabowo di Patung Kuda di mana ada puluhan korban luka," kata koordinator aksi APP, Pardong saat berorasi di depan Gedung Komnas HAM, Jalan Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (25/8/2014).
Sementara itu, anggota Tim Prabowo-Hatta Andre Rosiade mengatakan, polisi yang menghalau massa dengan menembakkan gas air mata, peluru karet, water canon, tanpa memberikan tembakan peringatan terlebih dahulu telah menyalahi aturan. (Baca: Kapolri Bantah Tembak Pedemo dengan Peluru Karet)
"Polisi telah menyalahi protap dalam menangani demonstrasi di Patung Kuda. Setelah ditembaki, massa pendukung Prabowo dikejar-kejar hingga banyak yang jatuh. Itu bukti polisi sudah melakukan tindakan represif," kata Andre.
Dalam kesempatan itu, Andre membantah pernyataan Kapolri Jenderal Polisi Sutarman yang menyatakan tidak ada tembakan peluru karet dalam pembubaran demonstrasi pro Prabowo di sekitar Patung Kuda Indosat.
"Pernyataan Kapolri yang mengatakan tidak ada penembakan di Patung Kuda itu berita bohong," ucapnya.
Seperti pantauan Sindonews di lokasi, puluhan massa APP yang tiba di depan Gedung Komnas HAM sekitar Pukul 14.15 WIB langsung memulai orasinya. Hingga berita ini ditulis, lalu lintas di kawasan di sekitar Gedung Komnas HAM terpantau lancar.
Mereka mendesak Komnas HAM melakukan penyelidikan terkait kekerasan aparat kepolisian dalam menghadapi demonstran di sidang putusan sengketa Pilpres 2014, sekitar Patung Kuda Indosat, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis 21 Agustus 2014.
"Kami mendesak Komnas HAM agar segera mengusut tuntas kejadian pembubaran paksa demonstrasi pro Prabowo di Patung Kuda di mana ada puluhan korban luka," kata koordinator aksi APP, Pardong saat berorasi di depan Gedung Komnas HAM, Jalan Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (25/8/2014).
Sementara itu, anggota Tim Prabowo-Hatta Andre Rosiade mengatakan, polisi yang menghalau massa dengan menembakkan gas air mata, peluru karet, water canon, tanpa memberikan tembakan peringatan terlebih dahulu telah menyalahi aturan. (Baca: Kapolri Bantah Tembak Pedemo dengan Peluru Karet)
"Polisi telah menyalahi protap dalam menangani demonstrasi di Patung Kuda. Setelah ditembaki, massa pendukung Prabowo dikejar-kejar hingga banyak yang jatuh. Itu bukti polisi sudah melakukan tindakan represif," kata Andre.
Dalam kesempatan itu, Andre membantah pernyataan Kapolri Jenderal Polisi Sutarman yang menyatakan tidak ada tembakan peluru karet dalam pembubaran demonstrasi pro Prabowo di sekitar Patung Kuda Indosat.
"Pernyataan Kapolri yang mengatakan tidak ada penembakan di Patung Kuda itu berita bohong," ucapnya.
Seperti pantauan Sindonews di lokasi, puluhan massa APP yang tiba di depan Gedung Komnas HAM sekitar Pukul 14.15 WIB langsung memulai orasinya. Hingga berita ini ditulis, lalu lintas di kawasan di sekitar Gedung Komnas HAM terpantau lancar.
(maf)