Novela Nawipa Berharap Kebenaran Tidak Dibungkam
A
A
A
JAKARTA - Saksi pasangan Capres dan Cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Novela Nawipa berpendapat apapun hasil keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) nantinya harus melalui proses yang berjalan dengan baik.
"Negara kita diatur UU, kenapa enggak dilakukan sesuai UU. Jangan dijadikan alasan," ujar Novela pada diskusi publik bertema Potensi Perpecahan Anak Negeri Pada Pilpres 2014 dan Solusinya yang digelar di Hotel Le Meridien, Jakarta, Senin (18/8/2014).
Wanita asal Provinsi Papua itu berpendapat, kejahatan politik jangan dibungkam dan jangan menjadikan rakyat Papua selalu menjadi alat elite politik untuk kepentingan tertentu.
"Kebenaran bisa dibungkam, tapi tak bisa ditiadakan siapapun juga. Bicara kebenaran pasti banyak tantangan, orang tidak suka. Sudah saatnya tabir itu dibuka," ucapnya.
Pada tanggal 8 Agustus 2014, Novela hadir sebagai saksi di sidang MK. Novela menjelaskan, pada pencoblosan 9 Juli 2014 hanya ada dirinya dan sejumlah warga di TPS tempat dia bersaksi.
Dia mengaku tidak menemukan satu pun anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) dan logistik pemilu di tempat tersebut.
"Negara kita diatur UU, kenapa enggak dilakukan sesuai UU. Jangan dijadikan alasan," ujar Novela pada diskusi publik bertema Potensi Perpecahan Anak Negeri Pada Pilpres 2014 dan Solusinya yang digelar di Hotel Le Meridien, Jakarta, Senin (18/8/2014).
Wanita asal Provinsi Papua itu berpendapat, kejahatan politik jangan dibungkam dan jangan menjadikan rakyat Papua selalu menjadi alat elite politik untuk kepentingan tertentu.
"Kebenaran bisa dibungkam, tapi tak bisa ditiadakan siapapun juga. Bicara kebenaran pasti banyak tantangan, orang tidak suka. Sudah saatnya tabir itu dibuka," ucapnya.
Pada tanggal 8 Agustus 2014, Novela hadir sebagai saksi di sidang MK. Novela menjelaskan, pada pencoblosan 9 Juli 2014 hanya ada dirinya dan sejumlah warga di TPS tempat dia bersaksi.
Dia mengaku tidak menemukan satu pun anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) dan logistik pemilu di tempat tersebut.
(kri)