Kepemimpinan Ical Kembali Dikritik Kader Golkar
A
A
A
JAKARTA - Partai Golkar di bawah kepemimpinan Aburizal Bakrie alias Ical kembali menuai kritik. Bahkan, Golkar saat ini dinilai sangat otoriter dan lebih kejam dari jaman Golkar era Orde Baru.
Penilain itu disampaikan oleh Ketua DPP Golkar Yoris Raweyai. Hal itu lantaran pengurus DPP Golkar melakukan pemecatan terhadap sejumlah kadernya.
"Pemecatan terhadap sejumlah kader menunjukkan sekelompok kecil dalam DPP Golkar telah membawa partai dalam suatu sistem yang otoriter, lebih kejam dari Golkar era Soeharto," kata Yoris di Jalan Cikditiro, Jakarta Pusat, Sabtu (9/8/2014).
Anggota Komisi I DPR ini mengatakan, sangat fatal jika pemecatan terhadap sejumlah kader partai lantaran kritis saat sidang pleno di Kantor DPP Golkar.
"Kalau di pleno saja tidak boleh bicara bagaimana," kata Yoris.
Dia menjelakan setelah tahun 1999 Golkar mempunyai pandangan menjadi partai yang demokratis dan modern. Yoris mengaku akan segera melakukan langkah nyata untuk menyelamatkan partai salah satunya menggelar munas.
"Tidak perlu ada persetujuan DPD I atau II, kecuali Munaslub. Faktanya sekarang Golkar sudah mengalami kegagalan, untuk apalagi diperpanjang (Munas)," tukas Yoris.
Penilain itu disampaikan oleh Ketua DPP Golkar Yoris Raweyai. Hal itu lantaran pengurus DPP Golkar melakukan pemecatan terhadap sejumlah kadernya.
"Pemecatan terhadap sejumlah kader menunjukkan sekelompok kecil dalam DPP Golkar telah membawa partai dalam suatu sistem yang otoriter, lebih kejam dari Golkar era Soeharto," kata Yoris di Jalan Cikditiro, Jakarta Pusat, Sabtu (9/8/2014).
Anggota Komisi I DPR ini mengatakan, sangat fatal jika pemecatan terhadap sejumlah kader partai lantaran kritis saat sidang pleno di Kantor DPP Golkar.
"Kalau di pleno saja tidak boleh bicara bagaimana," kata Yoris.
Dia menjelakan setelah tahun 1999 Golkar mempunyai pandangan menjadi partai yang demokratis dan modern. Yoris mengaku akan segera melakukan langkah nyata untuk menyelamatkan partai salah satunya menggelar munas.
"Tidak perlu ada persetujuan DPD I atau II, kecuali Munaslub. Faktanya sekarang Golkar sudah mengalami kegagalan, untuk apalagi diperpanjang (Munas)," tukas Yoris.
(kri)