Nazar Bantah Main Tiga Kaki di Kongres Demokrat
A
A
A
JAKARTA - Mantan Bendahara Umum (Bendum) Muhammad Nazaruddin membantah bermain tiga kaki dalam Kongres Partai Demokrat di Bandung pada tahun 2010 lalu.
Suami Neneng Sri Wahyuni ini mengatakan, keterangan saksi Nuril Anwar mantan tenaga ahli dirinya pada persidangan sebelumnya, tidak benar.
"Posisi saya bendum pemenangan Mas Anas, itu cerita bohong kok," kata Nazaruddin saat bersaksi di Pengadilan Tipikor, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (25/8/2014).
Majelis hakim kemudian mengkonfirmasi keterangan saksi sebelumnya, bahwa siapapun pemenang Kongres Demokrat, Nazar akan menjadi Bendum.
Terpidana kasus wisma Atlet itu kembali membantahnya. "Oh eggak, kalau Andi yang menang bisa Bu Hartati (Murdaya)," tukasnya.
Pada sidang sebelumnya, mantan tenaga ahli Nazar, Nuril Anwar mengatakan, sebelum pelaksanaan kongres Mei 2010 diperintahkan untuk main tiga kaki.
"Perintah main di tiga kaki itu vulgar disampaikan Pak Nazar di malam sebelumnya kongres. Semua perintah itu dari Pak Nazar," kata Nuril waktu itu.
Suami Neneng Sri Wahyuni ini mengatakan, keterangan saksi Nuril Anwar mantan tenaga ahli dirinya pada persidangan sebelumnya, tidak benar.
"Posisi saya bendum pemenangan Mas Anas, itu cerita bohong kok," kata Nazaruddin saat bersaksi di Pengadilan Tipikor, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (25/8/2014).
Majelis hakim kemudian mengkonfirmasi keterangan saksi sebelumnya, bahwa siapapun pemenang Kongres Demokrat, Nazar akan menjadi Bendum.
Terpidana kasus wisma Atlet itu kembali membantahnya. "Oh eggak, kalau Andi yang menang bisa Bu Hartati (Murdaya)," tukasnya.
Pada sidang sebelumnya, mantan tenaga ahli Nazar, Nuril Anwar mengatakan, sebelum pelaksanaan kongres Mei 2010 diperintahkan untuk main tiga kaki.
"Perintah main di tiga kaki itu vulgar disampaikan Pak Nazar di malam sebelumnya kongres. Semua perintah itu dari Pak Nazar," kata Nuril waktu itu.
(maf)