Amankan Pilpres, Semoga Senjata TNI/Polri Tak Berguna
A
A
A
JAKARTA - Persenjataan lengkap yang digunakan personel TNI dan Polri dalam pengamanan penyelenggaraan Pilpres 2014 diharapkan KPU tak sempat digunakan. KPU berharap penyelenggaraan Pilpres 2014 berjalan dengan lancar dan tertib.
"Mudah-mudahan itu (senjata) untuk latihan, tidak yang lain. Dan siap-siap penetapan untuk hasil presiden dan wakil presiden," ujar Ketua KPU Husni Kamil Manik di Ruang Sidang KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Minggu (20/7/2014).
Dia percaya, TNI dan Polri menggunakan standar dan prosedur tetap (Protap) atau berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang diterapkan masing-masing dalam penggunaan persenjataannya.
Karena Husni mendapatkan informasi, TNI dan Polri cukup serius melakukan pengamanan Pilpres 2014. Pasukan dan senjata disiapkan untuk memastikan kelancaran dan ketertiban.
Oleh karena itu KPU mengapresiasi langkah-langkah pengamanan yang diberikan TNI dan Polri terhadap proses pemungutan dan penghitungan suara.
Diberitakan, beredar informasi akan ada pengerahan massa baik dari kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla saat penetapan dan pengumuman hasil pemenang pemilu presiden tanggal 22 Juli mendatang. Namun, kedua pasangan itu secara jelas menyatakan tidak akan mengerahkan massa.
"Mudah-mudahan itu (senjata) untuk latihan, tidak yang lain. Dan siap-siap penetapan untuk hasil presiden dan wakil presiden," ujar Ketua KPU Husni Kamil Manik di Ruang Sidang KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Minggu (20/7/2014).
Dia percaya, TNI dan Polri menggunakan standar dan prosedur tetap (Protap) atau berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang diterapkan masing-masing dalam penggunaan persenjataannya.
Karena Husni mendapatkan informasi, TNI dan Polri cukup serius melakukan pengamanan Pilpres 2014. Pasukan dan senjata disiapkan untuk memastikan kelancaran dan ketertiban.
Oleh karena itu KPU mengapresiasi langkah-langkah pengamanan yang diberikan TNI dan Polri terhadap proses pemungutan dan penghitungan suara.
Diberitakan, beredar informasi akan ada pengerahan massa baik dari kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla saat penetapan dan pengumuman hasil pemenang pemilu presiden tanggal 22 Juli mendatang. Namun, kedua pasangan itu secara jelas menyatakan tidak akan mengerahkan massa.
(hyk)