Kubu Prabowo-Hatta Curigai KPU Tidak Netral
A
A
A
JAKARTA - Kubu Prabowo-Hatta yakin pihaknya akan menang jika dilakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di beberapa provinsi yang ditemukan indikasi kecurangan.
"Kalau terjadi PSU, Insya Allah bisa menang," ujar Tim Kampanye Nasional Prabowo-Hatta, Andre Rosiade saat ditemui Sindonews di Rumah Polonia, Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Selasa (22/7/2014).
Ia menuturkan, sikap Prabowo yang menarik diri dari proses rekapitulasi perolehan suara Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 adalah wajar. Karena menurutnya, KPU selama menutup mata, telinga, dan hati terhadap adanya kecurangan-kecurangan yang ditemukan oleh saksi-saksi dari tim Koalisi Merah Putih.
"Di DKI Jakarta saja, tim kami menemukan kecurangan di 5.802 TPS, sementara yang dilakukan PSU hanya di 13 TPS. KPU selama ini hanya sekadar mencatat persoalan, tanpa mau memproses. Seakan-akan mereka dari awal sudah berpihak kepada kandidat lain," tandasnya.
Terkait kecurangan yang terjadi dalam pilpres, tambah Andre, seharusnya KPU tidak hanya melakukan pembiaran. "Seharusnya KPU tidak pakai kaca mata kuda dengan mau memproses rekomendasi-rekomendasi dari Bawaslu provinsi," tuntas dia.
"Kalau terjadi PSU, Insya Allah bisa menang," ujar Tim Kampanye Nasional Prabowo-Hatta, Andre Rosiade saat ditemui Sindonews di Rumah Polonia, Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Selasa (22/7/2014).
Ia menuturkan, sikap Prabowo yang menarik diri dari proses rekapitulasi perolehan suara Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 adalah wajar. Karena menurutnya, KPU selama menutup mata, telinga, dan hati terhadap adanya kecurangan-kecurangan yang ditemukan oleh saksi-saksi dari tim Koalisi Merah Putih.
"Di DKI Jakarta saja, tim kami menemukan kecurangan di 5.802 TPS, sementara yang dilakukan PSU hanya di 13 TPS. KPU selama ini hanya sekadar mencatat persoalan, tanpa mau memproses. Seakan-akan mereka dari awal sudah berpihak kepada kandidat lain," tandasnya.
Terkait kecurangan yang terjadi dalam pilpres, tambah Andre, seharusnya KPU tidak hanya melakukan pembiaran. "Seharusnya KPU tidak pakai kaca mata kuda dengan mau memproses rekomendasi-rekomendasi dari Bawaslu provinsi," tuntas dia.
(kri)